Advertisement
Advertisement
Cerbung Aliando dan Prilly "Princess of Devil" Part 3
Prilly mencoba memberanikan diri menyaksikan film horor itu. Walau dirinya terus dilanda rasa takut.
”Aaaa ... ALI .. Gue takut!! Hantunya serem banget.” teriak Prilly ketakutan dan refleks memeluk Aliando.
”Gak perlu takut Prill. Kan ada aku disamping kamu!” ucap Aliando cari kesempatan di dalam kesempitan.
”Diihh ... modus luh!” ucap Prilly kemudian menampar Aliando.
”Terusin aja namparnya! Sampek nih pipi merah.” ucap Aliando.
”Iya..iya maaf!” ucap Prilly dengan juteknya.
__o00o__
Aliando dan Prilly sudah selesai menonton film horor itu. Keringat dingin membasahi sekujur tubuh Prilly, karena Prilly masih takut dan teringat dengan hantu-hantu di film horor tadi.
”Lain kali kalo lo ngajakin gue nonton film horor gue tonjok lo!” ucap Prilly dengan juteknya.
”Santai aja kali! Lagian seru juga kan nonton film horor? Gue bisa meluk elo kalo lo lagi ketakutan.” ucap Aliando ketawa cekikikan.
”Modus luh!!” ucap Prilly lalu menjitak kepala Aliando yang ketiga kalinya.
”Hobi banget lo ngejitak gue. Nanti gue laporin lo ke polisi karena kasus pelecehan.” ucap Aliando.
“Gila lo! Eeh, pulang yuk? Gue udah ngantuk nih.” ucap Prilly yang tiba-tiba menguap menandakan kalau dia sudah benar-benar dilanda kantuk.
”Lo gak laper? Rencananya gue pengen ngajak lo makan. Tapi lo udah keburu mau pulang.” ucap Aliando sedikit memasang wajah kecewa.
”Hehehe sebenarnya gue laper! Ya udah makan aja deh! Tapi habis makan kita langsung pulang, Oke?” ucap Prilly.
”Giliran diajak makan sok baik sama gue. Iya gue langsung anterin lo pulang. Bawel banget lo!” ucap Aliando.
”Enak aja lo ngatain gud bawel. Udah ayo cepet!” ucap Prilly dan mendaratkan cubitan cukup keras dipinggang Aliando.
”Cewek preman..” teriak Aliando karena Prilly sudah melangkah keluar.
**
Aliando dan Prilly akhirnya sampai di Resto. Aliando sudah memesan makanan dan minuman untuk dia dan Prilly.
”Gak salah lo ngajakin gue kesini?” tanya Prilly. karena menurutnya ini Restoran yang terkenal mahal.
”Enggak. Emang kenapa sih?” tanya Aliando balik.
”Gakpapa. Gue cuma gak yakin aja lo bisa bayar makanan yang lo pesen tadi. Sok kaya lo! Uang aja masih minta sama tante Resi.” ucap Prilly, meledek.
”Enak aja lo bilang gitu. Eeh, tadi siang gue udah ambil uang gue di ATM. Jadi lo gak usah khawatir! Uang gue masih banyak kok. Apa perlu nih Restoran gue beli sama pelayannya sekaligus?” ucap Aliando.
”Pamer lo! Makanannya mana sih? Lama banget deh!” ucap Prilly.
”Sabar nenek sihir.” ucap Aliando.
”Apa? Lo bilang apa tadi?” ucap Prilly.
”Gak bilang apa-apa kok. Pede lu!” ucap Aliando.
Akhirnya makanan yang ditunggu-tunggu pun datang. Setelah diletakkan di atas meja dan sang pelayan pergi keduanya pun menyantap makanan itu.
Prilly sempat cengo melihat cara makan Aliando yang super duper memalukan.
”Lo udah berapa hari kagak makan? Kayak udah gak makan seminggu aja lo. Pelan-pelan makannya!” protes Prilly karena tidak suka dengan cara makan Aliando.
”Suka-suka gue dong. Tumben lo care sama gue? Biasanya lo gak peduli tuh. Apa jangan-jangan ...” Aliando menggantung kalimat terakhirnya dan itu membuat Prilly penasaran.
”Jangan-jangan apa?” tanya Prilly.
”Gak jadi deh. Wlee tongue emotikon ” ucap Aliando menjulurkan lidahnya. sedangkan Prilly memanyunkan bibirnya beberapa centi.
”Tuh bibir minta disosor kayaknya? Bikin iman gue goyah..” goda Aliando.
”Dasar! Omes luh...” ucap Prilly lalu menjitak kepala Aliando lagi.
”Biasa aja kali. Gak usah main ngejitak juga. Gue kan bercanda!” ucap Aliando.
”Lagian lo ngeselin tau!” ucap Prilly.
-——-——-——-——-——-——-
Aliando mengemudikan mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Sedangkan Prilly sedari tadi manggut-manggut dan bertingkah seperti orang gila kala sedang mendengarkan musik melalu earphonenya.
Keheningan tercipta. Hanya suara mesin dan klakson kendaraan lain yang saling beradu. Aliando ingin menyampaikan sesuatu pada Prilly.
”Prilly. Makasih ya buat waktu lo malam ini. Walau lo nyakiti gue sepanjang acara tadi, tapi lo orangnya asyik. Sekali lagi makasih ya Prill.” ucap Aliando tanpa menoleh ke samping, karena ia sibuk menyetir.
”Prill. Lo kok gak jawab sih. Apa lo gak seneng? Tapi kan gu..ee..” ucapannya terpaksa Ali gantung karena setelah melihat Prilly, disitu Prilly malah tertidur.
”Yaelah cepet banget nih orang tidurnya. Baru juga beberapa menit!” ucap Aliando.
Aliando menatap dalam-dalam wajah Prilly. Tatapannya semakin mendalam. Aliando mendekatkan wajahnya ke wajah Prilly. ”Ternyata kamu tuh cantik Prill. Tapi, sifat jutek dan tomboy kamu yang bikin ilfeel.” batin Aliando.
”Loh kenapa gue jadi mikirin si nenek sihir ini? Mending gue fokus nyetir aja daripada ngeliatin wajah iblisnya itu.” ucap Aliando lalu kembali fokus ke jalanan.
**
SHITT
Aliando memarkirkan mobilnya tepat di halaman depan rumah Prilly karena pintu gerbangnya tidak terkunci. Tidak ada tanda-tanda kalau Prilly akan terbangun. Justru ia semakin tertidur pulas.
”Prill. Bangun! Udah nyampek. Ayo turun.” ucap Aliando sembari menepuk-nepuk pelan pipi Prilly bermaksud membangunkannya.
”Duuhh ... jangan ganggu! Gue ngantuk banget tau.” ucap Prilly masih dalam keadaan mata yang terpejam.
”Kebo banget sih! Gue bopong aja kali ya ke dalem? Iya deh.” ucap Aliando kemudian meraih tubuh mungil Prilly dan membopongnya untuk masuk ke dalam rumah. Duuhh ... Li, author envy nih
TOK ... TOK ... TOK ..
Aliando mengetuk pintu utama rumah Prilly. Pintu langsung dibuka oleh seorang wanita paruh baya berjilbab - Ully.
”Ali? Ya Allah, Prilly kenapa?” tanya Ully terlihat panik.
”Dia gakpapa kok, Tan. Prilly tadi ketiduran. Pas Ali bangunin dianya gak bangun-bangun. Ya udah Ali bopong aja. Daripada Prilly tidur dimobil Ali? Bisa-bisa Ali gak pulang.” ucap Aliando membuat Ully tersenyum.
”Ya udah yuk masuk. Bawa ke kamarnya aja.” ucap Ully lalu mempersilahkan Aliando masuk.
Aliando menghempaskan tubuh Prilly di kasur queen sizenya. Sedangkan Ully masih ke kamar mandi. Aliando menarik selimut dan menutupkannya ke sekujur tubuh Prilly. Tak lupa Aliando melepaskan higheels Prilly yang belum terlepas tadi.
”Entah sejak kapan aku merasa ada yang beda di kehidupanku yang sekarang. Warna dihidupku itu bertambah menjadi lebih berwarna. Dan setiap kali aku dekat kamu jantungku berdegup kencang seribu kali cepatnya. Apa aku mulai merasakan yang namanya jatuh cinta? Apa mungkin aku akan jatuh cinta pada wanita iblis berhati malaikat sepertimu.” batin Aliando mengelus puncak kepala Prilly.
”Lebih baik sekarang aku pulang. Good night Princess devil. Have a nice dream.” ucap Aliando lalu melangkah pergi meninggalkan kamar Prilly.
♥ Princess of Devil ♥
Pagi kembali menyambut dunia. Lelaki tampan sudah siap dengan seragam sekolahnya. Dia siap untuk berangkat sekolah.
”Kenapa gue jadi deg-degan gini sih?” gumam Aliando sembari menyisir rambutnya.
CEKLEK
Seseorang masuk. Wanita paruh baya berperawakan cantik menghampiri Ali, Resi.
”Ali, ayo sarapan. Makanannya udah siap. Oiya, mama mau kasik tau kamu. Nanti sore mama akan titipkan kamu sama tante Ully dan om Rizal. Tadi mama udah hubungi tante Ully tadi.” ucap Resi yang membuat Ali kaget.
”Tante Ully? Maksudnya Ali tinggal di rumah Prilly gitu? Ali gak mau Ma. Mama kan bisa cariin Ali rumah kontrakan. Emang mama mau kemana?” oceh Ali terus menolak.
”Mama diundang di acara festival fashion di Singapore. Sekalian mama juga ada bisnis disana. Mungkin sekitar satu bulan lah mama disana.” ucap Resi.
”What? sebulan? Lama banget, Ma. Pokoknya Ali gak mau!!” ucap Aliando menolak.
”Gak bisa, nak. Kamu harus mau. Ini cuma sementara aja kok. Kalau kamu tinggal sama nenek di Padang, kamu gak bisa melanjutkan sekolah kamu kan? Jadi kamu harus mau. Titik!” ucap Resi tetap kekeuh pada pendiriannya. Tanpa menunggu respon Ali, Resi langsung melangkah pergi.
”Ya Allah! Kenapa aku harus tinggal di rumah dia? Bisa-bisa hambamu ini akan babak belur setiap hari karena dipukulin.” ucap Aliando.
”Tapi gakpapa juga. Gue bisa kerjain dia setiap saat. Hehehe” ucap Aliando tertawa, menampakkan jejeran gigi putihnya.
___oOo___
Di sekolah, Prilly sedang berada diperpustakaan sekolah. Entah apa yang membuatnya tiba-tiba ingin sekali membaca buku-buku cerita sejenis cerpen yang bertemakan cinta.
”Sejak kapan gue suka baca buku cinta-cintaan kayak begini? Kurang kerjaan banget.” ucap Prilly kemudian meletakkan buku itu di meja.
”Eeh, ngomong-ngomong bukannya semalem gue jalan bareng si cowok pecicilan itu? Tapi kok tiba-tiba gue udah ada dikamar? Apa jangan-jangan dia yang bawa gue ke kamar?” ucap Prilly bertanya-tanya dalam hatinya.
”Udah lah gue ke kelas aja. Bentar lagi bel masuk bunyi.” ucap Prilly lalu bangkit dari duduknya dan beranjak pergi.
Prilly berjalan melewati koridor sekolah menuju kelasnya. Entah apa yang Prilly lamunkan sekarang! Yang terpenting sekarang Prilly tidak memikirkan orang-orang disekitarnya.
”Ekhem ...” ucap Aliando berdehem. Dirinya kini sedang mensejajarkan langkahnya dengan Prilly.
“Ekhemm .. Ekhemm ... Ekhem ..” Aliando berdehem lagi namun cukup keras.
”Eeh ... Ali? Ngapain lo batuk-batuk gak jelas gitu? Keselek lo?” ucap Prilly dengan juteknya.
”Iya, gue keselek cinta lo. assekk!!” ucap Aliando.
”Gombal lo!” ucap Prilly menonjok pelan lengan Aliando.
”Tumben tonjokannya pelan? Udah capek kali ya??” ucap Aliando.
”Bukan capek! Tapi gue kasian sama lo, tiap hari jadi bahan pukulan gue.” ucap Prilly.
”Akhirnya lo sadar juga. Eeh, gue ada kejutan buat lo!” ucap Aliando.
”Kejutan? Kejutan apa coba? Gue gak lagi ulang tahun.” ucap Prilly lagi dengan juteknya.
”Udah deh lo tunggu aja nanti sore. Di jamin kejutan ini akan buat lo kaget!” ucap Aliando.
”Oke, gue tunggu kejutannya. Ya udah gue ke kelas dulu. Dahh tengil!” ucap Prilly, tak lupa mendaratkan cubitan dipinggang Aliando.
**
Hari sudah beranjak sore. Prilly tengah duduk santai sembari mengganti-ganti channel tv dan mengunyah makanan ringan.
Tiba-tiba ponsel Prilly berdering. menandakan pesan masuk.
Prilly mengeceknya.
- Via Message -
Nomor tak dikenal : Hai, Prill. Kejutan akan segera tiba. Bersiap-siaplah! by: Aliando
Prilly : Dari mana lo tau nomor hp gue?
Ponsel Prilly berdering lagi.
Aliando: Gue dapet dari mama lo. Semalam mama gue yang minta.
Prilly: Kurang asem lo! Gue tunggu kejutannya.
~
Ully muncul dari dapur. Dia membawa nampan berisi orange juice dua gelas dan berbagai macam kue kering.
”Mama baik banget deh sampek bawain Prilly minuman dua gelas.” ucap Prilly meraih gelas yang berisi orange juice namun tangannya ditepis oleh sang mama.
”Eeh ini bukan punya kamu. Udah sekarang bersihin bungkus-bungkus makanannya. Bentar lagi ada tamu.” ucap Ully.
”Tamu? Siapa mama??” tanya Prilly penasaran.
”Itu tan..” belum sempat Ully melanjutkan ucapannya.
TOK TOK TOK
.
.
Bersambung...
Cerbung Aliando dan Prilly "Princess of Devil" All Part >TAMAT<
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar