Advertisement

Advertisement

Cerbung Aliando dan Prilly "Sepenuh Hati" Part 4


“Morning honey...cups...“
Huehh.. Belum juga membuka mata, langsung dapat sarapan gratis dari si monster.
“Euunghh..“ Aku melenguh pura-pura masih tetidur. Habisnya malas lihat tampang sok polos nya itu.
Menyebalkan.
“Kalau nggak bangun.. Kita lanjutin yang semal....“
“Ciaaaattttt......!!“ Aku langsung melompat dari tempat tidur ketika suara iblis nya ituu mulai berbisik sekseh ditelinga ku.
Oh god!
Hilangkan lah penyakit hyper nya ini..
Dia hanya cekikikan melihat ku yang menatap tajam kearah nya seolah ingin menelan hidup-hidup.
“Kamu sekseh babe..“ Kata nya sambil mengedipkan mata jahilnya itu. Huek.. Seketika perut ku mules melihat kelakuan nya yang seperti ini.
“Beneran babe.. Sungguh! Kamu lebih eksotis kalau dilihat langsung gini..“ Ujarnya tersenyum lebar.
Eiittss
Aku mencium sesuatu yang tak beres dan....
ASTAGA!
“Aahhhhhhhh!!!!“
Aku menjerit histeris sambil ngacir kearah kamar mandi setelah sadar kalau aku polos.
Pantes saja wajah si monster berseri-seri seperti dapat durian jatuh dari langit.
Bodoh..bodoh..
**
“Nggak kerja?“ Tanya ku pura-pura acuh,_padahal dalam hati aku bersorak kalau Si Monster gak masuk kerja hari ini.
Jadi_aku bisa mengajak nya jalan-jalan ke mall, ya walau pun aku harus siap mental.
“Aku minta cuti honey.. Yaa, ku rasa tak terlalu buruk kalau aku harus ambil cuti..“ Jawab nya sambil menikmati roti tawar yang telah ku olesi mentega dan taburan gula. Sarapan praktis favorit nya sedari dulu, tak lupa dengan segelas jahe hangat. Kebiasaan yang aneh menurutku.
“Lho, emang nya kenapa harus cuti? Lama?“ Tanya ku penasaran. Karena setahu ku Si Monster jarang mengambil cuti. Bahkan ketika kami menikah pun dia tidak cuti dan tidak pergi honeymoon kemana-mana.
Oh astaga!
Ada yang salah dengan otak ku, kenapa aku jadi memikirkan soal honeymoon(?)
Padahal setiap detik, menit, jam selalu kami habiskan dengan honeymoon. Dimana dan kapan saja.
“Ya, sengaja sayang aku minta cuti 2 minggu..“
“WHAT?!“ Aku langsung menyambar ucapan nya dengan mata yang kurasa hampir melompat dari sarang'nya.
Aku shock!
Apa-apaan dia ngambil cuti selama itu.?
“Kok kaget? Gak suka ya.. Padahal aku mau ajak kamu liburan ke Bali..“ Kata nya dengan dahi mengernyit menatap ku.
Oh... Seketika pipi ku terasa panas karena tahu dia akan membawa ku honeymoon.
Akhirnyaa...
Astaga!
Mulai deh kambuh penyakit menularnya si moon.
“Lha, pasien kamu?“
“Prilly sayanngg.., bukan cuma aku aja Dokter satu-satu'nya dirumah sakit itu, bejibun kok..“ Jawab'nya dengan suara lembut yang sarat kasih sayang.
Nah.. Kalau udah gini, luluh deh nih hati.
“Moon, kalau gitu bantuin aku beres-beresin pakaian ya..“ Pinta ku sambil membereskan peralatan makan kami.
Dia tersenyum ke arah ku dengan senyum nya yang mematikan.
“Nggak perlu honey! Kita beli pakaian disana aja..“
“Itu pemborosan namanya moon.. Kita gak boleh hura-hura kek gitu. Duit harus ditabung buat masa depan anak-anak kita kelak..“ Jawab ku tanpa sadar sambil membekap mulut karena kaget aku bisa berbicara seperti itu pada si Monster mesum.
“Kamu sudah dewasa honey.. Baiklah, kita akan menciptakan anak-anak itu sekarang juga..“ Kata nya sambil menyeringai kearah ku.
Dan...
Sudah bisa ditebak apa yang bakal terjadi selanjutnya.
“Aliiiiiiiii.......“
Tubuh ku melayang ketika tangan kekarnya itu membopong ku dalam kamar dan menghempaskan ku diatas kasur empuk.
Tewas lah aku....!!erggg
**
Sepanjang perjalanan dari bandara hingga ke penginapan aku tak berhenti mengomel.
Apalagi kalau bukan karena ulah si Monster.
“Udah jangan cemberut.. Kalau ada libur panjang baru kita ke raja ampat..“ Bujuk nya untuk kesekian kali.
Cihh.. Sok peduli..
“Emang nya anak sekolahan pakai acara libur panjang segala..“ Cibir ku sambil menghentakan kaki disepanjang lorong hotel. Beberapa penghuni hotel tampak cekikikan melihat tingkah konyol ku dan Ali.
Aku terus marah-marah dan memukul nya, namun tetap saja si Monster dengan santai nya mencuri kecupan dibibirku.
Bahkan lebih gila-nya lagi, tangan nya yang tak membawa koper, sempat-sempat nya meremas bokong ku.
Amarah ku bercampur jadi satu.
Halah! Manusia menyebalkan.
“Eh, pasangan serasi banget..“
“Iya, Suami nya tampan cyinn, bikin ngiler.. Apa lagi senyum nya.. Duhh...bikin gue diabetes mendadak..“
Beberapa celetukan yang ku dengar sepanjang lorong-lorong makin menambah emosi ku.
`JEB!`
“Auw! Sakitt honey!“ Ali berteriak nyaring ketika dengan sengaja aku menginjak kaki nya sekuat tenaga ku.
Hah, kesabaran seorang Prilly sudah habis.. Ckckck upset emotikon
Aku agak mempercepat jalan ku dan membuka pintu kamar tempat kami menginap secara terburu-buru, untung lah kartu-nya aku yang megang.
Aku langsung ngacir kearah tempat tidur dan bergelut manja dengan selimut dan guling yang empuk.
Aroma pengharum ruangan semakin memberikan ketenangan untuk ku hingga aku terbuai dalam alam bawah sadar.
**
Gelap!
Kenapa ketika membuka kelopak mataku, yang ada suasana nya begitu gelap.
Dimana aku? Apa aku sudah mati? Ah tidak-tidak! Kurasa ini hanya mimpi.
Eh, tapi kok sakit yaa ketika aku mencubit lengan ku. Bearti ini nyata donk.
“Moon..kamu dimana? Kenapa ini gelap? Aku takut moon..” Aku terus menggumam karena pada dasarnya aku memang super penakut.
Ku coba menelusuri dinding-dinding kamar ditengah kegelapan, mencari secercah sinar keajaiban, eh kok jadi ngawur sih.
`JDUG!`
“Ahh..!“ Aku langsung terduduk ketika kaki ku tersandung sebuah sofa, aku tau bahwa benda ini adalah sofa karena aku meraba nya.
Astaga! Aku bisa gila kalau seperti ini.
Dimana si Monster tampan ku itu?
Oh ya Tuhan.. Jangan ambil Moon ku disaat darurat seperti ini, tolong kembalikan dia! Aku butuh Suamiku..
Ahh..kenapa dalam keadaan seperti ini aku jadi terlalu mendramatisir suasana gelap ini.. Ish, menyebalkan.
Hotel berbintang berapa sih ini kenapa lampu nya pakai acara mati segala, apa tak punya cadangan mesin lain..
Kalau aku sudah keluar dari tempat terkutuk ini, akan ku tuntut pemilik hotel ini.
“Sayanggg, kamu dimana sih?“
“Moon..tolong aku..hiks hiks..“
“Aliiii... Jangan pergi..! Aku belum siap jadi janda..“
“Hiks..hiks.. >_<”
Eh, kok ada angin-angin gini sih yang membuat tubuhku menggigil.
