Advertisement
Advertisement
Cerbung Aliando dan Prilly "Moge In Love" Part 2
Ali berjalan menelusuri kolidor kampusnya, dengan setumpuk buku di kedua tangannya yang hampir saja membuat penglihatannya tertutup.
Ali menghela nafas panjang ketika sudah sampai di kelasnya. Ia menatap kursi di depannya, Kursi Prilly. "Entah kapan lo ngerti akan hati gue. Gue rela ngelakuin apa pun demui lo" lirih Ali
Prilly sudah menduduki kursi kejayaannya. Pelajaran berjalan seperti biasanya, tak ada yang seru dan tak ada yang menarik.
Prilly sekarang sibuk dengan gadget nya, dia tak hiraukan tatapan sinis dari orang - orang disekelilingnya. Dia terus mengscroll ke bawah layar i-phonenya, mencari sesuatu yang cocok.
"Yes !! Ketemu!!" teriak girang Prilly.
"Apaan sih Prill ?? Asyik sendiri aja lu, malu tau diliatin orang seKANTIN !! Mereka aneh liat lo yang terus liat gadget lo dan kayak orang bingung gitu terus teriak girang kek ketemu sama OrangGila" Milla berbicara terlalu panjang dan itu membuat Prilly jengah. Prilly mengedarkan pandangannya, benar saja semua orang tengah menatapnya.
"Ulala Baby... Emang kalian gak pernah apa maen gadget ?? Udah deh jangan sirik sama gue !! Gue mah gini orangnya !!" teriak Prilly yang langsung disambut keheningan seketika.
"Cih sirik sama orang kayak lo !! Kayaknya GAK PERLU deh !!" cibir seseorang. Cassie. Dia musuh bebuyutan Prilly sejak pertama OSPEK hingga sekarang. Selalu berkelahi karena masalah yang tak terlalu besar, selalu berebut, berdebat dan saling mengejek.
"Sialan!!" umpat Prilly dan bergegas menuju tempat Cassie dan temannya berada.
"Maksud lo apa ?! Pake ngejawab apa yang gue omongin segala lagi lo !! Lo itu harusnya diem kayak yang laen !! Pake nyibir lagi !! Cihh dasar sampah !!" geram Prilly yang dijawab keheningan dari mulut Cassie.
"WOY !! gue ngomong sama lo !!" akhirnya Prilly pun kehilangan kesabaran akibat diamnya Cassie, dengan geram ia menunjuk wajah Cassie. Cassie pun tak tinggal diam, dia menatap Prilly dengan amarah bercampur dengan ejekan.
"Tapi gue gak ngerasa ada yang ngajak bicara" dingin Cassie.
"Sialan !!!" hampir saja Prilly mendaratkan tamparannya di pipi mulus Cassie. Tangannya sudah di cekal dan di tahan terlebih dulu oleh Cassie. Prilly meringis dan mencoba melepaskan cekalan tangan Cassie.
"Jangan pernah lo sentuh gue !! Gue gak suka di pegang sama cewek J***** kayak lo" Prilly menghempaskan lengan Cassie yang mencekalnya kuat. Cekalannya pun terlepas paksa.
Prilly melangkah pergi menjauh dari Cassie yang mulai tersulut amarah.
"Gue gak akan lepasin lo !!" marah Cassie yang menatap geram pada Prilly.
"DASAR !! ANAK KURANG KASIH SAYANG !!" ejek Cassie.
JEDDARR !!!
Ejekan Cassie begitu pas mengenai uluk hati Prilly. Prilly berbalik arah dan tanpa enggan dia menampar permukaan pipi Cassie dengan penuh amarah.
"DIEM LO !! GAK USAH LO BAWA KELUARGA GUE !!" bentak Prilly du hadapan Cassie yang menatap Prilly dengan mata berkilauan dengan dendam. Prilly siap melangkah namun dia berbalik lagi.
"DAN INGET !! JANGAN SO' TAU TENTANG KELUARGA GUE !!" Prilly menunjuk ke arah muka Cassie yang memerah. Prilly pergi dengan senyuman PUAS di panacarkan wajahnya.
"Jangan buat seorang Prilly MARAH !! Cihh so' amat lo.. wlee" ejek Milla.
"Mau gue tampar ??" ancam Prilly. Menatap Milla dengan sedikit kesal.
"Hihi enggak " Milla nyengir tak berdosa.
Di tengah kekesalan yang membuncah di hatinya, Prilly menuju ke Parkiran. Dia jalan tak menghiraukan apa yang ada di depan atau disamping. Hingga...
BRUKK!!
awwwsss" rintih Prilly.
"Eh !! Sorry - sorry, gue gak sengaja beneran" lelaki itu pun membantu Prilly berdiri.
"Makanya kalo jalan pake MATA" judes Prilly tanpa melihat siapa yang membantunya. "Udah ah, lepas - lepas !! gak usah pegang - pegang !!" galak Prilly lalu meninggalkan lelaki itu. Dia berjalan dengan sedikit pincang karena terkilir.
"Kenapa Ly ??" tanya Jesjes tiba - tiba.
"Gue jatoh. Tuh sama cowok itu !!" Prilly menunjuk lelaki yang telah membuatnya terjatuh.
"O-M-G Hellowwwww !! Lo tau gak Prill ? Dia itu cowok paling TERKENAL di Vakultas Hukum. Lo beruntung bisa di tolongin sama dia" kagum Jessica.
"Menurut lo JATOH itu BERUNTUNG ??" tekan Prilly dengan mata yang memandang tajam sahabatnya.
"Tapi kan dia udah nolong lo berdiri" elak Milla.
"Biarin aja kali. Itu kewajiban dia, toh dia kan yang ngejatohin tubuh mungil gue. Itu berarti dia harus nolongin gue tanpa diminta" papar Prilly yang dibalas kediaman oleh Jessica.
.
"Gue panggil Ali ya, dia kan MULTITALENT bisa apa aja, siapa tau bisa mijit" usul Jessica.
"Gak ah !! Nanti kaki gue tambah sakit" rengek Prilly. "Gak akan deh !! Percaya sama gue. Yuk ikut ke kelas dulu" Milla pun memapah Prilly menuju ke Kelas mereka.
"AWWWWWW !!! ALIEN !!! lo mijit yang bener dong !! Aaaawww !! Aww.. Sakit dodol !! pelan - pelan napa !!" teriak gak jelas Prilly yang tengah di pijit oleh Ali. Ali dan Milla hanya geleng - geleng mendengar teriakan Prilly yang sangat memekikkan telinga mereka. Bahkan orang yang melihatnya pun hanya menutup telinga masing - masing.
"Noh udah noh !! Makasih ya li" ucap Milla.
"I iya.. Sama - sama" gugup Ali dengan gaya culunnya.
"Huhhhffff... Oke deh sekarang lu gk perlu nurutin apa yang gue mau lagi. Gue bebasin lo!!" dengan berat hati Prilly pun berkata demikian.
"Ma.. makasih Prilly" ujar Ali lalu meninggalkan mereka semua.
"Bagus juga tuh orang mijitnya. Ntar kalo gue pegel minta pijit ama dia aja kali ya ?!" Prilly memecah keheningan antara dirinya dan Milla.
"Gila lo !! Anak baek kayak gitu terus aja di suruh - suruh. Ntar kalo dia gak betah, baru tau rasa lo" ancam Milla.
"Uhhh takut.. Tapi itu gak mempan buat gue" cibir Prilly. Milla hanya menggelengkan kepalanya sambil tetap fokus mengendarai mobilnya.
"Ntar motor lo yang di Kampus gimana ??" Milla tiba - tiba bertanya soal motor baru Prilly.
"Biarin aja deh. Besok aja gue bawa sekarang mah diemin aja di sana. Gak akan ada yang maling ini" acuh Prilly.
"Terserah lo deh"
*
Malam mendekap Bumi, menampilkan berjuta bintang indah di angkasa, beserta bulan sabit yang indah bagai permata.
Kali ini, Prilly urungkan niatnya untuk berbalap liar, kakinya masih terasa agak ngilu. Milla dengan setianya menunggu dan membantu Prilly berjalan sedikit demi sedikit.
Kirun pulang lebih awal, dia tengah melihat adik semata wayangnya berjalan dengan dipapah oleh sahabatnya.
"Tumben di rumah" celetuk Kirun.
"Eh !! Kenapa tuh kaki ??" tanya Kirun menghampiri Prilly dan Milla yang baru saja mendudukkan tubuhnya di atas sofa ruang keluarga.
"Jatoh terus terkilir" manja Prilly.
"Kasian anet cih adek abang" Kirun berlaga seperti gemas terhadap adik Perempuannya. "Makanya kalo Jalan liat - liat !!" Kirun melanjutkan ucapannya.
"Hihihi tapi bang dia nya dulu yang nabrak adek abang !! Adek liat kok jalannya dianya aja yang gak punya mata !!" manyun Prilly sambil memakan snak yang ada di tangannya.
