Advertisement

Advertisement

Cerbung Aliando dan Prilly "Cinta Dua Menara" Part 6


“Bodo amat! Gue ga perduli sekalipun lo kena struck gara-gara gue! Ihhhh...... AAWW!” Sungut Prilly yang kemudian mendadak merintih ketika Aliando berhasil menahan lengannya dan memojokkan dirinya pada jok mobil.

“Lo apa-apaan sih? Lepasin gue ga?” Ujar Prilly minta dilepaskan

“Ada juga lo yang apa-apaan! Badan gue sakit semua tau ga gara-gara lo? Dikira gue bantal apa lo pukulin seenak jidat lo kek gitu? Lo tuh harus inget, lo masih berada dalam masa hukuman dari gue! Lo emangnya mau ya hukuman lo lebih ribet?” Ujar Aliando masih mengungkit masalah hukum menghukum.

“Lo tuh dari tadi ngomong, hukaman hukuman hukumaaaannnn mulu! Sampai sekarangpun, lo masih belum kasih gue hukuman apapun! Gue capek ngerti ga sih lo?” Gerutu Prilly masih dalam posisi yang sama.

“Oke kalau itu yang lo mau. Gue akan tunjukin apa hukuman lo!” Ujar Aliando langsung melepaskan Prilly dan kemudian mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang lumayan tinggi.

~

“Ihhh!! Pelan-pelan bisa ga sih? Tangan gue sakit tau ga?” Rengek Prilly yang meringis kesakitan karena Aliando yang terlalu kuat mencengkram pergelangan lengannya.

Seolah tak perduli, Aliando terus saja menarik Prilly untuk segera memasuki sebuah rumah megah yang tak pernah Prilly ketahui siapa pemiliknya dan bahkan ia sama sekali belum pernah berkunjung kemari.

“Sekarang lo, berdiri di sini!” Ujar Aliando ketika mendadak ia menghentikan langkahnya tepat di depan sebuah kolam renang yang lumayan begitu luasnya.

“Ini rumah siapa sih? Lo mau macem-macemin gue ya??” Tuding Prilly menuduh Aliando sesuai apa yang ada pada pikirannya.

Aliando lantas kembali mencengkram lengan Prilly ketika mendengar tudingan itu dari sang gadis.

“Heh! Lo kalau ngomong sembarangan ya? Kalau lo terus-terusan nuduh gue gitu mulu, bisa-bisa gue beneran macem-macemin lo, mau? Sekarang, lo ada dirumah gue!” Protes Aliando tak terima membuat Prilly bergidik ngeri hingga berubah menjadi bingung ketika ia tahu bahwa lelaki itu membawanya ke rumah ketua senat sableng itu.

“Ngapain lo bawa gue kerumah lo? Sumpah ya, lo itu! Eeeeerrrgggghhhh!!!!” Pekik Prilly menggeram emosi.

“Oke. Berhubung lo selalu bikin masalah sama gue, gue tugasin lo untuk jadi asisten gue selama 2 minggu kedepan!” Ujar Aliando berhasil membuat Prilly berpekik kaget dengan diiringi rasa jengkel.

“What? Engga! Ini udah ga wajar. Lo apa-apaan sih? Masalah gue sama lo itukan dikampus? Kenapa mesti waktu luang gue yang harus jadi korbannya? Gue ga terima, gue ga mau! Pokoknya, gue ga mau! Gue mau pulang!” Tolak keras Prilly seraya beranjak untuk bergegas pergi dari rumah itu.

Namun sayang, Aliando dengan cepat menghentikan langkahnya dengan menahan lengan Prilly, lalu kemudian menarik gadis itu untuk disudutkannya pada dinding.

“Aw! Lepasin gue ga? Ihh, lo bener-bener gila tau! Gue ga mau berurusan sama lo lagi. Pokoknya gue mau pulang!” Rengek Prilly merasa takut sendiri dengan Aliando yang semakin berulah lebih dari batasannya sebagai ketua senat.

“Lo ga bisa lepas dari gue gitu aja! Secara ga sadar lo sudah mengikat diri lo sendiri ke gue! (Lebih tepatnya ke hati gue!)” Ujar Aliando berlanjut dalam hatinya.

“Apa? Ga! Gausah gila ya lo? Pokoknya gue ga mau dan ga terima! Lo udah gila tau ga? Ihh, tolooooonnngggggg!!!! Emmmmpppppp” Rengek Prilly berteriak minta tolong yang berakhir dengan sebuah bekaman dari tangan kekar lelaki edan itu.

