Advertisement

Advertisement

Cerbung Aliando Prilly "Ketika Cinta Harus Memilih" Part 6




“Raffaa! Udah donk main nya, ayo makan dulu..“ Teriak Prilly dengan nafas ter'engah karena sedari tadi mencoba menghentikan Raffa yang sedang main lari-larian ditaman belakang rumah.
“Tangkap dulu Bun...“ Seru bocah berusia 4 tahun itu sambil memutari kursi ditaman.
“Berhenti Raffa, Bunda Capek..“ Keluh Prilly.
“Nah! Ketangkep kan sama Om..!“ Ali mencubit pipi gembil Raffa seraya menggendongnya.
“Om Jahat, nanti Raffa ditangkap sama Bunda..“ Raffa memukul pelan dada bidang Ali.
Prilly hanya tersenyum miris menyaksikan adegan itu. Anaknya sendiri tidak tahu siapa Ayah nya? Ohh.. Dunia terlalu aneh.. Kehidupan seakan berjalan tak normal. Hingga seperkian tahun tidak ada titik kejelasan dari sebuah status.
Terkadang Prilly hanya bisa menahan tangis ketika Raffa mempertanyakan perihal Ayah nya. `Kenapa Kak Nabila Punya Papa, Bun? Sedangkan Raffa tidak` bocah kecil itu selalu membuat hati Prilly jadi sakit seakan diremas. Yang jelas, _ dia tak akan egois. Dia takut Raffa dan Nabila akan kehilangan Ayah mereka!
“Hey, ayo makan! Kok pada bengong disitu sih!“ Suara teriakan Linda berhasil membawa raga Prilly ke alam nyata.
Prilly berniat mengambil Raffa dari gendongan Ali, namun lelaki itu menahan nya.
“Biar aku saja yang bawa dia Prill..“
“Nggak usah kak, gak enak sama mbak Linda..“ Prilly kekeuh mengambil Raffa dan berlalu dari hadapan Ali.
Ali hanya bisa menatap pilu punggung Prilly yang menghilang dibalik pintu.
**
“Hay semua.. Emm, makan enak nih..“ Kevin langsung nyerobot tempat duduk disamping Prilly yang masih dibiarkan kosong.
Ali mendelik sebal pada Sepupu nya itu karena selalu datang seperti jailangkung. Apalagi akhir-akhir ini Kevin terlihat gencar mendekati Prilly.
“Mau lauk apa kak?“ Tawar Prilly pada Kevin, mencoba selalu bersikap ramah.
Dan itulah yang membuat Kevin suka dengan Prilly, janda beranak satu itu, pikirnya.
“Apa aja Prill, asal kamu yang ambil pasti enak deh..“ Kevin memasang wajah sok manisnya sambil menatap Prilly tak berkedip.
“WOYY! Mau makan apa mau perhatiin Prilly sih!“ Tegur ali dengan nada tak suka.
“Biarin lah Pa, namanya juga anak muda..“ Sahut linda sambil terkekeh.
Prilly menyerahkan piring pada Kevin dengan nasi dan lauk pauk yang sudah lengkap.
Ali mendumel dan merutuki kevin dalam hatinya. Ingin rasanya dia meneriaki sepupu nya itu agar jangan mendekati `Miliknya`.
**
Suara cicit burung semakin ramai terdengar ketika lukisan berwarna orange mulai berpendar dilangit sebelah barat.
Burung-burung saling berebutan kembali kesarang, seakan bersaing dengan kegelapan yang perlahan semakin merambat.
Prilly hanya bisa menatap semua itu dengan hatinya yang semakin hari semakin terluka parah. Dia berdiri dibalkon kamar sambil menikmati sentuhan angin sore yang lembut, sedikit bisa menenangkan hatinya.
Sosok Ali seakan menari-nari didepan matanya, seolah melambaikan tangan dan mengulas senyum untuk Prilly.
`ada saat nya nanti ketika hati semakin lelah dan jiwa semakin rapuh seiring berjalan nya waktu. Kisah cinta tak semuanya berjalan indah sesuai harapan, yang jelas jangan pisahkan anak dari Ayahnya..`
Prilly membatin sambil memejam kan matanya sehingga bulir-bulir bening meluncur indah dan jatuh berderai diatas lantai.
“Disaat cinta tak bisa lagi memiliki, hanya do'a yang bisa kuberikan untuk mu.. Semoga kalian bahagia sampai akhir hayat..“ Lirihnya sambil tersenyum miris.
“Dan kamu semudah itu menyerah?“ Suara itu berhasil menyentakan Prilly dan dia buru-buru menghapus air matanya.
“Dan kamu semudah itu menyerah?“ Pertanyaan yang sama kembali Ali lontarkan. Ditelisik nya dengan intens wajah sembab Prilly, dia sangat tahu kalau Istri nya itu baru saja menghapus air matanya.
“Kakak ngapain disini? Gimana kalau mbak Linda lihat.. Ku mohon keluar dari kamar ku kak..“ Prilly tampak cemas dan gelisah, sesekali dia memandang ke pintu takut kegelisahan nya benar terjadi.
“Jangan cemas, Linda sedang keluar bertemu sahabat-sahabat nya.. Jawab pertanyaan kakak Prill?“ Suara Ali mendadak serak. Di raihnya tangan mungil Prilly dan dikecupnya dengan sangat lembut.
“Ya, aku hanya manusia biasa. Terkadang lelah akan semuanya. Yang jelas aku sudah mencoba mempunyai keluarga yang utuh, tapi itu tidak mungkin sampai kapan pun! Bisa kah kita mengakhiri ini semua kak..“ Prilly tampak berkaca-kaca, mungkin Prilly sudah sangat lelah dan menyerah.
Bertahun-tahun hidup seatap dengan Suami, tapi dia seperti orang asing dan tak ada guna nya lagi dia bertahan.
“Ingat Prill, ada Raffa..“ Sahut Ali setelah sekian lama dia diam karena kaget mendengar kepasrahan istrinya.
“Dia sudah besar.. Dia juga bisa berbaur bersama Nabila dan mbak Linda.. Ku rasa tidak terlalu buruk kalau aku meninggalkan nya.. Lagu pula, kakak pasti bisa menjaga nya..“
“Prilly, kenapa pikiran mu jadi seperti itu?“
“Aku butuh keadilan.. Aku tau posisi aku emang salah, jadi aku hanya ingin terbebas kak.. Tolongg..lepaskan aku..“ Air mata yang tadinya tertahan kita kembali berjoget ria diatas pipi mulus Prilly. Seakan bersorak kalau tuan nya memutuskan hal yang benar.
“Prilly..aku mencintai mu..“ Lirih Ali sambil mendekap tubuh mungil Prilly.
“Ya aku tau, aku juga sangat mencintai mu.. Tapi tak selamanya orang yang kita cintai itu berada dalam dekapan kita.. Cinta tak harus saling memiliki..“ Balas Prilly dengan menahan isyakan nya.
“Lepaskan aku kak.. Aku lelah, aku ingin menghirup udara bebas! Aku mohon lepaskan aku, jangan terus-terusan menyiksa batin kuu seperti ini..“
**
Ali berjalan gontai ketika keluar dari ruang persidangan. Ini adalah sidang terakhir perceraian nya dengan Prilly, dia tak dapat berbuat apa-apa lagi ketika Prilly mengajukan gugatan cerai untuknya.
Apalagi yang dia harapkan, ini memang salah nya tak berani memilih salah satu diantara mereka.
“Kak, makasih buat semuanya ya.. “ Prilly melambaikan tangan dan segera naik kedalam taksi.
Prilly memang memutuskan akan tetap tinggal dirumah Ali, tapi dengan status yang berbeda sekarang.
Jadi dia bisa memiliki kebebasan tanpa terikat suatu hubungan apa pun.
BERSAMBUNG

Tag: ,

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Advertisement

search
Kontak · Privasi · Tentang
© 2015 Cerbung Romantis. Template oleh Naskah Drama. ke Atas