Advertisement
Advertisement
Cerbung Aliando dan Prilly "A Story About Love" Part 2
Perjalanan yang cukup melelahkan ketika Pesawat yang membawa Ali dan Prilly tiba dibandara SH.
Bukan karena perjalanannya, lebih tepatnya karena kedua insan itu terserang virus demam ketika di Bali karena keseringan bermain angin malam, alhasil keduanya jatuh demam karena daya tahan tubuh yang lemah.
.
Wajah pucat yang mendominasi keduanya ketika menjejakan kaki pada luasnya bandara. Pria paruh baya yang telah lama mengabdi menjadi supir pada keluarga Ali, sudah menunggu di lobby dengan perasaan cemas ketika melihat majikannya terlihat pucat.
.
“Oh ayolah Pak Tarno, ini hanya demam biasa. Jangan terlalu berlebihan, Aku bisa membawa koper ku sendiri..” Kata Ali setengah merajuk ketika melihat Pak Tarno tergopoh-gopoh mengambil alih koper yang ia bawa.
.
“Aduh Den, saya paham kok keadaan pengantin baru. Apa Den Ali me'gas terlalu full sehingga endingnya seperti ini?” Celetuk Pak Tarno dengan nada jahilnya.
Ali dan Prilly hanya saling pandang dan menggeleng geli, mereka cukup menjawab dalam hati karena tak ingin membuat waktu mereka habis dibandara saja.
.
**
Prilly tampak siap dengan celana jeans dan tshirt abu-abunya yang panjang nyaris menyerupai Dress. Wanita itu terlihat siap menanti Ali yang menjemputnya untuk jalan.
.
“Ready My Angel?” Suara Lembut itu menyapa Prilly dengan wajah sumringah. Prilly mengangguk dan menarik cluth coklatnya. Keduanya masuk kedalam mobil.
.
“Kita mau kemana, Li?”
.
“Cari Penthouse..” Jawab Ali singkat tetap fokus pada jalanan. Prilly melotot mendengar jawaban Suaminya. Ia menatap wajah Ali dengan serius.
.
“Penthouse? Buat apa ?”
.
“Ya, buat tempat tinggal kita donk sayang, masa buat kandang ayam tetangga kita..”
.
“Big No!.. Kamu tahu kan Honey, Aku nggak suka tinggal diatas langit?. Mana bisa Aku menanam bunga-bungaan dan tanaman hias lainnya..” Desah Prilly dengan wajah memerah. Wanita mungil itu mengerucut kan bibirnya karena kesal atas keputusan sepihak Ali tanpa memberitahunya terlebih dulu.
.
Ali terkekeh dan mengacak rambut Prilly hingga wanita itu makin memanyunkan bibirnya.
.
“Apaan sih Kamu ini My Angel.? Tinggal diatas langit apaan? Cuman diatas gedung..” Kekeh Ali karena geli mendengar alasan penolakan Istrinya.
.
“Tetap saja itu namanya diatas langit. Gak ada halaman luas, gak ada rumput hijauu, gak ada bunga-bungaan, gak ada pemandangan pagi yang indah, kupu-kupu gak ada.. Ahh.. Itu namanya diatas langit..” Protes Prilly lagi dengan gaya ceriwisnya yang makin membuat Ali gemas.
.
“Kita bisa bikin taman di Balkon, atau bikin ruangan khusus buat kamu merawat tanaman..”
.
“NO HONEY!. gak ada udara segar seperti ditanah langsung.. Pokoknya Aku mau kita beli rumah aja, gak ada Penthouse Penthouse an..”
.
“Gak bisa sayang, Aku udah bayar uang muka buat tuh Penthouse..”
.
“Ya, udah, Kamu beliin aja Aku rumah minimalis yang halamannya luas jadi Aku bisa tinggal disitu. Kamu? Emm, Kamu tinggal aja di Penthouse!” Bantahan Prilly semakin menjadi dengan nada sengit yang bercampur emosi. Lihat lah betapa kedua insan ini sama-sama memiliki ego yang tinggi.
.
“Nope!. Aku bisa tinggal sendiri..” Sahut Ali dengan enteng tetap keukeh dengan keputusannya.
.
“KAU!..hiks..” Prilly terisak, ia memalingkan wajahnya kearah luar jendela. Menjengkelkan sekali menghadapi Suami yang sama keras kepala seperti dirinya. Prilly kesal, Ali tak mau mengerti seperti apa bayangan rumah idaman Prilly.
.
Ali terenyuh dan menepikan mobilnya dipinggir jalan yang berada tak jauh dari taman kota.
.
Pria itu meraih tangan Prilly dan mengecupnya dengan lembut. Prilly masih kesal dan malas mengalihkan pandangannya dari luar jendela mobil, baginya pemandangan diluar lebih menarik dibandingkan wajah Suaminya yang luar biasa tampan itu.
.
“My Angel..”
.
Tak ada jawaban. Ali tahu betul sifat kekasih dunia akhiratnya ini, selain cerewet, pemarah, keras kepala, Prilly juga wanita yang mudah tersinggung dan perajuk. Jadi harus ekstra hati-hati dalam berbicara dan membujuk.
Bagi Ali sudah biasa menghadapi sifat Prilly, bagi Ali Istrinya lah yang terunik. Tak peduli sifat dan perangai Prilly yang berlainan dengan wanita lain, Prilly adalah istimewa dan hal terindah bagi Ali.
.
“Oke My Angel.. Kita akan membeli rumah.. Udah ya merajuknya, sekarang kita makan siang di Restauran Seafood aja. Okey..“ Bujuk Ali lembut sambil sebilah tangannya mengusap kepala Prilly yang ia sandarkan di dada bidangnya.
.
Prilly mendongak ketika mendengar kata Seafood, ohh ia rela berhenti marah asalkan bisa makan enak siang ini.
.
“Ahhh... Tanks u so much Honey!” Prilly makin menelusupkan wajahnya pada dada bidang itu, mencari kehangatan dan kenyamanan yang selama ini selalu ia dapatkan walau terus jatuh bangun dalam ujian.
.
Cerbung Aliando dan Prilly Terbaru
.
Tak ada banyak barang yang perlu di pindahkan ke rumah baru Ali dan Prilly yang mereka beli diperumahan Elite. Hanya beberapa koper pakaian, tas dan sepatu. Untuk barang-barang lainnya sudah lengkap seperti sofa, lemari, meja dan tv.
.
Prilly hanya perlu membeli beberapa barang untuk melengkapi dapur rumah baru mereka. Dan seperti keinginannya, rumah mereka memiliki halaman yang luas dengan tanaman yang terawat.
.
“Mau belanja sekarang?” Tanya Ali disela-sela kesibukan mereka mengemas barang ke dalam lemari dan menyusun beberapa furniture dikamar mereka. Ada beberapa pigura yang digantung, poto keluarga dan poto pernikahan mereka ketika di Bali.
.
“Besok gimana?. Kamu masih cuti lama kan, Honey?”
.
“Oke. Cutinya tentu saja masih lama, bulan madu kan belum kemana-mana..” Jawab Ali dengan tersenyum penuh arti, mendengar itu Prilly kontan saja mendelik malu.
.
“Kambuh lagi mesumnya..” Desis Prilly sembari menutup pintu lemari dan mengambil sprei bewarna hijau dengan motif bunga dan daun bercorak putih, wanita itu mengkode Ali agar membantunya memasang sprei dan memasang beberapa sarung bantal dan guling.
.
“Selesai..” Gumam keduanya hampir bersamaan. Tubuh kedua insan itu berbaring nyaman pada kasur mereka yang empuk, membuat tubuh lelah kedua insan itu terlelap dalam buaian mimpi beserta angan dan harapan indah mereka.
.
**
.
Prilly menarik trolley nya ke arah deretan makanan dingin untuk mengisi kulkas dirumah baru mereka. Ada beberapa nuget, sosis dan bahan makanan lainnya serta sayuran segar.
.
“My Angel, Aku kesana ya mau cari pengharum ruangan sama racun semprot nyamuk..” Pamit Ali sambil mengecup pipi Prilly hingga wanita itu mengerucut sebal karena malu jadi pusat perhatian beberapa pengunjung Mall. Ali acuh dan segera berlalu meninggalkan Istrinya dengan pipi yang bersemu.
.
“Awas nanti ya..” Desis Prilly penuh ancaman. Ia kembali sibuk memilih bahan spageti dan macaroni, bubuk rempah serta hal kecil lainnya untuk pelengkap masak dapurnya.
.
Prilly memang tak begitu pandai memasak banyak makanan, namun ia cukup tau makanan apa saja kesukaan Ali. Dan ia juga sudah belajar memasak makanan kesukaan Suaminya demi ingin menjadi Istri yang benar-benar Istri.
.
Mata yang terfokus pada deretan sayuran, membuat Prilly tak sadar ketika Trolley yang ia dorong telah menabrak seseorang hingga suara ringisan menyadarkannya.
.
“Astaga maaf..maaf..“ Prilly membantu wanita berbaju sexy yang tengah mengambil belanjaannya yang jatuh kelantai. Setelah memasukan kembali belanjaannya, Wanita itu mendongak untuk mengungkap sedikit kekesalan hatinya pada orang yang telah menabraknya.
.
Dan..
Kedua insan itu saling menatap dan membulatkan mata mereka oleh rasa keterkejutan.
.
“Kau...” Wanita berbaju Sexy itu mendesis tajam, matanya menyiratkan seolah ketidak percayaan. Tak jauh berbeda dengan Wanita itu, Prilly juga terkejut luar biasa.
.
Ketika sesuatu yang tak diharapkan kehadirannya, itulah pelajaran dan ujian agar kita bisa menghadapi dengan cara yang baik untuk lulus.
.
`Dia kembali..` batin Prilly meringis. Ia kelu, perasaannya campur aduk.
.
“My Angel, apakah Kamu sudah.....?” Ucapan Ali mengambang di udara dengan mata yang tak kalah melotot kagetnya menatap kedua Wanita yang berpengaruh dalam hidupnya itu. Wanita yang berbeda dan berlawanan.
.
“Vanya..”
.
Bersambung...
Cerbung Aliando dan Prilly "A Story About Love" All Part >TAMAT<
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar