Advertisement

Advertisement

Cerbung Aliando Prilly "Cinta Anak Pesantren" Part 6




Aku dan Ali pun segera mengambil duduk masing2 di ruang makan.
"Menunya apa mi?" Tanya Ali kpada umi.
"Lihat aja dulu."
Ali langsung membuka tudung saji di depannya.
"Waaah ada ayam kecap, enak nih kayaknya." Ucap Ali sambil mengambil ayam kecap masakanku tadi.
Tak beberapa lama Ali pun langsung mencicipi ayam kecapnya. Aduh semoga aja enak ya tuhan, tadi bumbunya cuman aku kira2 karena puasa.
Tiba2 Ali berhenti makannya. Aduh gak enak pasti.
"Umi, ini tadi belinya dimana sih?" Tanya Ali.
Mati aku, haduh enak apa enggak yah.
"Gak beli kok Li." Jawab umi.
"Kalo masakan umi gak mungkin rasanya gini."
"Emang gimana rasanya." Tanya umi yang sukses bikin aku gigit sendok.
"Sumpah ini enak banget, masakan umi aja kalah." Ucap Ali sumringah. Hah? Alhamdulillah Ali suka.
"Emang bukan umi yang masak."
"Trus siapa? kaia kan gak di rumah."
"Itu masakan Prilly tadi."
Ali langsung memberhentikan makannya dan menatapku dengan tatapan 1000 tanya.
"Ini beneran masakan kamu Prill?"
Aku hanya tersenyum.
"Sumpah enak banget, istri idaman." Ucapnya yang sukses bikin aku salah tingkah.
"Ni lagi cobain Li." Ucap umi menyodorkan 1 pie coklat buatanku tadi.
Tanpa pikir panjang Ali langsung melahapnya.
"Ini buatan kamu juga prill, belajar dari mana sih?" Ucap Ali sambil terus melahap pie coklatku. Ya tuhan semoga pipiku gak merah.
"Ali belum pernah tuh Prill muji masakan umi, baru kali ini muji masakan orang." Ucap umi tersenyum padaku.
"Gak gitu juga mi, maskan umi enak kok, tpi aku makan makanan yang enak selain masakan umi ya masih kali ini, ntar kalo cari istri mau yang kayak prilly aja deh, syukur kalo prilly aja yang jadi jodohnya Ali." Ucapnya spontan. Hah? Tuhan, Ali kerasukan apa sih, sadar gak sih apa yang baru dia ucapkan.
"Tuh Prill, Ali kalo ngmong ngawur banget yah." Ucap umi padaku yang hanya aku balas dengan senyuman.
"Gak ngawur kok mi, serius malah."
Umi hanya geleng2 kepala mendengar semua celoteh anaknya, begitupun denganku.
Selesai buka aku pun langsung beres2. Ali sedari tadi hanya memperhatikanku yang membuat aku salah tingkah sendiri.
"Kedip kali Li, segitu amat." Godaku.
"Kamu tuh bukan manusia kayaknya."
"Lhah kok gitu, 100% manusia kok."
"Kamu tuh cocoknya jadi bidadari tau gak."
"Belajar gombalnya dari mana sih, pinter amat, nah udah siap, sekarang aku mau balik ke asrama yah, sampein ke umi ntar." Ucapku hampir berlalu dari Ali.
"Aku ikut."
"Kamu apaan sih ngikut mulu."
"Bentar lagikan juga tarawih, sekalian aja."
"Yaudah yuk."
Kami pun berjalan beriringan menuju ke arah asramaku. Sebenarnya risih juga kalo jalan sama Ali. Ntar ada yang salah paham lagi. Tapi aku juga gak bisa munafik pada perasaanku sendiri.
* Cinta itu bagaikan bintang dan bulan, selalu beriringan dalam keadaan apapun *

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Advertisement

search
Kontak · Privasi · Tentang
© 2015 Cerbung Romantis. Template oleh Naskah Drama. ke Atas