Advertisement

Advertisement

Cerbung Aliando dan Prilly "Cinta Dua Menara" Part 14




“Ihh, apaan sih tuh orang. Berdua-duaan dikampus? Ketawa-ketawa gitu lagi? Bilangnya suka sama gue? jatuh cinta sama gue? Tapi bahagianya sama cewek lain. Nyebelin banget sih! Ga tau apa dia, kalau gue nyari-nyari dia dari tadi? Giliran ditemuin malah lagi sama cewek! Dasar cowok plin-plan! Nyebelin banget sih?? Ih!” Gerutu Prilly yang tak kuasa menahan kekesalannya. Tubuhnya menabrak ranting dedaunan tumbuhan ketika ia hendak bergegas pergi setelah menghentakan kakinya karena kesal.
Namun, sepertinya Aliando menyadari keberadaan Prilly setelah mrndengar suara hentakkan kaki Prilly dan rintihan dari gadis itu saat menabrak ranting pohon. Akan tetapi, Prilly tak begitu perduli ketika Aliando telah melihat dirinya dan mencoba memanggil namanya. Karena tidak mendapatkan keperdulian berarti dari gadis itu, Aliandopun lantas berlari mengejar Prilly yang telah lebih dulu bergegas dengan segala kekalutan dipikirannya.
“Prilly tunggu!” Teriak Aliando yang akhirnya berhasil meraih pergelangan tangan Prilly dan menahan gadis itu.
“Ihh, apaan sih? Lepasin ga?” Rengek Prilly minta dilepaskan seraya berusaha melepaskan diri dari lelaki itu.
“Tunggu dulu, aku ga akan lepasin kamu sebelum kamu jawab pertanyaan aku. Kamu ngapain sih dibalik pohon itu? Kenapa ga samperin aku aja?” Ujar Aliando meminta kejelasan pada Prilly mengenai keberadaan gadis itu di balik pohon tersebut.
“Dih? Siapa juga sih yang ngintipin lo sama cewek itu? Kege'eran banget deh? Udah ihh, lepasin gue kenapa sih? Gue ada kelas tau!” Elak Prilly berusaha melepaskan diri Aliando.
“Kok marah-marah gitu? Kenapa bawa-bawa Claryne? Jangan-jangan kamu cemburu ya? Huummm... kamu cemburu sama dia?? Kamu tenang aja Prilly, dia bukan siapa-siapa aku, dia itukan sekretaris di anggota senat? Lagian, dia datang ke aku cuma untuk serahin berkas-berkas kegiatan kesenatan kampus kita minggu ini aja kok? Engga lebih..” Ujar Aliando seolah menjelaskan semua itu pada kekasihnya saja.
Prilly meringis ngilu, mendengar seruan Aliando yang seolah tak ingin dirinya marah. Namun, ia juga tak memungkiri kalau penjelasan itu membuat hatinya sedikit melega, hingga membuat perasaannya tak lagi terasa jengkel.
“Oh ya?? Terus, peduli apa gue sama penjelasan lo itu? Siapa gue, siapa elo?” Sahut Prilly masih berusaha bersikap tak perduli meskipun sejujurnya, itu sangatlah menyiksa dirinya.
“Kok kamu kaya gitu sih? Kamu sebenci itu sama aku gara-gara aku sering kerjain kamu? Aku udah minta maafkan Prill, sama kamu? Kenapa kamu gabisa maafin aku? Aku harus apa supaya kamu maafin aku?” Keukeuh Aliando masih berusaha mendapatkan maaf dari Prilly.
Bahkan pemuda itu dengan mudahnya menyambar lengan Prilly untuk digenggamnya.
“Apaan sih? Gausah pegang-pegang gue!” Rontak Prilly menepis lengan Aliando yang sempat menggapai dan menyimpan lengannya di depan dada bidang lelaki itu.
“Prilly? Lo berdua udah baikan ya? Bagus! Gitu dong, kalau ginikan gue juga enak. Gue seneng lagi liat lo berdua akrab begini, daripada ribut terus? Lebih baik damai-kan?” Ujar Gritte yang mendadak nongol diantara mereka berdua.
Melihat kehadiran sahabatnya, Prilly seolah salah tingkah. Gadis itu hawatir bila Gritte melihatnya sempat menyewoti Aliando tadi.
“Kenapa pada diem sih? Lo berdua udah baikkan-kan? Prill?? Please deh, kalau lo belum minta maaf sama kak Ali, mending persahabatan kita break dulu!” Seru Gritte menunjukkan kekecewaannya diakhir kalimat.
“Euumm.. Grit, please deh.. Jangan bawa-bawa tentang persahabatan kita bisa-kan?” Sahut Prilly sedikit gelisah karena seruan Gritte.
“Ya habisnya lo sih, minta maaf doang apa susahnya si Prill? Kak Ali itu udah baik banget sama lo, masa lo balas kebaikan kak Ali dengan keegoisan lo itu sih?” Ujar Gritte semakin gemas.
“Grit, lo gausah repot-repot untuk break dari persahabatan kalian. Gue sama Prilly udah baikan kok. Bahkan malam ini, kita akan dinner bareng. Lo temenin Prilly siap-siap ya?? Soalnya gue akan jemput dia jam 7 nanti.” Seru Aliando benar-benar mengarang sepenuhnya. Akan tetapi, karangannya itu sepertinya akan membuat keuntungan bagi dirinya sendiri.?.
Mendengar seruan Aliando, Prilly membelalak kaget. Ia tak tahu menahu tentang apa yang diucapkan lelaki itu pada Gritte. Pasalnya, tak ada pembahasan apapun mengenai makan malam, saat perdebatan mereka beberapa menit yang lalu.
Sementara Gritte. Gadis itu tampak tersenyum sumringah mendengar seruan Aliando, itu sangatlah hal yang bagus untuk dilakukan. Dengan sangat senang hati, Gritte akan membantu Prilly untuk berdadan lebih istimewa dari biasanya, khusus malam ini, malam dimana Prilly akan melaksanakan makan malam untuk yang pertama kalinya bersama seorang laki-laki. Wow. Ini adalah yang paling ditunggu-tunggu Gritte. Bahkan, Gritte berharap penuh, untuk setelah malam ini, Prilly telah memiliki pujaan hati. Yah, itu pasti sangat menyenangkan.
“Ih? Lo apaan sih? Kok?” Sungut Prilly mencoba akan kembali protes namun Aliando tampak melototinya seakan-akan ia menakut-nakuti adiknya yang nakal.
“Wah! Bagus dong kalau gitu? Nah, kan kalau kaya gini seru. Prill, pulang bareng ya kita? Sebelum pulang lo harus ikut gue, pokoknya berbagai proses lo harus lewatin. Haha. Seru nih kalau kaya gini! Ah ya, gue ke perpus dulu ya? Ada urusan sebentar. Oke, bye!” Gritte tampak begitu antusias mendengar seruan Aliando. Gadis itu lantas bergegas pergi begitu urusannya kembali mengingatkan dirinya untuk segera pergi.
Selepas kepergian Gritte, kini Prilly kembali mengarahkan pandangannya yang tajam itu kearah Aliando.
Dann....
“Aww! Apa sih??” Ringis Aliando ketika lengannya telah dicubit mantap oleh Prilly.
“Lo ngapain sih, ngomong diner-diner segala ke Gritte? Kita-kan ga bicarain itu tadi? Apaan sih? Nyebelin banget! Kalau gitukan Gritte bakal ngira gue sama lo bener-bener dinner?” Protes Prilly yang benar-benar merasa geram pada Aliando kali ini.
“Biarin, ikhlasin aja kenapa sih? Dinner bareng gue lo ga akan rugi kok! Lagian emang lo mau, kalau gue bilang ke sahabat lo itu yang sebenernya kalau lo sama sekali belum maafin gue? Lo mau, persahabatan lo sama Gritte itu ummm... Break? Emang lo rela?”
“Ya engga lah! Oh,Lo mau coba-coba mengancam gue lagi ya?” Sahut Prilly sedikit nyolot.
“Engga. Gue ga ngancem lo kok? Lo nya aja kali ke geeran?? Orang gue woles kok!” Sahut Aliando benar-benar menjengkelkan.
“Ihh?? Terserah lo deh! Capek ngomong sama orang kaya lo! Intinya, terserah!!” Seru Prilly sebelum akhirnya ia berlalu pergi meninggalkan Aliando.

bersambunggg

Cerbung Aliando dan Prilly "Cinta Dua Menara" All Part >TAMAT<

Tag: , ,

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Advertisement

search
Kontak · Privasi · Tentang
© 2015 Cerbung Romantis. Template oleh Naskah Drama. ke Atas