“Lo gausah lebay bisa ga sih? Pake teriak-teriak minta tolong, lagi? Emangnya gue nyulik lo apa? Lo tuh di sini cuma buat jadi asisten gue doang! Dan asisten bukan berarti budak. Gue ga napsu sama cewek tengil kaya lo! Gue bisa mendadak ajaib kalau sampai gue jatuh hati sama cewek kaya lo!” Seru Aliando begitu tengilnya.

Sementara Prilly masih meronta dalam bekapan lengannya, Aliando lantas membawa Prilly ke ujung kolam renang, kemudian mengambil sebuah kayu berukuran panjang dengan ujung berjaring. Setelah berhasil mengambil bambu tersebut, Aliando lantas menyerahkan bambu itu setelah ia melepaskan bekapannya.

“Lo liatkan kolam renang rumah gue kotor? Harusnya ini tugas gue di rumah ini. Tapi, karena lo asisten gue, lo yang bersihin kolam renangnya sampai bersih!” Ujar Aliando tak mau tahu

“Ih.. ga bisa gi-”

“Huusssttt... Kerjain atau foto ini gue sebarin ke seantero kampus? Lo ga mau-kan? Kalau foto gadis kecil lucu yang menggemaskan dengan sebuah make up tebal persis badut ancol ini, tersebar luaskan di seluruh kampus, bahkan internet sekaligus?” Ujar Aliando kembali mengancam setelah memotong seruan Prilly yang belum terselesaikan!

Prilly mendadak tercengo, setelah melihat sebuah foto usang yang sempat di bawa Gritte tadi, rupanya manusia satu itu bisa-bisanya seceroboh itu hingga membuatnya terlupakan akan foto itu.

“Iihhh,, balikin foto gue!” Refleks, Prilly melepaskan bambu berukuran panjang itu begitu saja ketika ia berusaha ingin merebut foto itu dari tangan Aliando. Namun, Prilly harus gigit jari ketika Aliando segera mengamankannya kembali.

“Lo lucu ya kalau ketakutan gitu? Haha, tenang.. Foto lo bakalan aman sama gue, asalkan....... Lo jadi asisten gue dalam waktu yang sudah gue tentukan, tanpa banyak protes ketika gue minta tolong lo ini itu. Dan, dan tidak ada jaminan dari gue kalau seandainya gue ga akan memperpanjang masa-masa ke-asistenan lo sama gue! Paham? Oke, bersihin yang bersih ya kolam renangnya? Dan lo baru boleh pulang setelah gue.. Mempersilahkan lo untuk pulang! Selamat bekerja!” Ujar Aliando tersenyum puas sebelum akhirnya ia beranjak pergi dari hadapan Prilly.

Sementara Prilly hanya bisa merasa jengkel, ketika melihat senyuman menjengkelkan itu dari Aliando.

“Ya Tuhan.............. Mengapa Kau mempertemukan aku dengan manusia arogan seperti laki-laki sableng yang edan itu?? HHH~” Lenguh Prilly merutuk pasrah ketika Aliando telah bergegas meninggalkannya.

Dengan sangat terpaksa, mau tidak mau, Prilly harus benar-benar menuruti keinginan Pria itu untuk sementara waktu. Yah, mau bagaimana lagi? Laki-laki itu benar-benar membuat Prilly tak bisa berkutik setelah ia memperlihatkan foto kecil Prilly, yang menurut gadis itu sangatlah memalukan!

Sementara itu, Aliando yang langsung bergegas ke kamarnya, segera menjatuhkan tubuhnya yang mulai terasa lelah berdampar ke atas kasur empuk berseprai salah satu logo klub bola favoritenya. Ia lantas mengeluarkan foto itu dari dalam saku celananya. Dari wajahnya tampak binaran kebahagiaan seperti tengah meliputinya.

“Ternyata, kecil lo cantik juga ya? Semoga, dengan begini, gue bisa buat lo jatuh hati sama gue!” Gumam Aliando tersenyum gaje seraya terus memperhatikan foto itu.

Selang beberapa menit selama Aliando masih terus memperhatikan foto kecil Prilly, tiba-tiba saja ...............

Maafin ya belum bisa posting panjang :))

Bersambung...

Cerbung Aliando dan Prilly "Cinta Dua Menara" All Part >TAMAT<

Tag: ,

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Advertisement

search
Kontak · Privasi · Tentang
© 2015 Cerbung Romantis. Template oleh Naskah Drama. ke Atas