Advertisement
Advertisement
Cerbung Aliando dan Prilly "Give Me A Reason" Part 2
"Eh Prill, itu bukannya si Ali?" tunjuk Shofi saat bus yang ditumpangi mereka berhenti karena lampu merah. Ali yang membawa motor ninja merahnya juga ikut berhenti.
"Terus, ngapain lo laporan sama gue? Emang gue bonyoknya dia apa." jawab Prilly ketus.
"Yeee galak amat neng. Lo beneran gk suka sama Ali? Secara kan dia pujaan para wanita."
"Yah. Termasuk lo kan?" Prilly menatap Shofi sanksi. Tersenyum mengejek.
"Seganteng apapun dia. Tetep pangeran hati gue cuma Rey seorang." ucap Shofi mantap. Prilly memutar bola matanya jengan. Membenahi tasnya dan bersiap untuk turun.
"Duluan ya." Prilly mencubit pipi Shofi gemas. Lalu berlari turun dari bus.
Prilly menoleh ke kanan dan ke kiri, memastikan bahwa sudah aman untuk menyeberang. Memasuki jalan dengan gerbang bertuliskan nama perumahan elite dibilangan Jakarta.
"Prill, baru pulang?" sapa Ali saat dilihatnya Prilly yang berjalan melewati rumahnya. Mereka memang bertetangga. Hanya berjarak 7 rumah.
Alianditto Atmaja. Teman sekelas juga tetangga Prilly. Mereka bertetangga sejak satu tahun yang lalu. Ali dan keluarganya pindahan dari Padang. Sejak awal kepindahannya, ia sudah menarik perhatian seluruh gadis di sekolah. Wajah yang rupawan. Otak yang cerdas. Juga ia yang ramah meski lebih tepat dibilang pendiam. Anak baru di sekolah, dan beberapa bulan kemudian diangkat menjadi ketua OSIS.
"Iya nih. Lo mau shalat jum'atan ya?" tanya Prilly saat menyadari Ali yang memakai baju kokoh putih berlengan pendek dengan sarung berwarna biru laut serta peci hitam di kepalanya.
Ali hanya mengangguk, tersenyum berjalan menghampiri Prilly. Mereka berjalan bersama. Masjid dengan rumah Prilly memang bersebelahan.
"Gue salut sama persahabatan kalian. Dari SD sampe sekarang masih tetep awet." suara Ali memecah keheningan yang sejak tadi menyelimuti perjalanan mereka. Hampir semua orang tahu bahwa persahabatan empat gadis cantik itu sudah terjalin sejak mereka masih kecil.
Ini pertama kalinya mereka mengobrol persoalan diluar sekolah. Sebelumnya? Mereka hanya berbicara sapat rapat OSIS atau membahas pelajaran dan tugas saat mereka satu kelompok di kelas. Mereka memang berteman, tapi tidak dekat.
"Kenapa? Lo bosen ngeliat kita bareng-bareng terus?" tanya Prilly bercanda.
"Haha gk kok, cuma heran aja. Ternyata di dunia ini masih ada persahabatan yang terjalin begitu kuat. Eh iya, gimana hubungan Shofi sama kak Rey? Masih jalankan?"
"Astaga Ali. Lo mau tanya soal Shofi aja sampe muter-muter dulu. Haha gk usah malu, lagian gue udah tau kok gimana perasaan lo sama Shofi." ucap Prilly. Ia tertawa melihat muka merah Ali yang menahan malu.
Ali menatap Prilly yang masih tertawa. Tepat bersamaan dengan Prilly yang juga menatapnya. Kedua mata mereka bertemu, saling beradu pandang untuk pertama kalinya. Jantung Ali tiba-tiba berdetak lebih cepat. Sebuah rasa yang pertama kali dirasakannya. Apa ini cinta? Tidak mungkin. Dia mencintai Shofi, tetapi dia tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya.
***
Ali's pov
Prilly. Gadis itu baik, pintar dan jenius. Nilai plus untuknya yang juga cantik dan sangat imut. Entah apa yang kurasakan padanya. Semenjak kemarin, setiap di dekatnya. Jantungnya akan berdetak lebih cepat. Jika itu cinta, lalu bagaimana rasa cintaku pada sahabatnya? Shofi. Dia juga baik, kalem dan tak kalah cantik dengan Prilly. Dia yang dulu menunjukan ruang guru saat aku pertama masuk sekolah. Sikapnya yang sangat ramah, membuat semua orang lebih cepat dekat dengannya. Berbeda dengan Prilly. Meski dia juga gadis yang ramah, tetapi dia lebih tertutup dan suka menyendiri.
Aku menoleh ke arah bangku di taman, saat ku dengar suara orang bernyanyi. Suara Prilly dan Musa, anak biologi 2 yang sekelas dengan Shofi dan Nanda. Mereka memang sudah lama dekat. Musa yang memainkan gitarnya juga ikut bernyanyi, suaranya yang berat menyatu dengan suara lembut milik Prilly. Dulu ku kira mereka berpacaran, tapi ternyata tidak.
"Prill" Prilly menoleh ke arahku. Aku memang mencarinya untuk memberitahukan rapat OSIS pulang sekolah nanti.
"Ya?"
"Ntar pulang sekolah kumpul di ruang OSIS ya." beritahuku saat aku sudah berada di dekatnya.
"Oke." Prilly mengacungkan jempol tangannya sambil tersenyum manis. Ah jantung ini!
"Yaudah, kalo gitu gue duluan ya. Bro" aku menepuk pundak Musa. Lantas bergegas pergi kembali ke kelas. Terlalu lama berada di dekatnya, hanya akan membuat detak jantung ini semakin tak karuan.
.
.
Bersambung...
Cerbung Aliando dan Prilly "Give Me A Reason" All Part >TAMAT<
Tag:
Romance
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar