Advertisement

Advertisement

Cerbung "Suffer" Part 1

gendre : sad, family, komflik, happy ending 

>>Sinopsis<<
'kisah yang menceritakan tentang seorang pria yang selalu membully seorang gadis bernama prilly latuconsina. Ia kerap berperilaku kasar kepada gadis itu. Akan tetapi di balik sikap kasarnya ia menyimpan rasa yang dalam. Rasa cinta meski perlakuannya sangatlah salah.
Aliando syarief dan prilly latuconsina di pertemukan saat ayah gadis itu terpaksa menjual anaknya kepada aliando karna ia sangat membutuhkan uang untuk membayar hutang-hutangnya'
bagaimana kisah suffer prilly?
Apakah semuanya akan berakhir bagaia??
Yukk.. Kita baca..

...happy reading...
Gelap. Hanya ada cahaya lilin menerangi seorang gadis. Gadis itu menatap dirinya melalui cermin besar yang ada di hadapannya. Wajahnya terlihat lesu, penuh dengan lebam-lebam berwarna ungu.
Gadis itu terus menatap dirinya dalam cahaya remang-remang di pancarkan oleh lilin di hadapannya. Ingin sekali ia mengutuk dirinya, menghakhiri semuanya namun tertahan oleh pikirannya sendiri.
'jeglekk..'
pintu terbuka. Seorang pria masuk tampa di persilahkan. Gadis itu tersentak, ia menoleh ke arah pintu sekilas lalu berlari mencari tempat persembunyian menjauhi pria tadi.
"kemana kau sayang?" ucap pria itu. Kedua matanya melirik kanan kiri mencari sosok gadis yang ia panggil. Tangan kekarnya mengambil lilin di atas nakas lalu mengayuhkan kakai-kaki panjangnya perlahan ke tiap sudut ruangan itu hingga akhirnya ia berhenti. Kedua matanya menangkap seorang gadis yang menggunakan dress putih selutut sedang bersembunyi samping nakas. Kaki-kaki mungilnya di tekuk, lututnya menyepilkan kepala gadis itu.
"disini, kau rupayanya?" gadis itu langsung mendongakan kepalanya. Ia tersentak karna pria itu berhasil mendapatkannya.
"aku mohon ali. Jangan lakukan itu" lirih gadis itu. Kedua kakinya terus mendorong tubuhnya ingin menjauhi pria yang bernama ali.
"tenang sayang. Aku tidak akan menyakiti mu" ali menjulurkan tangan kekarnya ingin meraih gadis di hadapannya tapi sayangnya gadis itu terus menjauh hingga akhirnya..
'degg..'
tubuh mungilnya menabrak tembok. Hal ini tentu menjadi peluang sangat besar untuk ali.
"a__aku mohon jangan mendekat" suara gadis itu terdengar sedikit berteriak. Akan tetapi, ali tak memperdulikan itu, ia hanya tersenyum penuh licik kepadanya.
"ayolah prilly sayang__ jangan membuat birahiku memuncak mendengar teriakanmu itu" prilly langsung berdelik mendengar kata-kata kotor dari muluk ali. Ia terus kini menangis sejadi-jadinya, kedua matanya tertutup karna tak ingin menatap pria di hadapannya. Pria yang selalu menyakitinya untuk mendapatkan mahkotanya yang sangat berharga. Berkali-kali ali memperlakukannya dengan kasar tapi beruntungnya ia selalu gagal mendapatkan apa yang ia inginkan dari gadis itu.
"kau sangat cantik sayang" hembusan nafas ali menyeruak di pipi chubby prilly. Ia meletakkan lilin di yang ia genggam sejak tadi tepat di sampingnya. Perlahan tangannya melayang di udara lalu di letakkan dengan lembut di pipi prilly. Sangat lembut. Pikirnya.
"pipi mu yang chubby ini sangat ingin membuatku untuk menciumnya" pilly tak bergeming. Ia terus menutup kedua matanya begitu rapat. Yang tersisa hanyalah air mata di pucuk matanya menggantung.
"ayolah sayang, buka mata kamu" ali kembali menyaut. Tangannya tak lepas dari pipi prilly mengelusnya begitu lembut hingga berhenti tepat di bibir ranum gadis itu. Kedua matanya terus menatap bibir prilly sseraya ingin menyerangnya sekarang juga.
"aku mohon. Jangan" suara prilly tredengar bergetar karna ketakutan, ia sadar bahwa kini ali menyentuh bibirnya.
Ali langsung mengambil kesempatan, ia menempelkan bibirnya menyatu dengan bibir ranum prilly. Seketika gadis itu tersentak hebat. Tangannya yang mungil berusha mendorong tubuh kekar ali. Namun, apalah daya. Kekuatannya tak sebanding dengan kekuatan ali. Kini pria itu mendekap prilly begitu kuat sembari melumat kasar bibirnya. Sesekali prilly meringis kesakitan membuat ali berhasil memasukkan lidahnya ke rongga muluk prilly. Ia memainkan lidahnya di dalam sana meski tak ada balasan dari prilly.
"tuhan, aku mohon, tolonglah aku" jerit batingnya. Air matanya kini berderai menetes menyatu dengan lantai yang ia pijakan.
"arghhh__sittt__aww" ali meringis kesakitan akibat prilly menggigit lidahnya begitu kencang. Akhirnya perciuman itu bercerai dalam seketika.
"sialan kau" bentak ali. Ia merasa geram dengan perlakuian prilly kepadanya. Kini tangannya mengepal sangat kuat membuat urat-uratnya terlihat begitu jelas.
Tampa basa-basi prilly langsung beranjak dari duduknya, dengan sekuat tenaga ia berlari ingin keluar dari kamar itu.
Ali tak tinggal diam, ia menarik langkah panjang dengan cepat ingin mengejar gadis yang berhasil mempermainkan perasannya.
"mau kemana kau? Huh?" teriak ali. Prilly terus berusaha keluar dari rumah itu. Tangannya terus menggenggam ganggang pintu berharap pintu itu dapat terbuka. Namun, sayanagnya harapannya pupus, pintu bercek putih itu terkunci. Senyum licik kembali tersungging di wajah ali sembari mendekat gadis itu. Ia langsung mencengkram kedua pipinya dengan satu tangan membuat prilly meringis kesakitan.
"kau berani bermain-main denganku huh?" ali langsung menarik tubuh mungil prilly lalu di hempaskannya hingga tubuh gadis itu terbentur tembok. Ali sangatlah kuat, ia benar-benar tidak merasa kasian kepada gadis yang berada di hadapannya. Derai air mata terus meluncur menjadikan saksi bahwa ia sanggat suffer di tempat itu.
"kau tau? Kau itu sudah menjadi milikku hemm. Jangan pernah kau mempermainkanku atau kau mati sekarang juga"
ali terus mengcengkaram pipi prilly begitu kuat. Rasa sakit terus bertubi-tubi mengenai raga dan hatinya ia sangat ingin mengutuk pria di hadapannya namun kuasa tak dapat ia raih.
"kau pikir aku akan memberikan yang kau mau? Tidak akan pernah" prilly membentak ali, meluangkan semua rasa amarah dan sakitnya.
"ohya? Percaya sekali kau? Sebelumnya tidak ada wanita yang menolakku. Dan sebentar lagi kau akan menyerahkan tubuhmu ini kepadaku. Kau tau? Aku bisa melakukan apa saja kepadamu di tempat ini tampa perduli dengan keperawanan mu itu. Tidak akan ada yang bisa menolongmu, meski kau berteriak itu percuma saja karna ruangan ini kedap suara bodoh!" ali melepas cengramannya begitu kasar menyisahkan bekas di kedua sudut pipi prilly.
"lebih baik kau bunuh aku sekarang juga ketimbang harus melakukan aksi bejak mu itu" balas prilly. Ia sudah siap dengan perlakuan kasar ali yang akan menimpanya lagi.
"ohya? Tapi sayangnya aku ingin menikmati tubuh indahmu ini terlebih dahulu sebelum aku bunuh" ali kembali mengelus-elus pipi prilly turun ke lengannya yang putih mulus.
Prilly menepis tangan ali begitu kasar tak ingin pria itu terus menyentuh tubuhnya lebih leluasa.
"tenang saja sayang. Aku tidak akan melakukan itu sekarang" ali memalingkan badannya dari prilly lalu berjalan menuju ruang tamu begitu santainya tak memperdulikan gadis yang sudah lukai luar dalam.
'ting..tong..'
suara bel berbunyi, prilly menoleh ke arah pintu sekilas lalu kembali menatap punggung ali. Pria itu berjalan menuju pintu lalu di bukannya hingga memperlihatkan seorang wanita bertubuh jangkung berpakaian seksi melewati daun pintu.
Rambutnya di gerai begitu indah sedikit menutupi pundak putihnya.
"hay sayang" sapanya. Tangannya mengelus-elus lengan kekar ali lalu mencium bibirnya tampa izin terlebih dahulu. Gadis melumat bibir ali namun sayangnya ali tak merasa bergairah kepadanya. Dengan cepat ia melepas ciuman gadis itu lalu berjalan menuju ruang tamu meninggalkannya.
Ada rasa kesal saat ali memperlakukannya begitu saja. Ingin ia melangkahkan kakinya mengejar ali, akan tetapi kedua matanya menangkap sosok yang mengganjil. Ia melirik ke arah prilly yang berdiri dengan kepala tertunduk tak jauh dari tempat ali.
"kau masih menampung gadis itu?" saut wanita itu mengerucutkan bibirnya. Ia berjalan mendekat ke arah prilly.
"memangnya apa bagusnya dia? Cantik enggak" ia kembali menyaut. Tangan kanannya meraih dagu prilly membuat gadis itu mendonga.
"hay prilly? Ternyata kau masih betah di tempat ini" ia terus mengeluarkan tutur kata seperti tak suka dengan gadis itu. Kedua matanya terus menatap tajam ke arah prilly seraya ingin menelannya hidup-hidup.
"jangan ganggu dia" akhirnya ali membuka suara. Dalam sekejap ia membuat gadis bertubuh jagung itu merasa kesal.
"kau masih saja membelanya" cetusnya. Kaki-kaki panjangnya mengayung meninggalkan prilly lalu mendekat ke arah ali.
"apa aku kurang cantik?" gadis itu terus bergelek manja, ia duduk tepat di samping ali lalu memeluk lengan kekar miliknya.
"apa yang kurang dari seorang angel?" tanyanya penuh harapan.
"tidak ada yg kurang darimu. Kau cantik, tinggi, seksi" wanita yang bernama angel itu langsung tersenyum mendengar pujian ali terhadapnya. Bahkan ia semakin bertindak manja sesekali menciumi pipi ali lalu kembali bersandar di pundaknya. Mereka sama skali tak memperdulikan raga yang masih teriska tangis penuh dengan kehancuran tergeletak di atas lantai. Hidupnya sangatlah penuh dengan penderitakaan akibat perlakuan ali yang semena-mena kepadanya.
Bersambung..

Tag: ,

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Advertisement

search
Kontak · Privasi · Tentang
© 2015 Cerbung Romantis. Template oleh Naskah Drama. ke Atas