"Apa maksudmu, hah? Kau kira aku akan kalah denganmu, Syarief?"
.
Gadis itu masih memeberanikan dirinya meskipun ia telah merasa terintimidasi dengan lelaki yg ada didepannya itu
.
Lagi2 Aliando mencengkeram kembali lengannya, kali ini lebih erat. Rasanya akan bekas merah dilengan Prilly setelah Aliando mencengkeram gadis itu
.
"Aku peringatkan sekali lagi, Latuconsina. Jangan coba2 denganku"
.
& yg lebih membuat Prilly bergidik, tiba2 ia merasakan bibir Aliando menyentuh bibirnya yg dilanjutkan dengan mengigit2 kecil bibir bawahnya
.
'Fuck, this is my fris kiss' Langsung saja dengan sekuat tenanga Prilly mendorong Aliando dari wajahnya. Prilly benar2 tak percaya apa yg baru saja terjadi, & kutu buku didepannya itu berubah 180 derajat dari siapa yg ada dikelas tapi pagi
.
Terlihat Aliando menyerigai dengan tatapan intimidasi itu pada Prilly
.
"Jadi, ini bad girl St.P? Aku berani bertaruh jika ini adlh ciuman pertamamu"katanya diakhiri dengan senyum menyerigai
.
Prilly terpaku ditempatnya, ia memiliki perasaan yg bercampur aduk kepada lelaki yg baru saja mencuri ciuman pertamanya
.
Mirisnya, ia tak bisa membalas apa yg baru saja dilontarkan oleh Aliando. Karna memang itu adalah ciuman pertamanya
.
Merasa dirinya terhina, ia pun langsung berlari sembari mengusap bibirnya yg mungkin masih ada bekas bibir milik Aliando disana. Ia berlari menuju jalan raya, dimana ia bisa mendapatkan taksi
.
Karna ia merasa terlalu lama untuk menunggu Gritte yg menikmati permainan kekasihnya diatas panggung. & ia juga tak kuat harus satu atap dengan Aliando Syarief
.
Akhirnya, tak seberapa lama ada taksi yg mau berhenti untuknya. Prilly pun segera menuju rumahnya
.
Selama ia menjadi bad girl tdak pernah ada yg berani menganggu dirinya, bahkan teman2nya yg lain memilih untuk menjaga jarak darinya
.
Tapi kali ini, Aliando Syarief, baru tadi pagi ia masuk kelasnya, & ia terkena jebakan Prilly & Gritte merubah semuanya
.
Prilly tak pernah merasa sehina dan terintimidasi seperti ini dalam hidupnya. Meskipun seorang bad girl, tapi Prilly bukan wanita jalang
.
Bahkan ia masih virgin & belum pernah merasakan ciuman pertamanya. Kecuali malam ini. Aliando merebut ciuman pertamanya
.
Ciuman yg seharusnya indah & manis kini tergantikan dengan ciuman kasar & penghinaan. Sesekali Prilly mengeleng2kan kepalanya kuat berusaha untuk melupakan ciuman yg baru saja ia alamai malam ini
.
Tiba2 ponsel yg tergeletak disampinya berbunyi, membuat tanyan Prilly mencari benda kotak itu
.
Gritte mengiriminya pesan singkat. Tak kaget sahabatnya itu melakukannya mengingat Prilly sendiri tadi langsung pulang kerumah tanpa berpamitan pada Gritte
.
Ia memutuskan untuk berbohong pada Gritte. Gadis itu belum siap untuk bercerita kepada sahabatnya
.
Karna dirinya saja belum bisa menerima kenyataan yg ternyata Aliando telah mencuri ciuman pertamanya, apalagi Gritte
.
Prilly mencoba menutup matanya, mencoba untuk melupakan Aliando Syarief. Tapi tiba2 otaknya dipenuhi oleh pertanyaan
.
'Bagaimana bisa Aliando bisa memperlakukannya kasar sementara ketika aku mengerjainya ia bahkan tidak melakukan apapun untuk membalasku?
Apa ciuman itu balasannya?
Bagaimana bisa kutu buku seperti dia mempunyai keberanian yg tinggi?
dan tatapan itu?
Aku bahkan baru mengingat ia tak memakai kacamatanya malam ini.
Bagaimana bisa?
Bocah itu?
Shit! Kepalaku bisa2 meledak karna ini'
.
Gadis itu masih memeberanikan dirinya meskipun ia telah merasa terintimidasi dengan lelaki yg ada didepannya itu
.
Lagi2 Aliando mencengkeram kembali lengannya, kali ini lebih erat. Rasanya akan bekas merah dilengan Prilly setelah Aliando mencengkeram gadis itu
.
"Aku peringatkan sekali lagi, Latuconsina. Jangan coba2 denganku"
.
& yg lebih membuat Prilly bergidik, tiba2 ia merasakan bibir Aliando menyentuh bibirnya yg dilanjutkan dengan mengigit2 kecil bibir bawahnya
.
'Fuck, this is my fris kiss' Langsung saja dengan sekuat tenanga Prilly mendorong Aliando dari wajahnya. Prilly benar2 tak percaya apa yg baru saja terjadi, & kutu buku didepannya itu berubah 180 derajat dari siapa yg ada dikelas tapi pagi
.
Terlihat Aliando menyerigai dengan tatapan intimidasi itu pada Prilly
.
"Jadi, ini bad girl St.P? Aku berani bertaruh jika ini adlh ciuman pertamamu"katanya diakhiri dengan senyum menyerigai
.
Prilly terpaku ditempatnya, ia memiliki perasaan yg bercampur aduk kepada lelaki yg baru saja mencuri ciuman pertamanya
.
Mirisnya, ia tak bisa membalas apa yg baru saja dilontarkan oleh Aliando. Karna memang itu adalah ciuman pertamanya
.
Merasa dirinya terhina, ia pun langsung berlari sembari mengusap bibirnya yg mungkin masih ada bekas bibir milik Aliando disana. Ia berlari menuju jalan raya, dimana ia bisa mendapatkan taksi
.
Karna ia merasa terlalu lama untuk menunggu Gritte yg menikmati permainan kekasihnya diatas panggung. & ia juga tak kuat harus satu atap dengan Aliando Syarief
.
Akhirnya, tak seberapa lama ada taksi yg mau berhenti untuknya. Prilly pun segera menuju rumahnya
.
Selama ia menjadi bad girl tdak pernah ada yg berani menganggu dirinya, bahkan teman2nya yg lain memilih untuk menjaga jarak darinya
.
Tapi kali ini, Aliando Syarief, baru tadi pagi ia masuk kelasnya, & ia terkena jebakan Prilly & Gritte merubah semuanya
.
Prilly tak pernah merasa sehina dan terintimidasi seperti ini dalam hidupnya. Meskipun seorang bad girl, tapi Prilly bukan wanita jalang
.
Bahkan ia masih virgin & belum pernah merasakan ciuman pertamanya. Kecuali malam ini. Aliando merebut ciuman pertamanya
.
Ciuman yg seharusnya indah & manis kini tergantikan dengan ciuman kasar & penghinaan. Sesekali Prilly mengeleng2kan kepalanya kuat berusaha untuk melupakan ciuman yg baru saja ia alamai malam ini
.
Tiba2 ponsel yg tergeletak disampinya berbunyi, membuat tanyan Prilly mencari benda kotak itu
.
Gritte mengiriminya pesan singkat. Tak kaget sahabatnya itu melakukannya mengingat Prilly sendiri tadi langsung pulang kerumah tanpa berpamitan pada Gritte
.
Ia memutuskan untuk berbohong pada Gritte. Gadis itu belum siap untuk bercerita kepada sahabatnya
.
Karna dirinya saja belum bisa menerima kenyataan yg ternyata Aliando telah mencuri ciuman pertamanya, apalagi Gritte
.
Prilly mencoba menutup matanya, mencoba untuk melupakan Aliando Syarief. Tapi tiba2 otaknya dipenuhi oleh pertanyaan
.
'Bagaimana bisa Aliando bisa memperlakukannya kasar sementara ketika aku mengerjainya ia bahkan tidak melakukan apapun untuk membalasku?
Apa ciuman itu balasannya?
