Advertisement

Advertisement

Cerbung Aliando dan Prilly "Antara Takdir dan Keadaan" Part 4



Egois memang, tapi kurang mengerti apa aku ? Setahun bukan waktu yang singkat bukan ? Setahun ? Yah, setahun Ali dan Prilly saling mengenal setelah kematian Prilla. Prilla ? Kurang sabar apa gadis ini menghadapi nama itu ?.
Gadis ini menatap luar lewat kaca mobilnya, mengamati setiap tetes hujan karunia Tuhan.
"Pak kita ke apartement ya" pinta gadis berkacamata minus ini setelahnya ia menyandarkan kepalanya pada jok mobilnya itu.
Prilly memejamkan matanya, merasakan kesesakan dalam dadanya, bayang-bayang perlakuan mantan calon kakak iparnya-Ali berlalu lalang di otaknya
"Kamu pintar, cantik, baik, multitalent, begitu mudah aku menyayangimu" Kalimat yang keluar dari mulut Ali saat berbicara dengan Prilly via telefon itu berhasil membuat gadis ini tersenyum bahagia. Tentu saja sebelum kalimat berikutnya terdengar di telinganya.
"Kamu sama persis seperti Prilla, gadis yang akan selalu mengisi hatiku" lanjut pria ini, mengertikah dia kalau ucapannya berhasil memudarkan senyum gadis ini. Pria ini memang tidak mengerti, belum mengerti atau mungkin tidak mau mengerti.
"Sudah sampai non" Pak Badri, supirnya sejak pertama kali Prilly berada di negara tetangga ini membuyarkan lamunannya
Prilly terkesiap kaget, lantas ia membuka pintu mobil dan memasuki apartementnya.
--------
Prilly tersenyum miris, rasanya ingin sekali ia tidak membalas sebuah pesan yang kini masuk di handphonenya, membiarkannya handphone itu diam di atas sofa tepat di samping ia duduk
Gadis ini lelah, terlalu lelah. Pria itu sering sekali membuatnya terbang lalu menangis di detik berikutnya, Prilly tidak mengerti dengan Gadis ini lelah, terlalu lelah. Pria itu sering sekali membuatnya terbang lalu menangis di detik berikutnya, Prilly tidak mengerti dengan semuanya. Bagaimana bisa ia menyayangi seseorang yang sama sekali belum pernah ia temui. Tapi disitu letakn hati, hati yang terus disirami
Sebenarnya gadis ini lelah, terlalu lelah. Pria itu sering sekali membuatnya terbang lalu menangis di detik berikutnya, Prilly tidak mengerti dengan semuanya. Bagaimana bisa ia menyayangi seseorang yang sama sekali belum pernah ia temui. Tapi disitu letaknya .
Ting !
Kini dua pesan dari Ali masuk ke handphonenya, Prilly mengambil benda itu, membaca pesan yang masuk ke handphonenya
From : Ali
Sore bawel...
From : Ali
Sibuk ya ? Sampe lupa sama aku
Prilly memainkan jarinya ragu, hatinya ingin sekali membalas pesan dari lelaki yang sudah dua hari tidak ia kasih kabar itu. Tapi logikanya tak ingin kalau kejadian yang sudah sering terjadi terulang lagi. Ia merasa puas dengan perlakuan Ali padanya.
To : Ali
Gak lupa kok
From : Ali
Gitu dong, jangan pernah lupa sama aku bawel..
To : Ali
Gak kok
From : Ali
Good hehe, aku gak mau kehilangan kamu
To : Ali
Haha iya, gak lupa kok, aku tau aku ngangenin
From : Ali
Iya, jangan sampe ya... Aku gak mau Prilla kedua di hatiku pergi
Yapz ! Ini terjadi lagi, lagi dan lagi. Prilly tersenyum miring, baginya ini sudah biasa terjadi. Ia rasa sudah cukup untuk mengerti tentang hal ini, ia harus meminta Ali tak melakukan ini lagi.
To : Ali
Ku rasa cukup Li, mungkin kamu tak pernah tau apa yang ku rasakan atau mungkin tak pernah belajar untuk tau, kamu hanya mempertahankan Prilla yang selalu ada di hati kamu dan Prilly ? Di satu sisi kamu memperlakukan aku seperti orang yang sangat kamu cintai. Tapi untuk apa ? Karena Prilla ? Ini Prilly Ali ! Aku Prilly, Prilly ya Prilly ! Kalau perhatian kamu itu untuk Kak Prilla, kamu salah kalau kamu berikan ke Prilly, Prilly juga punya hati. Lalu bagaimana jika Prilly terlanjur merasakan indahnya perhatian yang sebenarnya bukan untuk Prilly ? Lebih baik pergi dari duniaku jika aku kau anggap sebagai Prilla bukan Prilly... Ini masalah hati Li, hati yang terlanjur nyaman sama perlakuan kamu yang sebenarnya untuk orang lain.

Cerbung Romantis Aliando dan Prilly Terbaru

Handphone itu masih di genggamannya, tangannya terasa lemas sekarang. Pria itu benar-benar jahat
Ting !
From : Ali
Maaf Prill kalau selama ini aku nyakitin kamu, aku gak bisa semudah itu lupain Prilla Prill, ini juga masalah hati, hati aku bukan seperti mereka yang mudah lupain apa yang pernah terlewati, maaf Prill.
To : Ali
Aku ga minta kamu lupain kak Prilla Li, aku cuma ingin setiap perlakuan yang kamu lakukan, setiap perkataan yang kamu keluarkan untuk aku bukan karena kamu anggap aku kak Prilla.. Please Li.. Aku terlanjur sayang kamu bukan sebagai kak Prilla tapi sebagai Prilly
From : Ali
Aku akan belajar Prill. Belajar kalau di duniaku sekarang bukan Prilla tapi Prilly. Selama aku belajar itu aku ingin kamu tenangin hati kamu, kalaupun akhirnya aku masih tetap anggap kamu Prilla kamu bisa belajar buat lupain aku kan ? Aku akan bantu kamu dengan tidak mengganggu kamu sampai takdir dan keadaan yang akan mempertemukan kita
Ini konyol ! Ini bodoh ! Kamu hanya datang untuk menuliskan namamu sebagai orang yang pernah menyakiti hatinya ? Hati lembut gadis cantik ini ? Ckck dan gadis cantik ini, mungkin lebih baik kau belajar melupakannya, meskipun mungkin itu sulit
Prilly menyeka air mata di pipinya. Berhentilah menangis dan yakin kalau kau pasti bisa lupakan dia.
--------
Hari ini Ali mengunjungi rumah orang tua Prilla dan Prilly entah kenapa hari ini ia ingin melihat foto-foto orang yang mengisi hatinya. Prilla ? Atau Prilly ? Entahlah, Ali juga tidak mengerti dengan hatinya. Setelah Prilla meninggalkannya ia sudah bisa tersenyum bahkan tertawa saat Prilly hadir di kehidupannya. Lalu, saat Prilly seperti menyesal telah mengenalnya Ali sakit tak mendengar kabar dari gadis itu, hatinya sakit terus menahan keadaan yang ingin selalu mendengar suaranya. Tapi Ali mengerti, Prilly sudah cukup terluka dan sekarang biarkan Ali yang menanggung sakitnya.
Ali masih menatap beberapa figura yang terpajang foto-foto saudara kembar itu, yang jelas Ali bisa membedekannya lewat kaca mata, ya gadis itu Prilly
Pria ini masih setia dengan kegiatannya. Di depan meja ini Ali masih berdiri
"Beneran bisa pulang ? Mama seneng sayang" kalimat dari Mama Ully mengalihkan perhatiannya, Ali membalikkan tubuhnya lalu berjalan dan duduk di sofa depan wanita itu
"Tapi kalau lusa mama gak bisa jemput di bandara Prill" pandangan wanita ini beralih ke pria di depannya
"Yah terus gimana ?" Suaranya terdengar kecewa
"Tapi tenang mama akan suruh orang buat jemput kamu, oke !" Ucap wanita ini semangat akan rencana anaknya yang akan kembali ke negara asalnya
"Oke mama" suara bernada semangat itu terdengar di telinga Ali
'Tuhan aku rindu gadis itu' ujar Ali dalam batinnya.
"Li kamu tolong jemput Prilly ya di bandara, lusa dia datang ke Indonesia. Tante ada acara kantor yang tidak bisa ditinggal Li. Ah tante rindu sekali tadis cerewet itu. Bisa kan Li ?" Kalimat itu terdentar sangat antusias. Ya, Mama Prilly memany sudah lama tidak bertemu anaknya itu, itu yang membuatnya sangat senang sekarang
Apa Ali harus kembali masuk ke dunia Prilly ? Apa ini tidak akan menyakiti gadis itu ? Bagaimana jika Prilly sudah mulai melupakan sakit hatinya karena Ali, lalu Ali kembali ke dunianya. Oh God, ini seperti membuka luka jahitan.
"Ali ? Bisa kan ?" Kalimat itu membuyarkan lamunan Ali, menarik kembali Ali ke dunia nyatanya
"Mmm iya Tante bisa kok" kata-kata itu terucap ragu dari mulut pria ini.

Bersambung ...

Cerbung Aliando dan Prilly "Antara Takdir dan Keadaan" All Part>TAMAT<

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Advertisement

search
Kontak · Privasi · Tentang
© 2015 Cerbung Romantis. Template oleh Naskah Drama. ke Atas