Ini bungan angin dari ac, ini terasa hangat tapi terlalu kencang.
Seperti......
“Hah? Apaan tuh?“ Aku baru tersadar ketika melihat seberkas cahaya dari luar.
Ya, aku yakin sekali itu pasti berasal dari arah balkon kamar.
Bodoh Prilly! Kenapa tadi langsung tidur sih gak survei keadaan luas kamar dulu.
“Apa itu Moon ya?“ Aku sudah seperti orang frustasi yang berjalan kelimpungan dengan air mata berlinang.
Belum lagi kurasa rambutku kusut masai karena baru bangun tidur.
Astaga!
Hembusan angin makin terasa menerpa tubuhku, ternyata memang benar berasal dari arah balkon yang pintu nya sengaja dibuka.
“Apa-apaan ini?!“
Astaga!
Astaga!
Astaga!
Aku hampir mengalami serangan jantung mendadak ketika melihat apa yang terhidang didepan mataku. Cahaya tadi berasal dari 5 buah lilin yang dimasukan dalam gelas kaca bening yang ku kira agar angin tidak bisa memadam kan nya.
Lilin ini diletakan secara rapi diatas meja bundar dengan hidangan lezat serta setangkai mawar merah dan sebuket bunga lily putih.
`tes`
Air liur ku hampir saja menetes karena melihat makanan yang begitu lezat, menggoda iman perutku yang memang sedang dalam keadaan lapar.
Eh, tunggu dulu, ini siapa yang nyiapin ya?
Pasti pegawai hotel. Eh nggak mungkin, dia kan gak bisa sembarangan masuk ke kamar orang.
“Kamu suka honey?“
“Makk!!“ Aku langsung memekik kaget mendengar suara dan tarikan yang begitu cepat hingga tubuh ku terhempas dalam dada bidang seseorang.
Ya, ini Moon. Suami tampan ku.
“Moon, kamu hampir membuatku mati diusia muda..“ Keluhku sambil membalikan badan menghadapnya.
Saat ini tangan nya masih mendekapku erat. Kami saling berhadapan dengan jarak begitu tipis hingga hembusan nafasnya terasa menerpa wajahku.
“Aku mencintai mu honey,. Aku tau aku bukan pria romantis yang pandai merangkai kata-kata indah, namun, yakinlah, setiap perbuatan ku hanya untuk membahagia kan mu,. Semua yang aku berikan dan aku lakukan itulah bentuk rasa cintaku, bukan dengan ungkapan kalimat-kalimat indah yang terucap setiap saat.. Aku ingin kamu slalu disampingku, menemani ku hingga kita sama-sama menua. Hingga jantung ini tak lagi berdetak..“ Bisik Ali dengan suara lembutnya yang berhasil menggelitik ku dan membuat bulu kuduk ku merinding.
Bukan karena seram, ya, bukan!
Tapi aku begitu terkaget mendengar untaian kalimatnya barusan. Aku tak menyangka seorang mesum sepertinya mampu membuatku terasa melayang diudara dengan dikelilingi ribuan kupu-kupu indah.
Ini seperti bukan monster tampan ku, sepertinya dia sedang kerasukan setan lorong hotel.
Ya benar, dia pasti kesambet!
Ali mendekat kan wajah nya ke arah ku, hampir mencium bibirku.
Dan...
“Bruutt..bruuuttt..bruuuttt...”
“Hee..” Aku seketika langsung cengengesan melihat Monster menutup hidungnya.
“Astaga sayaanggg.. Kamu merusak suasana..” Desah Si Moon sambil menarikan kursi untuk ku.
Hahaa.. Maafkan aku Moon karena udah mencemari udara dengan gas beracun ku.
“Mungkin aku masuk anginn hee..” Kata ku mencoba merayu nya.
BERSAMBUNGGG

Tag: ,

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Advertisement

search
Kontak · Privasi · Tentang
© 2015 Cerbung Romantis. Template oleh Naskah Drama. ke Atas