Bagaimana bisa kutu buku seperti dia mempunyai keberanian yg tinggi?
dan tatapan itu?
Aku bahkan baru mengingat ia tak memakai kacamatanya malam ini.
Bagaimana bisa?
Bocah itu?
Shit! Kepalaku bisa2 meledak karna ini'
gritte membalas pesang singkat yg telah dikirimkan Prilly padanya
.
Mata Prilly membulat membacanya. Gritte tidak pernah mengatakan sesuatu semanis itu padanya, bahkan biasanya ia memanggilnya dengan panggilan seperti 'bicth' atau bahkan mengumpat padanya
.
Terdengar kasar memangt, tapi itu runititas mereka berdua. Setelah mengakhiri perpesangan singkat mereka, Prilly pun segera tenggelam didalam mimpinya memberi waktu istirahat kepada otak & tubuhnya
.
-oOo-
.
Gadis berambut brutte itu menyusuri lorong sekolah menuju tempat lokernya berada. Penampilannya acak2an, tapi masih bisa dikatakan rapi
.
Terlihat lingkaran hitam dimatanya, menadakan bahwa ia kurang tidur. & lengannya lebam, tapi tdak ada yg mengetahuinya. Atau mungkin belum
.
Memang, semalam gadis itu sempat tidur bebepara menit. Tpi lalu suara bising dilantai bawah membuatnya terbangun
.
*Flasback*
.
Ayahnya, baru saja pulang dari bar & memecahkan beberapa vas dirungan tengah. Mau tdak mau Prilly bangun dan mengecek apa yg sedang terjadi diruang bawah
.
"Prilly!! Prilly!! Bersihkan ini semua!! Mana birku? Mana? Jangan tidur saja kau disana!! Kau kira membayar sewa rumah ini murah? Cepat kesini!! Prilly"
.
Mendengar triakan Ayahnya ia semakin bergidik. Seperti makan buah simalakama, jika ia tdak melakukan apa2, Ayahnya akan mendobrak pintu kamarnya & kau sendiri pasti tau apa yg akan terjadi padanya
.
& jika ia turun kesana, Ayahnya juga pasti akan melukainya. Entah itu memukulnya, atau membuatnya mengeluarkan darah
.
Tapi.....
.
Mata Prilly membulat membacanya. Gritte tidak pernah mengatakan sesuatu semanis itu padanya, bahkan biasanya ia memanggilnya dengan panggilan seperti 'bicth' atau bahkan mengumpat padanya
.
Terdengar kasar memangt, tapi itu runititas mereka berdua. Setelah mengakhiri perpesangan singkat mereka, Prilly pun segera tenggelam didalam mimpinya memberi waktu istirahat kepada otak & tubuhnya
.
-oOo-
.
Gadis berambut brutte itu menyusuri lorong sekolah menuju tempat lokernya berada. Penampilannya acak2an, tapi masih bisa dikatakan rapi
.
Terlihat lingkaran hitam dimatanya, menadakan bahwa ia kurang tidur. & lengannya lebam, tapi tdak ada yg mengetahuinya. Atau mungkin belum
.
Memang, semalam gadis itu sempat tidur bebepara menit. Tpi lalu suara bising dilantai bawah membuatnya terbangun
.
*Flasback*
.
Ayahnya, baru saja pulang dari bar & memecahkan beberapa vas dirungan tengah. Mau tdak mau Prilly bangun dan mengecek apa yg sedang terjadi diruang bawah
.
"Prilly!! Prilly!! Bersihkan ini semua!! Mana birku? Mana? Jangan tidur saja kau disana!! Kau kira membayar sewa rumah ini murah? Cepat kesini!! Prilly"
.
Mendengar triakan Ayahnya ia semakin bergidik. Seperti makan buah simalakama, jika ia tdak melakukan apa2, Ayahnya akan mendobrak pintu kamarnya & kau sendiri pasti tau apa yg akan terjadi padanya
.
& jika ia turun kesana, Ayahnya juga pasti akan melukainya. Entah itu memukulnya, atau membuatnya mengeluarkan darah
.
Tapi.....
Bersambungggggg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar