Advertisement

Advertisement

Cerbung Romantis Prilly dan Aliando "Love You" Part 3

Kreeeek..
"Kak.." Panggilku sebelum memasuki UKS lebih dalam lagi
.
Prilly menoleh ke arahku
.
"Boleh masuk ?" Tanyaku lagi, ia mengangguk.
Aku membuka sepatuku lalu melangkah masuk ke UKS
.
"Kenapa ?" Tanyaya saat aku sudah berdiri di sebelah ranjangnya
.
"Mau minta maaf tadi..." aku tak melanjutkan ucapanku. Wajah kakak manis ini tak seperti biasanya yang murah senyum. Ia menatapku datar, matanya tampak sendu. Prilly marah ?
.
"Kak.. Tadi itu.."
.
"Ga papa" potongnya masih tak melontarkan senyum. Tangan kanannya memijat mijat kepalanya yang mungkin terasa pusing, matanya terpejam
.
"Masih pusing ?" Tanyaku lalu mencoba membantu memijat kepalanya
.
Dia mengangguk pelan.
"Dulu aku pernah jatoh dari tangga, lukanya lumayan parah. Kepala luka, makanya tadi kaget gitu, takut kalo sampe kaya dulu lagi" ucapnya menceritakan. Aku menyudahi pijatanku. Ia membuka matanya
.
"Makasih udah nolongin tadi.." kali ini dengan senyum
.
"Iya. Kebetulan aja lagi ada disitu," ucapku lalu duduk di kursi sebelah ranjang
.
"Gimana mosnya tadi ?" Prilly mencoba duduk dan bersandar pada kepala ranjang
.
"Gitu gitu aja Kak," jawabku. Ia kembali tersenyum
.
"Gitu gimana ?" Tanyanya lagi
.
"Ya gitu aja. Tadi ngebahas musik, tapi untunglah udah bisa main gitar," jawabku lagi
.
"Oh," sautnya meng'oh'kan ucapanku
.
Cukup lama kami terdiam. Kami sama-sama sibuk dengan hp masing-masing
.
"Li ?" Panggilnya membuatku menoleh
.
"Iya kak ?"
.
"Bisa tolong anterin gak ? Ke toilet bentar," ucapnya mengubah posisi duduknya di pinggir ranjang dengan kaki menggantung ke lantai
.
"Masih sedikit pusing, takut gak nyampe," lanjutnya lagi
.
"Iya kak," jawabku singkat lalu membantunya berdiri
-----
Aku berdiri bersebelahan dengan Prilly. Kami terdiam membaca tulisan yang kini terpampang jelas di mading
.
"Hampir terjatuh, wakil osis di selamatkan laki-laki peserta mos," Prilly membaca artikel yang lumayan diketik dengan huruf besar
.
********************************
Seketika kejadian ini menjadi
perbincangan hebat, bagaimana tidak ? Wakil osis cantik yang dikagumi bahkan hampir semua lelaki di SMU Matahari ini jatuh kw pelukan siswa laki-laki peserta mos. Jatuh ke pelukan disini bukan berarti ia jatuh hati, tapi karena lelaki bernama Aliando itu telah menolong Prilly sapaan untuk wakil osis ini saat hampir saja terjatuh dari tangga. Lalu apa tanggapan cowok-cowok yang selama ini dikabarkan dekat dengannya ?
"Saya ga masalah, Ali memang anak baik. Dia tetangga saya. So ? Ga masalah kalau dia dekat dengan Prilly. Lagian saya sudah anggap Prilly seperti adik saya sendiri" ujar Ricky Harun, teman sekelas sekaligus lelaki yang selama ini terlihat mendapat respon positif dari Prilly. Ia memang dikabarkab dekat tidak seperti lelaki lain yang bahkan hanya mendapat senyuman dari gadia manis itu.
**********************************
.
Aku dan Prilly saling menoleh. Saling pandang satu sama lain, ia menggedikkan bahunya acuh. Merasa sudah biasa dengan hal ini
.
"Disini memang ada tim buletin yang suka ngisi mading dengan kabar-kabar berita atau prestasi atau apalah acara yang ada di sekolah ini. Tapi ya gitu, kadang yang dipajang bukan berita melainkan gosip," jelasnya panjang lebar sambil kami berjalan beriringan
.
Dengan tangan yang ku masukkan ke dalam kantong celanaku, aku masih mendengar ceritanya sambil sesekali nenengok ke arah wajahnya yang cantik itu
.
"Paling ini kerjaan si Lia, tau kan ? Osis yang waktu itu masuk kelas kamu bareng aku sama Mila," ia menatapku bertanya. Ku anggukkan kepalaku menandakan tau akan orang yang ia maksud
.
"Nah dia itu sahabatku. Kita berempat udah sahabatan dari SMP dan waktu pemilihan osis kita bertiga nyalon semua. Mungkin takdir, hasil votingnya Mila paling atas baru aku, Lia dan Michelle. Ga tau juga kenapa bisa gitu. Padahal saingannya banyak cowok cowok termasuk Jordan," ucapnya masih terus bercerita
.
"Kakak cantik kali," kalimat itu spontan terucap dari mulutku membuatnya menghentikan langkahnya. Ia menatapku yang juga ikut berhenti detik berikutnya senyumnya mengembang
.
"Bisa aja kamu," ucapnya lalu kembali melangkahkan kaki diikuti aku.
.
"Bie !" Seseorang memanggil Prilly. Langkah kami kembali terhenti
.
Prilly mengedarkan pandangannya mencari arah suara. Pandangannya terhenti pada sosok Mila yang sedang berlari melewati lapangan basket ke arahnya
.
"Hei !" Mila mengatur nafasnya. Tangannya bertumpu pada lutut yang menjadi pembatas rok SMUnya
.
"Gue cariin juga. Tadi minta beliin makanan. Nih !" Mila menyodorkan satu kantong plastik cemilan
.
"Gue dari toilet Mil," jelas Prilly menerima bungkusan dari tangan Mila
.
"Toilet ?" Tanya Mila yang kini menegakkan tubuhnya
.
Prilly mengangguk
"Sama dia ?" Tanyanya lagi melirikku
.
Prilly kembali mengangguk biasa. Merasa tak ada yang aneh dengannya
.
Mila menatap kami berdua bergantian
"Apasih lo ! Jangan aneh-aneh orang cuma minta anterin. Lo lama sih !" Kini telapak tangan Prilly turun tangan menepuk pipi putih Mila membuat Mila reflek mengusapnya karena sakit
.
"Kebiasaan lo nampar pipi gue !" Ucapnya kini bersungut-sungut
.
"Hehe maaf maaf. Yaudah yuk masuk kelaa.. Duluan ya Li. Makasih udah nganterin," ucapnya berlalu meninggalkanku yang mengangguk menerima ucapan terimakasihnya.
.
Bersambung...

Tag:

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Advertisement

search
Kontak · Privasi · Tentang
© 2015 Cerbung Romantis. Template oleh Naskah Drama. ke Atas