"Oh baiklah tersarah anda tuan putri" Kirun pun melangkah menuju kamarnya.
"wkwkwk di cuekin.. kasian. hahaha" Milla mulai kembali mengejek Prilly.
Pltakk.. Prilly menjitak jidat Milla hingga Milla meringis kesakitan.
"Sialan !! Sakit tau" ujar Milla sambil memalingkan wajahnya. Prilly terkikik melihatnya.
"Uuuuu cakit ya ?? kaciann deh lo" cibir Prilly. Kemudian mereka pun tertawa puas bersama.
*
Pagi kembali menyinari. Sinarnya mengusik dua gadis yang masih ingin terbuai di bawah selimut tebal.
"PRILLY !! MILLA !! BANGUN !!" teriak Kirun dari bawah. Tak ada jawaban.
"PRILLY !!! MILLA !!! BANGUN !!! UDAH JAM 7 !!!" Kirun menaikan volume suaranya.
"Iya iya" jawab Prilly sambil berusaha membangunkan orang yang berada di sampingnya.
"Bangun jam 7 katanya" malas Prilly sambil sesekali menguap.
"Em.. KYAAAA !!!! JAM 7 ?? Prilllll kita ada kelas pagi !!!" sadar Milla.
"OMG HELOW !!!! Beneran ?! Ayo cepet !!" mereka pun memasuki kamar mandi dengan terburu - buru.
"Makanya kalo di bangunin itu cepet jangan leha - leha !! Liat sekarang penampilan kalian, kayak gembel di jalanan tau gak ?? amuradul" nasehat Kirun yang mengandung fakta. Prilly dan Milla saling tatap, mereka mengamati penampilan mereka satu sama lain. Ya, benar apa yang di ucapkan abangnya. Penampilan mereka berdua sangat tidak enak di lihat, rambut tidak disisir, baju warna - warni, bedak tidak rata dan kekacauan lainnya. Mereka pun langsung berlari kembali ke kamar untuk merapikan penampilan mereka.
"Abang duluan ya dek !! Kamu sama Milla aja. Jangan ngebut naek mobilnya !!" teriak Kirun.
"Ya bang" sahut Prilly yang masih sibuk kembali menata penampilannya.
"GO!!!" siap Milla yang langsung menancap pedal gas mobil suport nya.
Dalam waktu 15 menit mereka sudah sampai di parkiran Universitas kesayangan mereka.
Mereka di sambut hangat oleh semua orang yang berpapasan dengan mereka.
Prilly menelusuri koridor kampus sendirian, Milla ada keperluan alam yang mendadak dengan santainya Prillu melangkahkan kakinya yang dibaluti heels yang cukup tinggi.
Brukk..
Lagi - lagi ada yang menabraknya. Kali ini cukup keras bukan bukan bahkan SANGAT KERAS hingga heels yang di pakainya patah seketika.
"Pake heels murahan sih di pake segitu juga langsung patah" cibir seseorang. Prilly menenali suaranya. "Sialan" umpat Prilly yang kemudian ingin berdiri. Belum sempat berdiri dirinya hampir terjatuh kembali akibat kakinya yang kembali terkilir, untung saja ada yang menahannya dari belakang, sehingga dirinya tak kembali menyentuh lantai. Mata mereka bertemu. "siapa sih dia ?? ketemu mulu perasaan" batin Prilly.
"EKHEM" dehem Cassie yang mulai gerah melihat mereka.
"Udah dramanya ?? kayak sinet aja lo !!" cibir Cassie. Prilly tak lagi menghiraukan Cassie, dia kembali berjalan dengan susah payah ke kelasnya.
"OMG Prill.. lo kenapa ??" panik Milla langsung menghampiri Prilly yang berjalan terpincang - pincang.
"Jatoh lagi"
"Sama siapa sekarang ?? Verrel lagi ??" selidik Milla dan mulai membantu Prilly berjalan. "Ohh namanya Verrel" batin Prilly mengingat kejadian tadi.
"Bukan. Sekarang sama si Bule gaje Cassie" jawab Prilly.
"Makanya jalan tuh yang bener. Eh ! Heels punya lo kok hak nya patah sebelah??" kaget Milla yang baru menyadari itu.
"Iya tadi si Cassie nabrak gue keras banget ampe kaki gue sakit daripada kemaren, nih juga Heels kesayangan gue udah patah" adu Prilly.
"Ya udah ke Ali lagi yuk!" ajak Milla yang kemudian di angguki oleh Prilly.
"WHAT ?? ALIUDIN gak ada ??!! Kemana dia ?? OMG !!! Giliran di cari aja dia gak ada !! Ohh God !! Munculkanlah dia !! Kaki gue udah sakit kagak ketulungan" racau Prilly dengan suara supernya.
"Dugaan gue bener !! Mungkin si Ali gak betah kali, gara - gara lo suruh terus" asal Milla.
Pletakk..
Prilly menjitak kepala Milla.
"Sakit nyon !! Siapa tau bener kan kalo Ali pindah gara - gara lo!!" Milla keukeuh dengan pendapatnya. "Bener juga kali ya ?? Tapi, masa sih ??" batin Prilly bertanya - tanya.
"Kita tunggu aja besok. Kalo dia gak sekolah lagi berarti dia beneran keluar" ucap Prilly.
"Ya udaa sekarang gue anter lo ke UKS aja dulu. yuk" Milla pun kembali memapah Prilly ke ruang UKS yang berada di dekat Kelas mereka.
*
1 Minggu berlalu.. Tak ada kabar dari Ali dan itu membuat Prilly resah. "Jangan - jangan dia bener - bener keluar. Ah tapi masa cuma karna gue ?? Tapi bisa jadi kan ?? Ahh gue merasa bersalah" Prilly bergumam sendiri di depan kaca besar di kamarnya.
"Huhhhffff... gue harus ke Caffe sekarang kalo enggak gue ke Club buat nenangin diri gue. Pening gue mikirin soal si Ali mulu"
Prilly pun menelfon Jessica dan Al untuk menemuinya di Club.
"Al, temenin gue ke Club yuk !! Gue stress banget sumpah !! Jassie juga ikut kok" rajuk Prilly.
"Stress kenapa Prill ?? Ya udah gue ntar nyusul" jawab Al. Mereka pun sepakat untuk pergi bersama. Prilly terlebih dahulu mengeluarkan motor balapnya, kali ini dia memakai jeans yang sobek - sobek dengan kaos yang lumayan besar di badannya.
"Woy !! Mau ikut gak ??" tawar Al.
"Kemana bang ??" tanya yang ditawari Al.
"Ke Club. Temen gue katanya lagi stress jadi ngajak ke Club" tutur Al.
"Oh baiklah !! Gue pun udah jengah terus menerus di Kamar ini selama 1 Minggu kemaren" desisnya.
.
"Gue satu" pesen Prilly kepada penjaga bar yang langsung menyodorkan minuman tak memabukan. Mereka pun minum sampai larut malam. Jessica dan Al sudah tidak ada di samping Prilly, mereka sudah beralih ke Dance Floor dan berjoget ria. Tiba - tiba ada yang menghampiri Prilly dan duduk di sampingnya. Pria itu mengamati Prilly dengan seksama. "Sepertinya gue mengenal dia" fikir Pria itu yang terus mengamati wajah Prilly yang remang - remang akibat minimnya cahaya di Ruangan itu.
"Ngapain liat - liat ??" tegur Prilly yang merasa tak nyaman terus di perhatikan seperti itu.
"Enggak. Kayaknya gue kenal lo deh" ujar Pria itu.
" Masa sih ?! Gue gak kenal lo tuh" ketus Prilly sambil menyelidik siapa Pria di sampingnya.
"Gue pan udah berubah ya iyalah dia gak akan kenal gue" gumam Pria itu nyaris tak terdengar.
"Apa ??" tanya Prilly yang mendengar gumaman itu samar. "Enggak.."
"Eh ! Prill lo udah kenalan sama adek sepupu gue ??" Al tiba - tiba menghampiri mereka.
"Adek Sepupu ?? Kapan lo punya Adek Sepupu ??" bingung Prilly.
"Gue luoa cerita sama lo. Gue punya Adek Sepupu yang tinggal sama gue. Dia jurusan hukum kok Informatika kok kayak lo !!" jelas Al.
"Siapa ya ?? gue gak pernah liat tuh" Prilly semakin mendekatkan wajahnya untuk lebih detail mengamati wajah Adik Sepupu sahabatnya. Nihil, dia sama sekali gak mengenal Pria di dekatnya.
"Gak usah sedeket itu juga kali liatin nya !! Kasian tuh adek gue jantung nya mau copot" celetuk Al.
"Diem lo !!" ancam Prilly. "Udah ah gue pusing !! Kenalan aja deh. Kenalin nih gue cewek paling canting cetar bahana baday kek trotoar..
"Panjang amat bu" potong Jessica yang telah duduk di antara mereka.
"Nama gue.. Prilly Garent" ucap Prilly mengulurkan tangannya.
"Gue Aliando Samuel" kenalnya. " WHAT ?? ALI ?? APA JANGAN - JANGAN LO ALIENNYA GUE ?? Eh maksudnya Ali si 'NERD' itu ?! Jangan bilang iya !!" tekan Prilly.
"Kalo iya kenapa ??" godanya menaikan sebelah Alisnya.
"Ntar ngomonginnya di Resto aja deh disini berisik" usul Milla. Mereka pun setuju dan mulai berangkat menuju Restoran yang di janjikan.
*
Baru saja Ali mendudukan pantatnya, Prilly langsung menyerbunya dengan berbagai pertanyaan ketidak percayaannya terhadap penampilan Ali.
"Jadi ?? Lo bener Ali si 'NERD' yang sering gue ejek ?? yang bikin gue di hukum ?? yang gue hukum ?? yang gue suruh mijit ?? yang marah gara - gara gue suruh terus ampe gak masuk kuliah 1 minggu ?? Ini bener lo ??" cerocos Prilly. Ali hanya mengangguk.
"Ya emang itu gue" ketus Ali. Prilly dan Milla melongo seketika.
"Kok bisa sekeren ini ??" bingung Milla.
"Oke.. Oke.. gue sulit mengakui ini, tapi.. LO GANTENG BANGET LI !! Bisa - bisa gue jatuh cinta sama lo" celetuk Prilly. Al tersenyum "Emang itu tujuan dia kali"
"HAH!" kaget Prilly.
.
^Flashback On^
.
Ali menatap Al yang tengah terfokus kepada Layar laptopnya. Ali seperti ingin bicara namun sulit mengungkapkannya.
"Bang Al, gue.. gue pengen nanya" ucap Ali
"Nanya aja kali Li ! Mau nanya apa ??" tanya Al yang masih fokus sama Laptopnya.
"Gimana caranya biar cewek tertarik sama kita ??" tanya Ali agak sedikit gugup. Al terdiam sejenak kemudian menatap Ali dari atas sampai bawah.
"Lo harus rubah penampilan lo deh Li !! Penampilan lo tuh terlalu cupu" Al mengkritik "Lo jatuh Cinta ya ??" tanya Al.
"Iya" malu Ali.
"Sama siapa ?? beruntung banget tuh cewek bisa di cintai cowok pinter kayak lo"
"namanya Prilly"
"Oh gue tau !! Prilly Garent kan ??" Al mencoba memastikan.
"Iya. Kok lo tau ??" tanya Ali kebingungan.
"Dia temen malem gue"
"Dia kupu - kupu ??" Ali tidak percaya.
"Bukan dia suka balap dan gue yang ngadainnya"
"Ohh.. Jadi ?? Lo mau bantuin gue gak ??" tanya Ali memastikan.
"Pastilah !! Apa sih yang enggak buat lo" goda Al.
"RESE LO !!" tekan Ali. Mereka pun terkekeh.
Kini, Ali dan Al tengah memilih - milih baju yang cocok untuk Ali kenakan. Mereka memilih baju - baju keren yang terpampang dalam sebuah toko.
Selesai memilih, mereka pun ke Salon untuk membenarkan rambut Ali yang selalu lurus disisir rapi. Kini rambut Ali telah berubah di jambul dan sekelilingnya di rapikan. Ali sudah 100% berubah. Wajahnya mulai bersinar, rambut, gaya, semuanya.
"Makasih ya Al lo udah rubah gue" ucap Ali.
"Sama - sama" jawab Al. "Gue yakin Prilly bakalan jatuh hati sama lo!!" tegas Al. Ali hanya menanggapinya dengan senyuman.
"Gue gak PeDe Al !! Mending gue gak Kuliah dulu aja kali ya ??" bingung Ali.
"Itu sih terserah lo" ujar Al.
.
^ Flashback Off ^
.
"Ohh gitu.." Prilly menanggapi cerita Al dengan hanya ber'Oh' ria.
"Tapi, gue gak tertarik deh Li sama lo" celetuk Milla.
"Siapa juga yang mau buat lo tertarik sama gue" mereka pun tertawa bersama.
Malam semakin larut. Mereka pun pulang ke rumah masing - masing. Kali ini, Milla kembali menginap ke Rumah Prilly akibat Kirun tidak bisa pulang malam ini.
.
.
Bersambung...
Cerbung Aliando dan Prilly "Moge In Love" All Part >TAMAT<
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar