Advertisement

Advertisement

Cerbung Aliando dan Prilly "Aku & Kaali" Part 18




Andai waktu bisa ku ulang kembali, pasti semua coretan tinta ini ku hilangkan dan kubiarkan angin ini meniupnya secara perlahan.
Aku bisa apa, ketika kertas putih ini sudah terpenuhi dengan segala macam tinta yg menodainya. Aku bisa apa? Dan apa yg bisa aku lakukan untuk menjadikannya kembali putih dan suci tanpa noda sedikitpun.
Kalaupun itu bisa, pasti itu semuanya sudh terlambat. Hanya puing penyesalan yg saat ini mendekam dilubuk jiwa ku yg paling dalam...... Oh Angin, hilangkanlah noda ini dengan kesejukanmu.
“Maafkan Kaali sayang, maafkan Kaali sudah membuatmu seperti ini. Ini memang salah Kaali.” Gumamku pelan mencium punggung jari jemari Prilly yg memang hangat itu.
Aku menunggunya sampai ia membuka matanya kembali. Aku harap, setelah Prilly membuka matanya kembali, ia bisa memaafkan semua kesalahanku selama ini padanya.
~
5 hari sudah aku menunggu Prilly di ruang ICU ini. Tapi tetap, ia tak juga membuka kedua bola indahnya itu untukku. Sampai pada akhirnya, tepatnya 2 hari lagi pernikahan ini akan dilangsungkan, akhirnya Prilly berhasil untuk membuka matanya.
Aku sangat senang bahkan sangat bahagia melihatnya bisa membuka kedua matanya kembali. Hingga aku refleks sampai memeluknya dihadapa kedua orang tuaku dengan Prilly bahkan didepan dokter pula.
“Kaali.....” Itulah kata-kata pertama Prilly yg ia ucapkan dan keluar dari bibir mungilnya. Sebuah nama yg memang telah membuatnya seperti ini. Maafkan aku Tuhan, maafkan aku Prilly.
“Sayang, akhirnya kamu sadar juga Prilly. Sungguh, Kaali sangat senang melihatmu telah sadar seperti ini.”
“Ak....aku dimana Kak? Dan.......” Ucapannya terhenti ketika Prilly mendapati perutnya terasa sangat sakit dan begitu nyeri.
“Janinku? Janinku kemana Kaali? Kenapa perutku sakit seperti ini? Apa yg telah terjadi padaku Mah-Pah? Apa yg sudah terjadi pada janin Prilly? Katakan! Apa yg sudah terjadi.” Aku diam, bahkan semua yg berada di ruangan itu pun tetap diam tidak ada satupun yg merespon pertanyaan Prilly.
Yah, aku bingung harus merespond dan menjawab apa didepan Prilly. Bagaimana bisa aku berkata jujur padanya, kalau janin itu telah keguguran dan harapan untuk hamil bahkan mempunyai anak pun telah musnah.
“Jawab aku,! Apa yg telah terjadi padaku? Apa yg telah terjadi pada diri gue Te, Mil? Katakan! Janin gue kenapa? Dia baik-baik saja kan Mil?” Prilly tak henti-hentinya meminta penjelasan atas semua kejadian yg menimpanya. Hingga pada akhirnya, dengan berat hati dan terpaksa aku pun memberitahukannya.
“Janin kamu.....”
“Janin aku kenapa Kak? Jawab aku!” Aku bingung Ya Allah, aku harus menjawabnya dengan bagaimana? Disatu lain, aku tidak ingin Prilly kecewa bahkan terpuruk karena janin didalam perutnya sudah keguguran. Tapi disatu lain, aku juga tidak bisa berbohong dan menyembunyikan semuanya.
~
-Prilly Pov-
Aku tetap menunggu jawaban dari Kaali sampai saat ini. Jawaban yg selalu membuatku tertekan bahkan sempat drop dengan keadaanku sendiri. Apalagi, perut ku selalu sakit akhir-akhir ini. Entahlah, sebenarnya apa yg sudah terjadi dengan janinku. Meskipun usia kandunganku masih tergolong muda, aku sangat bisa dan masih merasakan kalau janinku ada didalam rahimku. Tapi itu dulu, sebelum kejadian tragis itu menghampiriku.
“Janin kamu...........keguguran Prilly.”
`DEGG`
Aku tersentak kaget dengan penjelasan Kaali mengenai janinku yg keguguran. Aku drop, bahkan sangat terpukul dengan kenyataan pahit ini. Kenapa ya Allah, kenapa disaat aku aku tengah mengandung anakku sendiri dirahimku, kenapa engkau secepat ini mengambilnya kembali. Kenapa? Apa mungkin, anak ini adalah buah hasil hubungan intimku dengan Kaali diluar pernikahan? Hingga engkau mengambilnya kembali dengan cara menghukumku seperti ini? Oh YaAllah, maafkan aku.
“Nggak! Ini nggak mungkin! Janin Prilly nggak mungkin keguguran Kak. Prilly yakin, Janin Prilly baik-baik saja didalam. Prilly bisa merasakannya Kak.” Sergapku terus meronta-ronta bahkan aku pun kembali drop hingga aku kembali diinfus di ruang ICU.
Kini hanya ada aku dengan Kaali diruang ICU untuk menemaniku. Yah, aku meluapkan semuanya padanya. Meluapkan kekesalan bahkan kekecewaanku pada diriku sendiri karena telah gagal dalam menjaga janin dirahimku. Aku terus menangis, hingga akhirnya Kaali memelukku dengan sangat erat. Yah, pelukan inilah yg sangat aku butuhkan disaat aku terpuruk seperti ini.
“Ini nggak mungkin Kak. Janin Prilly nggak mungkin keguguran. Pasti dokter salah kan kak.?” Kini volume suaraku melemah bahkan terdengar sangat pelan sekali dan lemah.
“Sabar sayang, ini semua adalah cobaan dari Allah untuk kita. Kaali yakin, Kelak kamu akan melahirkan Baby-baby yg sangat lucu dan menggemaskan. Jangan menangis sayang, pasti akan ada matahari setelah hujan. Percayalah.”
“Tapi Kaak. . . .”
“Prilly, kamu harus tetap percaya adanya keajaiban sayang. Kaali yakin dan percaya, Allah tidak akan pernah memberika cobaan dan ujian seberat ini pada hambanya yg lemah. Sabar sayang, Kaali akan tetap disampingmu selamanya.” Kaali kini memeluk tubuhku dengan sangat eratnya. Yah, aku nyama berada dipelukannya. Aku sangat nyaman. Karena memang, pelukan inilah yg sangat aku butuhkan disaat tubuh ini mulai rapuh dan lemah. Dan hanya Kaali lah yg mampu menepis semua kerapuhan dan kelemahanku saat ini. Hanyalah dia.
~
Hari yg sangat aku tunggu-tunggu pun akhirnya datang juga tepat di tanggal 26 Okt 2015. Yah, hari ini adalah hari pernikahan aku dengan Kaali yg membuat sejarah baru tentang suatu pernikahan dan hubungan antara kakak-adik yg berujung ke jenjang janji suci abadi.
Aku senang seligus bahagia, karena hari dan moment yg sangat ku tunggu-tunggu selama beberapa puluh tahun ini akhirnya terwujud juga secara nyata dan tidak hanya angan saja ataupun mimpi. Yah, bersanding dengan Kaali adalah suatu impianku dari dulu.
Pagi ini, nampaknya cuaca sangat bersahabat denganku. Terlihat sekali cuaca yg sangat cerah dengan sinar yg menurutku sangat kilau sekali ini.
“Kau nampak sangat cantik sayang hari ini. .” Ucap Mamahku yg tiba-tiba saja menemuiku didalam kamar. Aku tersipu malu mendengar pujian Mamahku yg lagi-lagi membuat kedua pipiku merah merona.
“Makasih Mah, ini adalah hari bahagia Prilly. Prilly tidak akan pernah menyia-nyiakan hari bahagia ini. Sekali lagi, maafkan Prilly Mah sudah mengecewakan Mamah dan Papah dengan kehamilan Prilly diluar nikah yg berujung keguguran.” Ucapku melemah ketika aku menjelaskan apa yg sudah terjadi antara aku dengan Kaali waktu itu. Awalnya, Mamah terlihat begitu kecewa dengan penjelasanku yg melakukan hal 'Kutip' diluar pernikahan. Tapi dengan segala kebaikan dan kerendahan hatinya, Mamah ku pun dengan mengikhlaskan semuanya mampu memaafkan perbuatanku yg benar-benar menjijikan ini. Mamah ku memang malaikat ku.
“Makasih Mah, Prilly sayang Mamah.” Kupeluk mamahku dengan sangat erat. Kucium mamahku dengan sangat lembutnya. Sampai pada akhirnya, ijab kabul itu tiba dan berjalan sesuai dengan rencana. Dan betapa senangnya hatiku ketika kata 'SAH' itu sungguh terdengar indah ditelingaku. Oh Ya Allah, sekarang aku telah Sah menjadi istri sekaligus anak-anakku kelak bersama Kaali. Makasih Ya Allah, makasih sudah menyatukanku dengan Kaali sejauh ini.
____o0o____
Author POV
“Apa kau lelah, sayang?” Tanya Ali sedikit pelan yg melihat istrinya nampak begitu kewelahan sepertinya dalam menyalami para tamu undangan.
Yah, nampaknya tamu undangan yg hadir pada hari ini sangatlah padat dan ramai. berbagai tamu dari kalangan atas sampai menengah bahkan dari luar negeri pun ikut senantiasa mengahadiri acara pernikah Prilly Latuconsina dan Aliando Syarief yg dinobatkan menjadi pewaris tunggal keluarga dari Al-Syarief Group. Wow banget kan guys, sangat wow.
“Kaali tidak usah mencemaskan aku. Aku baik-baik saja kok. Hanya haus dan lapar saja yg menganggu aktivitasku hari ini. Tapi, aku bisa menahannya sampai malam tiba” jawab Prilly masih sibuk menyalami beberapa ribu tamu undangan yg hadir di acara pernikahannya itu.
“Kalau kamu lelah, lebih baik kamu beristirahat dulu sejenak. Kaali tidak ingin, kalau kamu sampai jatuh sakit gara-gara kecapaian Prilly.” Ohh, perhatiaanya Ali membuat Authornya iri yak. Hahaha. . .lupakan!
“Ihhh, Kaali suka memaksa deh. Aku tidak apa-apa Kaali. Lagipula, ini masih terlalu siang juga kan. Para tamu juga semakin padat, tidak enak kalau aku harus beristirahat ditengah padatnya tamu undangan siang ini.” Elak Prilly terus berusaha kuat untuk menyalami para tamu undangan. Walau bagaimanapun jugakan itu adalah pesta pernikahannya yg dari dulu ia nantikan. Pastinya, ia tidak akan melewati begitu saja dong pesta itu walau dengan tubuh yg lelah dan letih sekalipun.
“Tapi sayang, nanti kalau kamu kecapaian bagaimana? Pasti nanti menghambat dan menganggu malam pertama kita kan (?)” Ihh apaan sih abang, bikin ngiri ajah deh *Plaak. Authornya ngiri nih, owahaha. . .
“Oh, jadi Kaali perhatian begini karena ada sesuatu hal toh (?)” Tanya Prilly sesaat kemudian langsung memanyunkan bibirnya, yg semakin membuat Ali terlihat begitu gemas dan ingin melahap bibir sexy Prilly detik itu juga. *kan udah sah yak,. .
“Tapi kamu juga mau kan sayaaaang . . (?)” Ali terus menggodanya, hingga pipi Prilly kembali merah merona mirip udang rebus. *ecieee Bie, uhuuk . . . Uhukk.
Bahkan, kedua jari telunjuk Ali tak henti-hentinya mencolek pipi kanan Prilly yg memang terlihat merah merona itu.
“Nggak kok (!) Ihhh, Kaali sok tau yah. Kata siapa aku mau begituan lagi sama Kaali (?) Aku udah kapok! Kaali orangnya begitu rakus kalo udah ngelahap punyaku.” Jawabnya masih memanyunkan bibir, yg semakin membuat Ali benar-benar sudah tidak tahan lagi untuk menahannya. Mungkin dibalik jeans yg ia gunakan siang ini, terdapat 1 singa yg memang benar-benar buas dan rakus untuk melahapnya. Huuuhh. . . Ngeri!
“Kapok apa kapok sih sayang? Kapok juga, tetep mau nyoba lagi kan (?)” Oh Tuhan, Ali semakin menggoda Prilly. Mungkin, iman Prilly sudah diujung tanduk saat ini. *huhh, sabar Bie sabar. Ada waktunya kok tenang ajah. . .
“Ihhhh, kali Omes deh. Awas ajah ntar malam, giliran aku yg akan melahap dan menjinakkan singa buas Kaali itu. Lihat aja nanti malam, aku akan membuat Kaali lemes selemes-lemesnya weeeeekkkk. . ” Prilly pun berbalik menggoda Ali dengan ancaman demi ancaman yg mungkin itu bukanlah sebuah ancaman, melainkan tantangan.
“Singa Kaali sudah jinak dari dulu kok sayang. Kamu tidak perlu menjinakkannya lagi, cukup mencumbunya saja dia pasti tidak akan buas lagi. 15 ronde yah sayang ?” Ali pun mengutarakan keinginannya kembali yg lagi-lagi harus membuat Prilly kembali menelan ludahnya dalam-dalam. Yaiyalah, bayangin ajah. 1 malam coy 15 ronde? Yah Gila itu sih namanya Bang. Bisa lemes tuh Bie. Hahaha* plakk.
“Hah? 15 Ronde? Nggak-nggak! Enak di Kaali nggak enak di aku dong?”
“Ayolah sayang, nggak sakit kok. Kan kita udah pernah melakukannya waktu itu..” Oh Tuhan, Ali tak henti-hentinya menggoda Prilly. Please Bie. . . Jangan kepancing *wkwkwk
“Ihhhh Kaali ! Tapi waktu itukan hanya 2 ronde. Pokoknya, aku nggak mau melakukannya kalo harus 15 ronde. Bisa-bisa aku gempor Kak. Ntar apa kata Mamah sama Papah, masa malam pertama udah gempor gini sih. Kan malu juga Kak. Pokoknya aku nggak mau, titik . .” Protes Prilly kembali terdengar sangat merdu. Bahkan, beberapa tamu undangan pun sempai menggoda keduanya untuk melakukan malam pertama yg tidak terlupakan. *nahlohh. . . Malukan? Wkwkwk
“Jangan banyak-banyak nak, cukup 10 ronde saja juga sudah gempor. Wkwkwk” goda salah satu tamu undangan yg memang saat itu tengah menyalami keduanya di kursi pernikahan. Ali dan Prilly bahkan kedua orang tuanya pun sempat tersipu malu karena ucapannya yg memang ikut-ikutan menyinggung malam pertamanya. Apalagi Prilly, pipinya kembali merah merona akibat godaan-godaan yg dilimpahkan kedirinya saat itu.
“Ihhhh, tuh kan Kak mereka semua menggodaku lagi. Kaali sih, membahas masalah malam pertama kok tepat didepan para tamu undangan. Kan Prilly malu Kak, mau ditaruh dimana wajah imut Prilly ini didepan mereka.? Sudah ahhh, Prilly terserah Kaali saja. Asalkan . . . . ” Sejenak, Prilly menghentikan ucapannya yg membuat Ali sedikit penasaran.
“Asalkan apa?” Tuh kan bener, si Abang sangat penasaran tuh dengan ucapan Bie yg sengaja digantungkan.
“Asalkan, Kaali tidak boleh serakus waktu sore itu. Kalo Kaali tetap rakus melahapnya, bisa-bisa Baby aku tidak kebagian jatah enen dong” ucap Prilly yg mampu membuat Ali dan kedua orang tuanya bahkan para tamu undangan terkekeh geli ketika mendengar kata 'Enen' dari mulunya. Hahaha, Prilly . . . Prilly, ada-ada ajah yah.
“Okeh deh okeh. Asalkan Jatah Kaali tetep ada setiap malamnya, pasti Kaali tidak akan serakus kayak waktu itu lagi. Bagaimana deal?”
“Okeh deal ” sebuah kesepakatan yg konyol memang. Kesepakatan yg akan mereka lakukan pas malam pertama, haha sungguh aneh.
___o0o___
Author POV
Sejenak, Prilly memicingkan matanya dan membukanya secara perlahan-lahan. Terlihat jelas sekali sinar matahari yg memang tengah mengitari setiap sudut kamarnya ini dengan sinar yg sangat silaunya. Prilly menggeliat secara sempurna, ketika rasa kantuknya kini hilang dari tubuhnya dan. . . . . Rasa sakit ini menjulur disetiap tubuhnya. Terutama *sensor.
“Hoaaammm” Prilly menggeliat secara sempurna dan mencoba bangkit dari tidurnya untuk sekedar mencuci mata ke kamar mandi. Ia tiba-tiba saja tersentak kaget ketika ia menyibak selimutnya dan mendapati dirinya yg memang sudah telanjang bulat itu, dan dengan piyama yg masih berserakan dilantai kamar.
Yah. Prilly mencoba-coba mengingat-ngingat kejadian yg memang sangat menyenangkan itu tadi malam. Kejadian dimana Prilly bisa memuaskan Ali dan Ali bisa memuaskan Prilly.
FLASHBACK ON
Sekitar jam 11 ketika para tamu undangan telah bubar dan tidak menampakan diri mereka lagi pun, kini Prilly dan Aliando berniat untuk beristirahat dikamar setelah seharian mereka berdua (Prilly-Ali) harus menyalami ribuan para tamu dalam waktu hanya 1 hari. Wow, nggak terbayang yah lelahnya.
Malam ini, adalah malam pertama untuk pasangan Aliando dan Prilly yg memang sudah sah menjadi suami istri yg mungkin sangat berbahagia.
Dikamar, Ali dan Prilly berniat akan beristirahat, tapi Ali dengan gagahnya mendekati Prilly dan meminta jatahnya itu dimalam pertama. Awalnya Prilly menolak, tapi lambat laun dengan godaan-godaan yg menggairahkan itu, akhirnya pertahanan Prilly runtuh dan menyerah.
Prilly dengan Ali langsung merebahkan tubuhnya masing-masing ke ranjangan dan setelah itu Ali langsung menyerbunya dengan saling berpagutan. *waaahh, abang nafsu yah. Wkwkwkw.
Saat itu, mungkin Prilly merasakan ada yg aneh pada dirinya. Sepertinya, jantungnya berdegup lebih cepat dan lebih keras. Dan semangat libidonya menjadi sangat menyala-nyala dengan nafsu birahinya yg kini menjadi semakin membara. *wahhh, apa yg terjadi yahv authornya kepo bang:p.
Malam itu, mala Ali yg tadinya memerah seakan terbakar ketika menyaksikan tubuh Prilly yg memang sudah menjadi istirnya itu dengan keadaan telanjang bulat didepan matanya sendiri yg memang sangat sexy itu. Tak henti-hentinya Ali menelan ludahnya sendiri ketika harus menyaksikan tubuh sexy Prilly untuk yg kedua kalinya.
“Kamu benar-benar wanita idaman, sayang. Aku mencintaimu.” Gumamnya pelan dan kembali mencium bahkan melumat bibir Prilly dengan sangat lahapnya. Prilly yg memang sudah dalam keadaan bernafsu pun, tidak bisa lagi menahan hasrat sexnya yg memang tengah membara ini. Perlahan, Prilly kembali mendesah dengan sangat kerasnya.
“Ahh, pelan-pelan dong Kak. Ntar Piyama Prilly robek lagi.” Desahnya pelan lalu kembali lagi menikmati malam pertama yg memang mengasyikkan itu. Dan setelah itu, hanya mereka berdualah yg tau,wkwkwk.
FLASHBACK OFF
“Aku lupa....!” Ucapnya keras dengan sedikit meletakkan tangan diatas jidatnya. Ali yg memang masih tertidur pulas itu, hanya bisa berdeham bahkan kembali menggeliat pelan tapi tidak terbangun.
“Hheemmmm....”
“Kaali, bangun! Udah siang nih.” Prilly mencoba menggoyang-goyangkan tubuh Ali agar ia cepat terbangun, karena memang jam sudah menunjuk pukul 08 pagi.
“Hhhmmmm” hanya kata itulah yg saat itu keluar dari bibir Ali. Prilly yg mendengarnya pun semakin kesal bahkan jengkel dengan Ali yg memang belum bangun sama sekali.
“Yaudah deh! Aku bangun duluan ajah.” Tegasnya turun dari ranjang dan langsung mengarah ke kamar mandi.
____o0o_____
Prilly POV
Rasa lelah ini masih menjulur ditubuhku hingga sekarang. Rasa lelah, letih semuanya bercampur menjadi satu merasuk ke tubuhku. Apalagi, semalam Kaali begitu buasnya melahap tubuhku hingga aku pun sempat drop. Tapi aku juga menikmatinya semalam, dengan sentuhan demi sentuhan yg memang membuatku seperti sedang terbang dilangit ke7.
Tiba-tiba saja aku meraskan sebuah sentuhan lembut di pinggangku. Yah, aku merasakan tangan kekar itu melingkar sempurna dipinggangku. Aku menoleh dan betapa kagetnya aku ketika pagutan dan cumbuan itu harus terulang lagi dimeja makan.
Ya, Ternyata itu Kaali yg sekarang sudah suamiku. Aku menggeliat pelan, ketika tangan Kaali mulai merabah-rabah buah dadaku dengan sangat lembutnya.
“Ihh Kaali, apa masih kurang yah kejadian semalam?” Tanyaku berbasi-basi yg disambut anggukan olehnya. Huhh, dasar! Memang dasarnya rakus dan omehs.
“Ihhh Kaali rakus ahh. Sabar dong Kak, ini kan waktunya sarapan. Aku laper pengen makan.” Sergapku melepas lingkaran tangannya dipinggangku.
“Ayolah sayang, sebentar ajah.” Kaali terus menerus menggodaku bahkan kembali melingkarkan tangannya lagi, tapi ini tidak dipinggangku, melainkan mengalungkannya dileherku. Aku sedikit kesal juga sih dengan tingkahnya yg memang menyebalkan itu. Aku tetap menolaknya dengan selembut mungkin dengan alasan “aku lapar, pengen sarapan.!” Dan alkhamdulillahnya, Kaali menuruti keinginanku dan menundanya nanti setelah sarapan.
“Baiklah sayang, saat ini aku akan menuruti permintaanmu. Tapi nanti setelah sarapan, aku akan kembali meminta jatahku.” Ucapnya mulai melepaskan lingkaran tangannya dileherku. Aku mengangguk pasrah dan kembali melahap sarapanku pagi ini.

Bersambunnggg

Tag: ,

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Advertisement

search
Kontak · Privasi · Tentang
© 2015 Cerbung Romantis. Template oleh Naskah Drama. ke Atas