Advertisement

Advertisement

Cerbung Aliando dan Prilly "First Love" Part 3


Hening. Ruangan itu hanya tersisa, Ali dan Pak Rohman, selaku guru ( agama ) pembimbing jalannya ekskul Rohis, juga pengisi acara penjelasan Rohis tadi yang berlangsung kurang lebih 1 jam yang lalu.
Sebenarnya, mereka sudah sangat akrab. Ali juga, ingin bertanya sesuatu yang menurutnya 'sangat' perlu dipertanyakan. Mata Ali terus saja mencari keberadaan seseorang selain dirinya dan Pak Rohman.
Akhirnya, Ali memberanikan diri bertanya sesuatu yg tak pernah terbayangkan semasa hidupnya. Mungkin ini adalah yang pertama kali dalam hidupnya. Dia. Dia yang telah--. Ah, pastinya tentang-Cinta.
"Pak? Apa boleh seseorang mempunyai perasaan lebih pada orang lain? Maksud Ali, terutama pada kaum hawa?" Konyol. Konyol. Pertanyaan itu langsung saja terjun bebas dari mulut sang ketua Rohis -,- Ali benar benar merutuki dirinya sendiri setelah ini.
"Jatuh Hati maksudmu?Aha! Tentu saja boleh. Seseorang pasti akan merasakan Jatuh Hati pada seseorang. Bila tidak, maka, orang itu artinya sudah tak memiliki hati!" Jelas Pak rohman bijak*nah loh siapa yg nggk pernah jatuh hati?
"Tapi, apa boleh kita ungkapkan perasaan kita pada seseorang itu? Bukankah, berpacaran itu dilarang dalam islam?" Tanya Ali lagi.
"Mengungkapkan perasàan kita, bukan berarti pacaran kan? Maksud saya, ungkapkanlah bila itu membuat hati menjadi lebih tenang, tetapi, jangan menawarkan untuk menjadi pacar. Mengerti?" Ucap Pak Rohman.
Ali hanya mengangguk. Bodoh. Jangan sampai ada yang mendengar percakapan konyol ini.
"Haha. Sebenarnya, akhir akhir ini banyak siswa yang berkonsultasi tentang masalah cinta pada saya. Sebenarnya ada virus apa sih, yang datang ke sekolah kita?" Canda Pak Rohman mencairkan keadaan.
"Mungkin cuma kebetulan saja. Yasudah, Ali pergi dulu. Terima kasih atas nasehatnya, tadi! Assalamualaikum" Seru Ali yang tak ingin Pak Rohman tau, tentang lebih lanjut.
Pak Rohman mengangguk.
"Waalaikumsalam"

Cerbung Aliando dan Prilly Terbaru

"Ada yang tau Prilly dimana? Kita sudah menunggu 15 menit dari bel masuk. Atau mungkin Prilly sakit atau ijin? Ada yang tau? Mungkin Sakina, teman sebangku Prilly?" Ujar Bu Aisyah khawatir dengan Prilly yang belum masuk,tanpa surat ijin.
"Setau saya Prilly nggak sakit/ijin. Mungkin dia agak telat sebentar" komentar Merlon, teman dekat Prilly. Sakina hanya diam. Ia sendiri tak tahu Prilly dimana.
Lima menit kemudian, seorang gadis cantik, berdiri di depan pintu kelas.
Semua mata tertuju ke arahnya.
Mata Sakina dan yang lainnya membelalak. Benarkan dia Prilly Latuconsina?
Seorang gadis cantik, mengenakan jilbab putih dan pakaian panjang. Wajahnya sangat anggun. Terkesan lembut. Walaupun, ia menundukkan kepala, semua tau, bahwa itu 'Prilly'.
"Astaga, Prilly! Lo yang bener aja? Lo jadi kaya malaikat tau nggak? Omg! Apa kata dunia kalo sahabat kita udah nggak bisa main basket lagi? Gue turut sedih, Prill!" Cerocos Merlon.
"Gue masih bisa main basket lagi, kok, kayak kalian! Tenang aja" balas Prilly angkat bicara.
Seketika, ruang kelas jadi sangat gaduh. Entah apa yang mereka bicarakan. Mungkin tentang Prilly! Ada yang terpesona dengan Prilly, ada juga yang menatap sinis Prilly.
"Udah udah semua tenang dulu. Biarkan Prilly duduk di bangkunya dulu. Dan kamu, Merlon, Prilly udah bener bener make jilbab malah kamu yang sedih." Omel Bu Aisyah.
"Hahaha" Tawa seisi kelas pun pecah pada hari itu. Prilly telah berubah penampilan.
---
Ali memperhatikan Sakina dari kejauhan sambil memikirkan kata kata Pak Rohman tadi. Pikiran berkecamuk. Apakah ini yang ia pendam? Tidak. Apakah ini, yang ia inginkan?
'Ungkapkanlah bila itu membuatmu tenang'
Ali memutuskan untuk pulang, daripada pikirannya tambah kacau. Segera, ia mengambil mobilnya yang terpakir. Ya, entah mengapa ia ingin mengendarai mobil hari ini?
Mata Ali menangkap, dua gadis di halte sekolah. Sepertinya itu Prilly dan Sakina? Mata Ali mengamati penampilan Prilly yang berbeda dari dalam mobil.
Dari ujung atas sampai ujung bawah.
'Cantik' batin Ali yang terus saja memandangi Prilly. Tiba tiba Ali mendapatkan ide untuk mengantar mereka pulang bersama. Sakina, Prilly, dan Ali.
Mobil Ali berhenti di depan kedua gadi cantik itu.
Tin Tin
Ali menekan klakson mobilnya.
"Ukhti, Prilly, Sakina, mau pulang bareng nggak? Mumpung saya bawa mobil" Tawar ali dari dalam mobil.
Prilly langsung mengangguk meng-iya kan. Sedangkan Sakina tampak berpikir.
"Kin! Ini kesempatan loh, Kak Ali nawarin kita pulang bareng. Kan lumayan, ongkosnya gratis" bisik Prilly. Prilly segera memasuki mobil Ali dan duduk di jok depan sebelah Ali, dan Sakina duduk di jok belakang Ali dan Prilly.
Ali segera menjalankan mobilnya.
"Rumahnya mana?" Tanya Ali melirik Prilly. Ali benar benar lupa! Kata kata Abahnya. Ah! Ali akan merutuki kebodohannya mengajak seseorang yang bukan mukhrim masuk kedalam mobilnya.
"Perumahan Green Hill Block C No.23" Balas Prilly. Ali hanya mengangguk.
"Kalo kamu?" Ali menatap Sakina dari kaca mobil yang diatas*tau kan?
Sakina buru buru membuang pandangannya.
"Perumahan Asri Indah Block E No.47" Jawab Sakina seadanya.
"Kak? Prilly boleh tanya nggak?"
"Boleh"
"Ukhti itu artinya apa?"
"Hahaha" Tawa Ali pecah. Baru kali ini Prilly melihat Ali tertawa se lepas itu.
"Ukhti itu artinya Saudara ( perempuan ). Ya, panggilan untuk perempuan lah" Balas Ali
"Oh"
10 menit kemudian ...
"Udah sampe, Prill" ucap Ali
"Ok. Makasih . Kak" Prilly segera turun dari mobil begitu juga Sakina yang pindah depan menggantikan posisi Prilly.
"Hati hati" teriak Prilly sebelum mobil itu meninggalkannya. Sebenarnya ada rasa cemburu ketika Kak Ali dan Sakina hanya berdua di dalam mobil* author ikut stres

Bersambung

Cerbung Aliando dan Prilly "First Love" All Part >TAMAT<

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Advertisement

search
Kontak · Privasi · Tentang
© 2015 Cerbung Romantis. Template oleh Naskah Drama. ke Atas