Advertisement

Advertisement

Cerbung Aliando dan Prilly "First Love" Part 4 (Munafik ?)



Prilly melangkahkan kakinya menuju kelasnya, kali ini ia sedang tidak bersama Sakina, sahabatnya. Ya, katanya Sakina sudah sampai duluan di kelasnya.
Sebuah bola basket menggelinding, begitu saja di depan Prilly. Kening Prilly berkerut dan berusaha mencari seseorang yang melemparkan sebuah bola basket kepadanya-ralat, dihadapannya.
Mata Prilly menangkap seorang pria, yang tengah melambaikan tangan padanya di lapangan basket. Siapa lagi, jika bukan Merlon, sahabat sepermainan dengan Prilly (?)
Prilly tersemyum kemudian mengambil bola basket itu lalu melemparkannya pada Merlon.
"Prilly! Sini deh. Lo nggak mau main basket sebentar sama kita? Mumpung belum masuk! Katanya lo kan 'masih' bisa main basket walaupun udah pake jilbab?" Teriak Merlon sembari memasukka bola basket itu kedalam 'ring'.
Prilly menggeleng lembut. Sadar, bahwa ia sudah menjadi gadis yang lembut. Mungkin, ini adalah efek berteman dengan Sakina. "Lain kali aja, Mer! Gue keburu mau masuk kelas. Lagian gue ada titipan dari Sakina. Gue duluan ya!" Balas Prilly yang segera menuju kelasnya.
"Eh-Prill! Jadinya lo ikut Rohis/basket? Lo udah bilang sama kita mau ikut basket" ucap Merlon. Prilly berbalik menatap Merlon. Ia sedikit berfikir.
"Nanti gue kabarin, lagi deh"Jawab Prilly seadanya.
"Ukhti Prilly? Kok nggak masuk kelas? Sebentar lagi bel pelajaran, loh!" Ucap seseorang dari arah belakang Prilly.
"Eh-kak Ali. Iya nih, Prilly juga mau masuk kelas. Yaudah, Prilly duluan. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" Ali hanya menatap punggung Prilly yang lama kelamaan menjauh. Baru kali ini, ia bertemu dengan gadis polos seperti ini dengan tingkahnya yang polos, lucu, dan menggemaskan.
Ali menyembunyikan senyumnya, lalu beranjak pergi.
Dikelas,
Prilly duduk di bangkunya sesekali celingak celunguk, mencari sahabatnya, Sakina. Katanya sudah sampai duluan dikelas, tapi kok nggak ada wujudnya? Mungkin lagi ke toilet.
Prilly hanya mengendikan bahunya. Mata Prilly terpaku melihat kertas berwarna ungu tua terselip di antara buku milik Sakina.
Dengan penasarannya, Prilly memastikan tak ada tanda tanda Sakina disana dan dengan gerakan super cepat, Prilly mengambil kertas itu dan membacanya.
Oh? Ternyata isinya adalah puisi. Prilly membaca nya di dalam hati agar seluruh murid tak mendengarnya.

Cerbung Romantis Aliando dan Prilly Terbaru

Dengan hati hati, Prilly membaca beberapa penggal terakhir yang Sakina buat. Memang, Sakina gemar sekali membuat puisi, tak jarang, ia sering mengikuti lomba membuat/membaca puisi.
'Sekali lagi kukatakan, wahai lelakiku ...
Kau adalah penerangku saat kubersedih ...
Tatapan dari matamu,
Memancarkan cahaya yang mampu menembus hatiku ...
Senyuman yang kau berikan padaku,
Menjadi penghangat ku, saat mereka pergi,
Tanpa kusadari, hatiku menegaskan,
Aku mencintaimu, Kak Ali'
Itulah penggalan terakhir puisi Sakina yang mampu membuat Prilly menggetarkan tangannya. Dengan tangan bergetar, dan sejuta air mata yang tertampung di pelupuk matanya, Prilly menaruh kembali kertas ungu itu kedalam buku Sakina. Apa yang di duga duga Prilly, ternyata sangat benar. Sakina memiliki rasa yang lebih kepada Kak Ali. Apakah, ia sama sekali tak memikirkan perasaan Prilly?
Berkali kali Prilly bercerita bahwa Kak Ali adalah cinta pertamanya pada Sakina. Apa Sakina tak menyadari itu?
Ia diam diam ingin mencari perhatian Kak Ali-kah, sehingga bersahabat dengan Prilly?
Jadi? Slama ini Prilly bercerita tentang perasaan Prilly pada Ali ke Sakina itu sebenarnya_
Satu butiran bening itu mengalir melewati pipi chubby Prilly. Jadi, Selama ini Sakina telah_
Munafik. Satu kata yang bisa Prilly ucapkan. Dia MUNAFIK. Di depan, Prilly, seakan akan Sakina sangat mendukung kedekatan Ali dengan Prilly, tapi apa? Kenyataannya, Sakina memang mencari kesempatan untuk dekat dengan Ali.
Apakah Prilly harus memilih sahabatnya? Atau malah harus terus berusaha mendapatkan Ali, yang hasilnya Ali lebih mementingkan Sakina dari dirinya.
Entahlah-Itu sangat mengecewakan.
***
"Prilly, kamu sudah pulang nak? Loh? Mata kamu? Kamu kenapa? Ayo cerita sama bunda. Kamu habis nangis ya? Kenapa? Ada temen yang nakal?" Tanya Bunda Ully bertubi tubi. Percuma. Prilly terduduk lemah di sofa ruang tamu. Prilly menarik nafas, kemudian menceritakan semuanya.
"Jadi, Sakina juga suka sama si Ali?"
Prilly hanya mengangguk sebelum Hp nya berdering. Telfon dari Kakak laki lakinya di Amerika. Tidak biasanya ia menelfon Prilly. Prilly segera mengangkatnya.
'Hallo Kak?'
'...'
'Serius? Prilly jelas mau lah. Sama bunda dan ayah juga kan?'
'...'
'Kakak nggak lagi bercanda kan? Aku disini baru mau 1 tahun di SMA loh kak?'
'...'
'Amerika kan, negara maju kak. Prilly mau. Kakak udah bilang sama Bunda sama Ayah, kan?'
'...'
'Oke kak. Tapi, rumah yang disini gimana kak?'
'...'
'Oh, gitu. Jadi, tanggal berapa?'
'...'
'Itu kan sebentar lagi, kak. Yaudah, Prilly makin nggak sabar nih'
'...'
'Ok. Waalaikumsalam'
Prilly segera menutup telfon nya.
Matanya berbinar binar. Membayangkan betapa indahnya Benua Amerika yang kelak akan menjadi tempat tinggalnya.
"Bunda, jadi kenaikan kelas 2, kita Pindah kan? Prilly jadi tambah nggak sabar" Ucap prilly gembira. Bunda Ully tersenyum.
"Iya. Kamu setuju kan?"
"Yaiyalah, Prilly setuju banget. Lagian Prilly nggak betah sekolah disini"
"Tapi Sakina, gimana?"
"Biarin lah, Bun. Prilly lagi nggak mau mikirin dia!" Ketus Prilly
"Yaudah, tapi kamu harus bisa bahasa Inggris loh!" Canda Bunda Ully
"Itu sih gampang!"
"Ciuss?" Mereka berdua tertawa bersama melupakan masalah yang mereka alami.

Bersambung ...

Cerbung Aliando dan Prilly "First Love" All Part >TAMAT<

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Advertisement

search
Kontak · Privasi · Tentang
© 2015 Cerbung Romantis. Template oleh Naskah Drama. ke Atas