Advertisement
Advertisement
Cerbung Aliando Prilly "The Last Kiss (Karena Dia)" Part 4
brug!!
.
membantingkan tubuhku ketempat tidur dengan sangat kuat. ternyata mampu membuat sesuatu dipinggir tempat tidur itu mental jatuh kebawah lantai.
sesuatu yang aku kira hanya sebuah guling panjang.
.
"Shit!"
.
aku bangkit dari tempat tidur itu.
menatap horor pada seseorang yang kini mulai bangkit dari lantai.
seseorang yang sebelumnya hampir berdebat denganku.
.
yang hanya mampu kulakukan saat ini adalah. nyengir, mengacungkan kedua jari hingga berbentuk V. dan terakhir, melirik pelan pelan kearah pintu.
.
"piss"
.
"aaahhww"
.
niatku..hanya pergi dari kamar ini, tapi demi apapun pintu yang akan kulewati malah tertutup dengan sendirinya.
aku menubruk pintu dengan sangat kencang, memberikan suara lengkingan yang cukup keras.
.
"apa yang lo lakuin,dikamar gue"
.
aku menoleh pada suara yang baru saja kudengar.
orang itu duduk diujung kasur sambil menatapku tajam.
.
"iya gue pikir ini kamar rasya"
.
"kalau ini kamar rasya, lo mau apa? mau main ganas?"
.
mataku melebar. aku menatap laki laki itu dengan sinis.
bicaranya benar benar tidak disaring.
ini menyebalkan! maksudnya apa dia ngomong kaya gitu?
.
aku mendekat dan mengambil satu dari dua buah bantal yang tergeletak diatas kasur.
aku lempar bantal itu kearahnya dengan sekuat tenaga.
hingga menghasilkan bunyi gedebug yang cukup keras.
.
dia tertawa.
aku mendengus.
"lo pikir ini bantal besi?"
.
bugh!!
.
dia kembali melempar bantal itu padaku.
hingga mengenai kepalaku.
dann rasanya, cukup lumayan sakit.
"jaga omongan lo!!!" teriakku penuh amarah.
dengan ganasnya aku mendekat kearah laki laki itu sambil membawa guling.
.
bugh!! bughtt!! bughtt!!
.
"makannnn lo!!!" celotehku dalam aksi pengeroyokan secara mandiri.
.
dia hanya diam saat aku memukul guling itu ketubuhnya.
hingga pada waktu yang cukup lama.
dia memegang guling itu dengan satu tanganya.
membuat guling itu susah untuk digerakan.
aku diam saat mata kami bertemu dengan jarak yang cukup dekat.
susah sekali untuk berkedip.
dia seolah sedang menghipnotisku.
menghipnotis hatiku yang mendadak dagdigdug tak menentu.
.
matanya..sangat menghanyutkan.
.
"kalian baik kan?"
.
satu suara yang berasal dari ambang pintu langsung membuatku terlonjak dari tempat asalku.
mengalihkan pandanganku dan segera berlari menghampiri laki laki manis itu.
.
"gue salah kamar"
aku menunduk malu.
bahuku tiba tiba saja seperti ada yang menyentuh.
"gue temenin ya. gue tidur dibawah"
.
hal yang paling aku tak mengerti adalah memahami rasya.
aku tak bisa memahami dia.
tapi anehnya dia mudah sekali memahamiku.
berbicara seolah dia tau apa yang sedang aku rasakan.
.
"ras gue.."
.
"gue ga akan ngapa ngapain lo" rasya mulai merangkulku dan membawaku kekamarnya.
.
sekilas aku melirik pada laki laki yang barusan bergelut denganku.
dia ikut menatapku dengan pandangan merasa hilang.
.
***
author_
.
"lo mau kemana?"
.
prilly, gadis berwajah cuby ini bangkit dari tidurnya saat melihat rasya sudah bersiap dan membuka pintu kamar.
.
sebenarnya prilly sudah terbangun dari tidurnya saat sempat mendengar suara air kran yg mengalir pelan.
tapi dia mencoba untuk tetap dalam tidurnya.
dia tidak ingin rasya tau kalau sudah bangun.
.
rasya membalikan tubuhnya menatap prilly yg mulai mendekat kearahnya.
"gue mau kuliah"
.
prilly mengernyitkan dahi."terus lo mau ninggalin gue berdua sama kakak lo yg nyebelin itu?"
.
"kak ali ga nyebelin. dia baik, gue udah bilang kalau gue titip lo bentar. kalau kak ali ngapa ngapain lo. gue bunuh dia. " rasya kembali mengusap pucuk rambut prilly."lo tenang aja"
.
prilly menghela nafasnya.
mencoba untuk mengukir senyum keiklasan .
.
"yaudah, lo..hati hati..ya"
.
rasya kembali tersenyum"iya...sayang"
.
****
.
ali pov_
.
melihat gadis itu..rasanya aku seperti sudah mengenalnya lama.
apa aku pernah bertemu dengannya?
tapi apa mungkin?
kenapa kalau dekat dengan dia, bawaannya pengen cari ribut terus?
.
masa lalu kelamku tiba tiba saja melintas dengan cepat.
aku memegang kepalaku dengan satu tangan.
masa lalu itu membuat kepalaku mendadak pusing.
.
aku segera mengambil sesuatu dilaci.
menyingkirkan beberapa barang yg tidak kubutuhkan.
demi mencari benda kecil itu.
.
"kak!"
.
Brug!
.
aku sudah menemukan benda kecil itu.
tapi suara cempreng yg barusan menggelegar ditelingaku membuat benda yg sudah ku genggam tiba tiba terjatuh.
.
"masuk" kataku dan dengan cepat aku membungkuk, mengambil benda kecil itu dan aku masukan kesaku celana.
.
pintu kamar terbuka dengan pelan.
gadis tengil itu muncul disana, memasang wajah khawatir dan takut.
.
"tidurnya nyenyak kan nona tengil"
.
matanya mendelik lucu.
"gue laper, didapur gaada makanan sama sekali. beli makanan dimana?"
.
"hm?" aku berdehem lalu tersenyum.
mendekatinya dan aku tarik tangannya keluar kamar.
aku sempat merasakan wajah kagetnya saat aku menarik tangannya itu.
.
"ki..ta mau kemana?" dia terlihat gugup.
.
"lo laper kan?"
.
"lo mau ngapain!" dia menghentakan tanganku.
membuat genggamanku dengan seketika langsung terlepas.
.
"ikut gue!" aku kembali menarik tangannya dengan paksa.
.
"kak ali! lepasin!"
.
"diem"
.
"rasya bilang, kalau lo berani macem macem, dia bakal bunuh lo!"
.
oh ya? dengan cepat aku menghentikan langkahku.
melepaskan tangan gadis tengil itu dan mulai mengelus lehernya.
dia berjalan mundur.
dan aku mendekat.
dia mundur lagi.
dan aku terus mendekat.
.
"rasya..bilang.."
.
"rasya itu adik gue. dan gue itu kakanya rasya. dia berani ngelukai gue sedikit aja. dia yg bakal mati duluan"
.
oke! aku senang melihat wajah takutnya yg sekarang.
terlihat merah dan beranggapan ingin segera pulang.
"gila!"
.
kali ini dia mendorong tubuhku.
tapi dorongan itu sama sekali tidak merubah posisiku.
.
aku tersenyum puas.
"lo...?"
.
bersambungg
Cerbung Aliandi Prilly "The Last Kiss (Karena Dia)" Part 4
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar