Advertisement
Advertisement
Cerbung Aliando dan Prilly "Princess of Devil" Part 4
Ully muncul dari dapur. Dia membawa nampan berisi orange juice dua gelas dan berbagai macam kue kering.
”Mama baik banget deh sampek bawain Prilly minuman dua gelas.” ucap Prilly meraih gelas yang berisi orange juice namun tangannya ditepis oleh sang mama.
”Eeh ini bukan punya kamu. Udah sekarang bersihin bungkus-bungkus makanannya. Bentar lagi ada tamu.” ucap Ully.
”Tamu? Siapa mama??” tanya Prilly penasaran.
”Itu tan..” belum sempat Ully melanjutkan ucapannya.
TOK TOK TOK
Pintu rumah Ully terdengar ketokan, tandanya ada orang yang datang.
Ully langsung menuju pintu tanpa menghiraukan Prilly.
”Gue curiga! Siapa sih tamunya?” tanya Prilly pada dirinya sendiri. Kemudian ia melangkah menuju pintu utama.
Pintu terbuka menampilkan sesosok wanita paruh baya dan seorang remaja tampan. Dia Resi dan Ali.
Resi telah tiba dengan membawa mobil tadi, sedangkan Ali membawa motornya.
”Resi.. Akhirnya kalian datang juga. Ayo masuk! Masuk!” ucap Ully begitu antusiasnya menyambut kedatangan Resi dan Ali.
”Maa... tamunya siapa sih? Temen mama? Ata..uu...” Prilly tak berani melanjutkan kata-katanya saat ia melihat sosok cowok pecicilan itu berdiri dihadapannya.
”WHAT? Ali? Ngapain lo kesini? Bawa koper lagi.” ucap Prilly sangat kaget.
”Ali akan tinggal disini sementara. Sekitar satu bulan lah.” ucap Resi menjelaskan.
”Apa? Tinggal disini? Satu bulan?” tanya Prilly yang benar-benar kaget.
”Iya sayang. Udah jangan bawel! Bawain koper Ali dan kamu anterin dia ke kamarnya, Oiya kamarnya sebelah sama kamu.” jelas Ully panjang lebar dan membuat Prilly schok lagi.
”Ogah! Ngapain Prilly bawain koper dia? Mama pikir Prilly asistennya? Dia kan punya tangan! Biar dua sendiri yang bawa. Huh!!” omel Prilly dan kemudian menginjak kaki Aliando.
”Aww sakit! Disini gue tamu? Jadi lo harus sopan.” ucap Aliando. Prilly menggeleng.
”Udah sayang jangan berantem. Udahlah Res, yuk masuk.” ucap Ully kemudian mempersilahkan Resi masuk.
”Eeh, malah bengong lo? Bawain koper gue. Dan ingat! sekarang gue akan tinggal di rumah lo selama sebulan! jadi lo harus bersyukur karena cowok tampan dab hitz ini tinggal serumah dengan lo.” ucap Aliando dengan vedenya.
”Pede banget lo. Iya-iya sini gue bawain.” ucap Prilly lalu meraih koper Aliando dan menyeretnya.
”Nih koper isinya apaan sih? berat banget.” oceh Prilly.
“Itu isinya masa depan kita, Prill. assekk!!” ucap Aliando yang berhasil membuat Prilly bergidik ngeri dan mendaratkan jitakan di kepalanya.
”Masa depan dari hongkong!” ucap Prilly. Aliando malah ketawa.
Ully dan Resi tengah asyik ngerumpi di ruang tamu. Sedangkan Prilly harus membantu Ali membereskan semua barang-barangnya dan memasukkan bajunya ke dalam lemari.
”Eeh, bajunya ditata rapi ya. Jangan sampek gak rapi!” ucap Aliando yang kini tengah berbaring santai di sofa kamar barunya.
”Lo pikir gue pembantu apa yang harus disuruh-suruh. Tunggu! Jadi maksud lo kejutannya ini? lo bakal tinggal di rumah gue?” ucap Prilly.
”Iya. Lo kaget kan dengan kejutan yang gue bilang tadi? Sudah gue duga!” ucap Aliando.
”Enggak tuh! Gue gak kaget. Biasa aja!” ucap Prilly, lalu menutup lemarinya karena semua pakaian Ali sudah dimasukkan.
”Semuanya udah beres. Lo mah enak tinggal nikmatin aja! Udah aah... gue pergi dulu!” ucap Prilly.
”Eeh, bentar. Nanti malem ada pertandingan sepak bola. Barcelona VS MU. Lo jagoin yang mana?” tanya Aliando. Setau Aliando Prilly memang suka nonton bola.
”MU lah jagoan gue. Ya udah kita taruhan! Kalo jagoan gue menang, lo harus turutin semua perintah gue. Kalo jagoan lo yang menang, terserah lo mau apain gue.” ucap Prilly.
”Oke gue setuju. Kalo jagoan gue menang, gue akan ambil firts kiss lo, dan mau jadi sahabat gue dan juga gak bakal pukulin gue. Setuju?” ucap Aliando mendekati Prilly.
”Permintaan lo aneh. Enak aja lo minta first kiss gue. Emang gue cewek apaan. Gue gak mau! Lebih baik sahabatan aja deh.” ucap Prilly tak terima dengan permintaan konyol Aliando.
”Gak bisa! Lo harus mau. Kalo enggak, berarti lo PENGECUT.” ucap Aliando lalu membuang muka seolah-olah acuh pada Prilly.
”Eemm ... I..i..iya gue setuju! Lagian besok libur kan? Yess!!” ucap Prilly tertawa sumringah.
”Oke. Bersiap-siaplah Prilly.” ucap Aliando seolah-olah menggoda Prilly sembari mengelus dagu Prilly.
”Omes luh!” ucap Prilly lalu melemparkan bantal tepat di wajah Aliando dan setelah itu Prilly pergi.
**
Aliando dan Prilly kini tengah berada didalam satu mobil untuk mengantar Resi ke bandara.
”Bang Ali jangan nakal disana. Jagain Prilly juga ya.” ucap Resi mengingatkan putranya.
”Oke ma. Hati Prilly pun juga akan Ali jaga kok!” ucap Aliando sehingga mengundang tawa Resi dan Ully yang duduk di jok belakang.
”Modus banget sih lo!” ucap Prilly dengan juteknya.
”Bercanda kali Prill.” ucap Aliando.
”Oiya, jangan lupa perjanjian kita. Kalo jagoan gue menang .. lo harus .. hmmppt ...” belum sempat Aliando melanjutkan kata-katanya Prilly sudah membungkam mulutnya.
”Kalian berantem terus. Awas lo ntar suka!” goda Ully.
”Iiihh .. Mama apaan sih!” rengek Prilly.
___oOo___
Prilly menghempaskan tubuhnya di atas kasur nan empuk itu. Prilly masih kepikiran permintaan Aliando. ‘gue akan ambil first kiss lo!‘ kata-kata itu masih terngiang dipikiran Prilly.
”First kiss gue akan direnggut oleh cowok pecicilan itu? Oh No! Itu gak boleh sampai terjadi. Pokoknya gue harus cari cara. Supaya dia gak ambil first kiss gue.” batin Prilly didalam hatinya.
”Semoga aja tim sepak bola jagoan gue menang!” ucap Prilly.
Sedangkan dikamar sebelah. Aliando baru saja selesai mandi. Ia keluar dengan memakai handuk sepinggang dan menampakkan dada bidangnya yang masih penuh percikan-percikan air yang belum ia lap. Bang, gue bayanginnya mau pingsan
Aliando meraih boxer selutut dan kaos hitam. Aliando duduk sejenak di sofa dekat tempat tidurnya.
”Malam ini lo habis sama gue Prill. First kiss? Kenapa gue bikin permintaan itu sama Prilly? Apa gue udah mulai naksir sama dia?” gumam Aliando begitu seriusnya.
”Udah lah ngapain juga dipikirin.” ucap Aliando.
♥ Princess of Devil ♥
Aliando dan Prilly kini sudah berada di ruang tengah. Sedari tadi memang keduany tidak keluar kamar. Rizal-papa Prilly harus ke luar kota lagi karena urusan bisnis. Ully pun sudah tidur, karena ini sudah menunjukkan pukul 00:00 tengah malam.
Di meja sudah tersedia dua gelas kopi panas dan berbagai camilan.
Prilly menutup seluruh tubunya dengan selimut karena dia kedinginan. Lampu ruang tengah dimatikan dan diganti lampu yang cahaya nya remang-remang.
”Siap-siap Prill. Pertandingan udah dimulai tuh.” ucap Aliando.
”Iye. Gue yakin jagoan gue pasti menang!” ucap Prilly.
”Kita liat aja nanti!” ucap Aliando.
Pertandingan babak pertama sudah selesai. Jagoan Aliando dan Prilly sama-sama memiliki skor 1:1
Disepanjang pertandingan Prilly tidak konsentrasi, setiap kali akan tertidur ada saja kelakuan Aliando.
”Gol... Yess!!!” teriak Aliando sembari jingkrak-jingkrak dan melompat-lompat.
”Duhh .. Lo kok heboh banget sih?” ucap Prilly.
”Liat tuh tim jagoan gue skornya nambah. Tim lo kalah!” ucap Aliando.
”Baru juga beberapa menit.” ucap Prilly.
”Beberapa menit? Lo lagi bercanda kan? Pertandingannya udah selesai tuh.” ucap Aliando.
”What? Jagoan gue kalah? Gak mungkin!” teriak Prilly.
”Udahlah Prill. Terima kenyataan! Siap-siap aja! Gue mulai sekarang ya?” ucap Aliando kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Prilly.
Prilly tak bisa berkutik. Ia memejamkan matanya karena tidak ingin melihat pemandangan menjijikkan itu.
Semakin dekat...
Semakin dekat...
Semakin dekat...
Dannn ....
PRANG!!
Terdengar suara piring pecah dari arah dapur. Aliando dan Prilly sama-sama kaget!
”Apaan tuh? Jangan-jangan setan lagi!” ucap Prilly bergidik ngeri.
”Gak mungkin! Ayo kita cek.” ucap Aliando menarik lengan Prilly.
”Enggak! Gue gak mau. Lo aja sono sendiri. Gue tunggu disini.” ucap Prilly menolak.
”Ya udah biar gue yang ngecek. Lo tunggu disini!” ucap Aliando yang kemudian di balas anggukan oleh Prilly.
Aliando berjalan-jalan ke arah dapur dengan bantuan cahaya dari ponselnya.
”Siapa disana? Maling ya?” ucap Aliando.
”Siapa? Cepat keluar!”
Meeoongg!!
”Ya ampun! kucing rupanya. Ada-ada aja deh!” ucap Aliando lalu kembali ke ruang tengah.
”Ternyata cuma kucing Prill.” ucap Aliando.
”Prill .. Prilly ...” panggil Aliando karena tak ada jawaban dari Prilly.
”Ya ampun malah tidur nih cewek! Ya udah deh gue tidur juga!” ucap Aliando, lalu duduk disamping Prilly.
**
Pagi menyambut dunia. Hari ini adalah hari minggu. happy weekend!!
Ully sudah menyiapkan sarapan untuk Prilly dan anak asuh barunya, Ali.
”Sarapan udah siap! Waktunya bangunin dua kebo itu!” ucap Ully lalu melangkah ke lantai atas dimana kamar Ali dan Prilly yang kebetulan bersebelahan.
Ully mengetok pintu kamar Ali namun tak ada respon. Ully memutar knop pintu kamar Ali, kosong?
”Kosong? Ali kemana? Ali ... Ali .. Ali ..” teriak Ully namun tak ada jawaban.
”Hmm ... mungkin udah ada halaman depan kali. Sekarang mau bangunin bininya dulu! Eeh, maksudnya musuhnya.” ucap Ully lalu berlalu, dan menuju kamar Prilly.
Ully masuk ke kamar Prilly. Keadaannya sama seperti di kamar Ali, kosong!
”Ini anak berdua kemana sih? Masa iya sekolah? Sekarang kan libur!” ucap Ully.
Ully mencari Aliando dan Prilly diseluruh ruangan sembari terus memanggil nama keduanya namun tak ada respon.
Ully sampai di ruang tengah. Ada pemandangan yang tidak mengenakkan!
Aliando dan Prilly tertidur. Prilly dengan nyamannya meletakkan kepalanya didada bidang Ali. Sedangkan Ali terlihat merangkul Prilly. Di meja bungkus camilan berserakan, televisi masih dalam keadaan menyala.
Ully melangkah kemudian mematikan televisinya. Membersihkan semua bungkus-bungkus makanan di meja. Bukannya terbangun, Aliando dan Prilly semakin tertidur pulang. Mungkin keduanya sangat mengantuk karena semalam mereka tidur jam 02:15 dini hari tadi.
”Ali .. Prilly .. bangun! Udah pagi.” ucap Ully sembari menepuk bahu keduanya dan pergi.
”Aaa ... ALI ... cowok tengil! Lo ngapain gue semalam? Apa lo udah ambil first kiss gue?? Aa .. TIDAK!!” teriak Prilly histeris karena baru sadar Ali merangkulnya.
”Berisik tau! Gue belum ambil first kiss lo. Dan lo masih seratus persen perawan. Udah gue mau mandi.” ucap Aliando lalu beranjak dari sofa.
”Kurang asem lo! Meluk-meluk gue sembarangan.” ucap Prilly lalu melemparkan bantal pada Aliando.
”Mumpung ada kesempatan! Jadi gue gunakan sebaik mungkin” ucap Aliando tertawa kemudian berlari.
”ALI ... Awas lo!” ucap Prilly geram.
.
.
Bersambung...
Cerbung Aliando dan Prilly "Princess of Devil" All Part >TAMAT<
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar