1 bulan ini Ali , Bryan , dan Alena bergantian berjaga dengan orang tua prilly.
Dan selama 1 bulan itu hanya ada detak jantung yang terdengar , juga helaan nafas lembut dari bibir prilly , mata indahnya tetap terpejam , menenggelamkan bintang yang menurut Ali sangat indah,bibir prilly tak bergerak sedikit pun menenggelamkan senyuman manis yang di suka ali ...
Dan selama 1 bulan itu hanya ada detak jantung yang terdengar , juga helaan nafas lembut dari bibir prilly , mata indahnya tetap terpejam , menenggelamkan bintang yang menurut Ali sangat indah,bibir prilly tak bergerak sedikit pun menenggelamkan senyuman manis yang di suka ali ...
"Bukalah matamu princes , perlihatkan 2 bintang paling indah itu kepada ku , perlihatkan senyum manis mu yang membuat ku candu ..." kondisi Ali terlihat parah karena pemiliknya tak merawat nya lagi , jambang pun kini mulai tumbuh , tubuhnya mengurus , kantung mata tercetak jelas di bawah matanya , sinar kebahagiaan di wajah nya pun kini sirna , hanya ada kegelapan disana ..
Karena sejujur nya prilly lah bintang yang menerangi malam dalam hatinya dan saat bintang itu hilang , kegelapan lah yang menyelumuti hatinya
Karena sejujur nya prilly lah bintang yang menerangi malam dalam hatinya dan saat bintang itu hilang , kegelapan lah yang menyelumuti hatinya
__________
Prilly kembali merasa hidup setelah sekian lama walau ia tahu ini bukan hidup yang sebenarnya ...
Ia berlari sembari menggenggam tangan Ali seakan ingin membawa cowo itu kemana saja ia pergi...
"Kembalilah princess" Oceh Ali saat mereka berdiri di tengah ilalang rumput..
Ia berlari sembari menggenggam tangan Ali seakan ingin membawa cowo itu kemana saja ia pergi...
"Kembalilah princess" Oceh Ali saat mereka berdiri di tengah ilalang rumput..
"Kenapa harus kembali ? Disini aku bahagia" Tolak prilly lembut dan kembali berlari di susul Ali , mereka kembali berkejaran hinggal Ali membawa prilly ke sebuah danau dan mendudukkanya di perahu kecil .. ali mengayuh nya perlahan
Di samping - samping danau terlihat sebuah lorong rumah sakit dengan orang - orang yang ia sayang duduk di kursi di depan sebuah pintu berwarna putih..
"Mereka orang yang menyayangimu juga yang kamu sayang"
Prilly memandang orang - orang tersebut , ia melihat Bryan , Alena , Dan kedua orang tuanya.
"Kenapa mereka terlihat sedih ?" Tanya prilly polos .
Di samping - samping danau terlihat sebuah lorong rumah sakit dengan orang - orang yang ia sayang duduk di kursi di depan sebuah pintu berwarna putih..
"Mereka orang yang menyayangimu juga yang kamu sayang"
Prilly memandang orang - orang tersebut , ia melihat Bryan , Alena , Dan kedua orang tuanya.
"Kenapa mereka terlihat sedih ?" Tanya prilly polos .
"Mereka menunggu mu kembali" Lirih Ali ia melajukan sedikit perahu nya dan kemudia melambatkannya kembali , di samping danau kini terlihat sebuah stadion dimana ada dirinya dan Ali.
"Kenapa kamu berlutut di depan ku ? Lalu kenapa aku pergi ?" Tanya prilly seakan Ali adalah mentor perjalanannya
"Itu adalah hari terakhir kita bertemu ..
Kamu membalaskan dendamu dan kamu pergi dan menjatuhkan sebuah cincin" Jawab Ali tenang , setenang sungai yang mengelilingi perahu mereka.
Kamu membalaskan dendamu dan kamu pergi dan menjatuhkan sebuah cincin" Jawab Ali tenang , setenang sungai yang mengelilingi perahu mereka.
"Cincin ?" Lirih prilly dan melihat kedua jari - jari tangannya dan sadar tidak ada cincin yang melingkar di salah satu jari manisnya
"Mana cincin ku ?" Paniknya.ali menenangkannya seraya membawa perahu mereka kembali ke taman.
"Jika ingin cincimu kembalilah" Setelah nya prilly melihat rentetan kejadian sebelum ia di rumah sakit yang berakhir saat ia menangis di dalam kamar .
_________
"Bangun lah Princes .... " kesekian kalinya Ali mengucapkan kalimat tersebut seolah kalimat tadi adalah kata sakral yang harus di ucapkan setiap harinya ...
Ali menyematkan cincin logam putih di jari manis kiri prilly .
Tiba saja Elektrokardiogram menunjukkan detak jantung prilly yang meninggi , Ali memencet bel untuk memanggil dokter.
Ali menyematkan cincin logam putih di jari manis kiri prilly .
Tiba saja Elektrokardiogram menunjukkan detak jantung prilly yang meninggi , Ali memencet bel untuk memanggil dokter.
____
"Bagaimana dok ?" Tanya Ali cemas setelah dokter keluar dari ruangan prilly.
"Keadaan pasien tidak apa , entahlah kenapa denyut detak jantung nya meninggi , kami tidak bisa menganalisanya. Tapi sudah kembali normal" jelas dokter tersebut , ia tersenyum sebentar dan pamit pergi.
Ali mengusap kasar wajahnya lalu menyisir rambut nya dengan jari - jarinya.
Ali mengusap kasar wajahnya lalu menyisir rambut nya dengan jari - jarinya.
Ia membuka kamar ruang inap prilly , disana princes nya masih tertidur seperti snow white yang menunggu ciumannya.
"Apakah aku harus melakukannya ?" Tanya nya pada diri nya sendiri saat teringat kisah putri tidur . Tapi ini kenyataan bukan dongeng , but ... entahlah.
Ali meraba pelan semua bagian di wajah prilly , bermula dari kelopak mata yang tertutup menyembunyikan bola mata indah miliknya, lalu berlanjut ke hidung prilly dan beralih ke bibir merah prilly , ia mengusap bibir bawah prilly dengan jempolnya juga gerakan yang sangat lembut, tangan Ali menanangkup pipi mulus prilly dan menyatukan bibir mereka berawal dari kecupan biasa berubah menjadi lumattan , lidahnya berusaha masuk ke mulut prilly megexplor seluruh mulut prilly dan menyatukan saliva mereka .
Ia terus melumat bibir tipis prilly mencoba melepaskan rindunya pada bibir tipis yang selalu mengeluarkan suara manja , bawel ,atau apapun itu .
Tanpa ia sadari jari jemari prilly bergerak hingga prilly sadar sepenuhnya tapi ia menutup matanya menikmati bibir manis Ali .
Saat Ali ingin melepaskannya prilly membalas lilitan lidah mereka , ali shock hingga ia menghentikan aksinya , tapi bibir mereka masih menyatu .
Prilly mengangkat tangannya dan melingkarkannya di tengkuk Ali perlahan ia meremas sensual rambut hitam legam Ali.
Ali tersadar dari shock nya , ia ingin melepaskan ciuman mereka untuk memanngil dokter tapi prilly menekan tengkuk nya kuat , Ali pun mulai membalas lilitan lidah prilly menyalurkan rindunya yang teramat amat sangat besar juga menyalurkan rasa sayang nya ...
"Apakah aku harus melakukannya ?" Tanya nya pada diri nya sendiri saat teringat kisah putri tidur . Tapi ini kenyataan bukan dongeng , but ... entahlah.
Ali meraba pelan semua bagian di wajah prilly , bermula dari kelopak mata yang tertutup menyembunyikan bola mata indah miliknya, lalu berlanjut ke hidung prilly dan beralih ke bibir merah prilly , ia mengusap bibir bawah prilly dengan jempolnya juga gerakan yang sangat lembut, tangan Ali menanangkup pipi mulus prilly dan menyatukan bibir mereka berawal dari kecupan biasa berubah menjadi lumattan , lidahnya berusaha masuk ke mulut prilly megexplor seluruh mulut prilly dan menyatukan saliva mereka .
Ia terus melumat bibir tipis prilly mencoba melepaskan rindunya pada bibir tipis yang selalu mengeluarkan suara manja , bawel ,atau apapun itu .
Tanpa ia sadari jari jemari prilly bergerak hingga prilly sadar sepenuhnya tapi ia menutup matanya menikmati bibir manis Ali .
Saat Ali ingin melepaskannya prilly membalas lilitan lidah mereka , ali shock hingga ia menghentikan aksinya , tapi bibir mereka masih menyatu .
Prilly mengangkat tangannya dan melingkarkannya di tengkuk Ali perlahan ia meremas sensual rambut hitam legam Ali.
Ali tersadar dari shock nya , ia ingin melepaskan ciuman mereka untuk memanngil dokter tapi prilly menekan tengkuk nya kuat , Ali pun mulai membalas lilitan lidah prilly menyalurkan rindunya yang teramat amat sangat besar juga menyalurkan rasa sayang nya ...
Satu menit .
5 menit
30 menit
45 menit
1 jam .
1 jam mereka saling melumat menyalurkan rasa sayang , rindu , sakit , kecewa , harapan dan berbagai macam rasa yang mereka rasakan .
Tepat saat Ali melepaskan pelukannya , satu tetes air mata mengalir di pipi pucat prilly , pelan namun pasti air mata yang lain mulai keluar dari matanya.
"Hikssss.... hikssss" Isak prilly , Ali bingung sendiri.apa yang salah ? Ali menghapus air mata yang terus berjatuhan tersebut
"Berhenti menangis princess, kenapa kamu menangis ?" Ali merengkuh tubuh prilly , menyembunyikan wajah prilly di dada nya .
"Maaf ... hiks ... maaf ... hikss...maaf .... ma-af" Prilly terus mengucapkak kata maaf di sela isakkannya.
"Hustt.. tenang lah princes ,berhenti menangis ... kamu tak salah" Ali mengusap kepala prilly lembut , untuk membuat gadis itu tenang , tapi malah semakin membuat prilly histeris .
Bagaimana membujuk gadis remaja yang menangis ? Jika anak - anak sangat lah mudah .
"Hikssss.... hikssss" Isak prilly , Ali bingung sendiri.apa yang salah ? Ali menghapus air mata yang terus berjatuhan tersebut
"Berhenti menangis princess, kenapa kamu menangis ?" Ali merengkuh tubuh prilly , menyembunyikan wajah prilly di dada nya .
"Maaf ... hiks ... maaf ... hikss...maaf .... ma-af" Prilly terus mengucapkak kata maaf di sela isakkannya.
"Hustt.. tenang lah princes ,berhenti menangis ... kamu tak salah" Ali mengusap kepala prilly lembut , untuk membuat gadis itu tenang , tapi malah semakin membuat prilly histeris .
Bagaimana membujuk gadis remaja yang menangis ? Jika anak - anak sangat lah mudah .
"Aduh princess , berhenti dong nangis nya" Ali kembali menyatukan bibir mereka , hanya ia tempelkan . Perlahan prilly mulai tenang .
"Hausss..." Rengek prilly , Ali mengambilkan segelas air minum di atas nakas samping kasur prilly.
Setelahnya mereka hanya diam , prilly mengamati jarinya .. ia merasa ada yang kurang , prilly mengerutkan keningnya.
"Memikirkan apa princes ?" Tanya Ali seraya mengecup punggung tangan prilly
"Memikirkan apa princes ?" Tanya Ali seraya mengecup punggung tangan prilly
"Cincin ?" Ali mengerutkan kening dalam , ia mengangkat jari prilly memperlihatkan sebuah cincin yang melungkar di jari manis nha
"Ini yang kamu maksud princess ?" Tanya Ali
"Hiksss...maaf kan aku li...hiksss , aku ...aku.... hiksss...a--hmmmmm" Ali kembali menyatukan bibir mereka ,Ali melumat habis bibir tipis prilly .
Prilly mencengkram pundak Ali kuat .
Ali melepaskannya , prilly menatap ali protes , karena ia belum mau selesai.
"Bibirmu sudah mulai membekak princess" Kata Ali , prilly meraba bibirnya dan benar bibirnya mulai membengkak.
Prilly mencengkram pundak Ali kuat .
Ali melepaskannya , prilly menatap ali protes , karena ia belum mau selesai.
"Bibirmu sudah mulai membekak princess" Kata Ali , prilly meraba bibirnya dan benar bibirnya mulai membengkak.
"Aku panggil dokter dulu , oke ?" Prilly menggenggam tangan Ali dan menggelengkan kepalanya.
"Aku ngantuk , kamu tidur di sebelahku yah ?" Rengek prilly .
"Gak ah , nanti kamu kesempitan lagi... aku panggil dokter dulu..." Tolak Ali ia mencoba melepaskan genggaman prilly.
"Hikss... Hiksss... kamu jahat" Ali pasrah. Ia tidur di sebelah prilly , badannya ia miringkan ke arah prilly , satu tangannya menjadi bantalan untuk prilly, satu lagi ia gunakan untuk mengelus kepala prilly.prilly membenamkan wajah nya di dada bidang ali seraya memeluk ali possesive.
"Udah ya jangan nangis lagi .. kamu baru sehat loh , aku disini .." Prilly memejamkan matanya menikmati kenyamanan yang ia rasakan , biarlah ia dikatakan tak tau malu , apapun akan ia lakukan asal kenyamanan yang dulu hilang bisa ia rasakan kembali .
__________
"Ayang ...." Alena mendiamkan panggilan Bryan , entah kenapa ia ingin menemui prilly , ia ingin tapi ini sudah larut malam, tapi karena perasaan nya ia tak bisa tidur.
"Yang , kamu kok belum tidur ?" Tanya Bryan . Alena sekarang sedang ada di ruang tamu , nonton tv karena tidak bisa tidur tapi malah kepikiran prilly .
"Honey ... baby ... sayang ... love ... beb ... ayy... ayang ... bunny ... wife .... hun--"
"Udah sayang , aku denger kok" Bryan mendudukkan dirinya di samping Alena dan membawa Alena untuk rebahan di pahanya.
"Yang , kamu kok gak tidur sih ? Ini udah jam 10 yang .." Alena kembali mendiamkan Bryan , merasa kesal Bryan melumat kasar bibir Alena saat ale ingin membalas lumattan Bryan , Bryan melepaskannya di balas pelototan tak terima Alena. Alena bangun dari rebahannya , duduk di pangkuan Bryan .
"Aku kepikiran prilly yang ... aku pengen ketemu dia yang ..." Keluh Alena .
"Besok kan kita kerumah sakit"
"Iya sih yang ... tapi aku kepikiran prilly terus yang .. aku gak bisa tidur" Bryan mengelus pipi tembem Alena .
"Mau aku temenin ? Jangan berpikir aku mau modus , aku cuman nemenin" Alena mengangguk atas tawaran Bryan , ia melumat bibir Bryan , Bryan membalas lumattan agresif alena .
"Ayo tidur"
________
"Pagi Princess..." prilly mengerjapkan matanya , tak percaya Ali mau menemaninya semalaman disini , padahal ia berpikir saat ia tidur ali pasti akan mencari tempat tidur yang lebih nyaman , karena ia tahu pasti tidak enak tidur bersesakkan. Prilly tersenyum haru ..
"Pagi juga li...." Prilly kembali membenamkan kepalanya di dada bidang Ali .
"Yang , mau gosok gigi ?" Tanya Ali .
Prilly mengangguk , ali membantu prilly turun dengan hati - hati , ia mengikat kan rambut terurai prilly.
Di kamar mandi prilly mencuci mukanya , sangat segar rasanya dan menggosok giginya.
Ia melihat kaca di depan wastafel dan melihat muka ali yang kini berdiri di belakangnya , memeluk dirinya dari belakang , dan meletakkan kepalanya di pundak prilly.
Di kamar mandi prilly mencuci mukanya , sangat segar rasanya dan menggosok giginya.
Ia melihat kaca di depan wastafel dan melihat muka ali yang kini berdiri di belakangnya , memeluk dirinya dari belakang , dan meletakkan kepalanya di pundak prilly.
"Kamu kurusan li ... terus muka mu ada jambang , bersihin ya li nanti ...
Kamu harus kembali merawat dirimu ya li" Nasehat prilly , jujur saja ali sekarang terlihat seperti zombie , dengan kantung mata yang tebal juga muka yang pucat .
Kamu harus kembali merawat dirimu ya li" Nasehat prilly , jujur saja ali sekarang terlihat seperti zombie , dengan kantung mata yang tebal juga muka yang pucat .
"Iya princess ..." Setelah menunggu Ali menggosok gigi nya , prilly meminta sedikit merengek untuk di bawa ke taman.
_______
_______
Ali merebahkan kepalanya di paha prilly , itu pun karena paksaan prilly ...
Prilly mengusap kepala ali dengan rasa sayangnya , Ali memejamkan matanya merasakan usapan prilly yang membuat nya nyaman dan tenang .
Prilly meneliti wajah tampan ali yang tak dirawat pemiliknya .
Prilly mengusap kepala ali dengan rasa sayangnya , Ali memejamkan matanya merasakan usapan prilly yang membuat nya nyaman dan tenang .
Prilly meneliti wajah tampan ali yang tak dirawat pemiliknya .
'Terimakasih untuk semuanya , maaf untuk semuanya , ku harap kau tak pernah menjauh dari sisiku , karena berjauhan dengan dirimu membuat sesuatu di dalam diriku kosong , kamulah pelengkapku , aku berharap kita bisa bersama dan saling melengkapi hingga mata tertutup untuk selamanya .
Ini janjiku untuk mu li ...
Aku akan memperjuangkan mu jika kamu mulai menyerah dengan ku , aku akan mempertahankan mu dalam genggaman ku jika kamu mulai menjauh ...
Katakan saja aku egois, tapi aku hanya tak mau kamu meninggal-kan ku sebelum salah satu dari kita menutup mata' Batin prilly , Prilly menutup matanya merasakan angin yang menerpa dirinya , rambut nya seakan menari mengikuti arah angin yang menjadi saksi janji dirinya.
Tanpa ia sadari air matanya yang menetes mengena pipi Ali , Ali membuka matanya dan menatap gadisnya menutup matanya dengan rambut yang menari mengikuti arah angin adalah sebuah pemandangan yang indah , menurutnya .
Tetapi satu yang membuat pemandangan itu rusak , air mata yang mengalir di pipi prilly .
'Kenapa lagi ?' Pikirnya
Aku akan memperjuangkan mu jika kamu mulai menyerah dengan ku , aku akan mempertahankan mu dalam genggaman ku jika kamu mulai menjauh ...
Katakan saja aku egois, tapi aku hanya tak mau kamu meninggal-kan ku sebelum salah satu dari kita menutup mata' Batin prilly , Prilly menutup matanya merasakan angin yang menerpa dirinya , rambut nya seakan menari mengikuti arah angin yang menjadi saksi janji dirinya.
Tanpa ia sadari air matanya yang menetes mengena pipi Ali , Ali membuka matanya dan menatap gadisnya menutup matanya dengan rambut yang menari mengikuti arah angin adalah sebuah pemandangan yang indah , menurutnya .
Tetapi satu yang membuat pemandangan itu rusak , air mata yang mengalir di pipi prilly .
'Kenapa lagi ?' Pikirnya
Ali mengangkat tangannya , menghapus air mata prilly yang kesekian kalinya .
"Jangan pernah menangis princess karena air matamu adalah kepedihan buat ku" Prilly membuka matanya , tangannya kini berada dalam satu genggaman ali , dan satu tangan ali membelai pipi prilly.
Prilly tersenyum getir , ia mengangkat kepala Ali dari rebahannya dan merengkuh badan ali .
"Jangan pernah tinggalin aku ali...
Karena itu membuat ku tersiksa..
Kecuali kamu mau liat aku ter---"
"Jangan pernah menangis princess karena air matamu adalah kepedihan buat ku" Prilly membuka matanya , tangannya kini berada dalam satu genggaman ali , dan satu tangan ali membelai pipi prilly.
Prilly tersenyum getir , ia mengangkat kepala Ali dari rebahannya dan merengkuh badan ali .
"Jangan pernah tinggalin aku ali...
Karena itu membuat ku tersiksa..
Kecuali kamu mau liat aku ter---"
"Tidak akan pernah ...
Karena aku pun begitu ...
Aku tersiksa jika kamu meninggalkan ku ..
Berhentilah berpikiran aku meninggalkanmu ..
Karena itu tak mungkin , kecuali aku menutup mata ku untuk selamanya..."
Karena aku pun begitu ...
Aku tersiksa jika kamu meninggalkan ku ..
Berhentilah berpikiran aku meninggalkanmu ..
Karena itu tak mungkin , kecuali aku menutup mata ku untuk selamanya..."
"Terimakasih..." prilly menghapus air matanya dan mencium pipi ali
"Kembali ke kamar ? Matahari sudah semakin terik" Ali membantu prilly dengan hati - hati , ia begitu sabar menunggu prilly berjalan , ia menggengam tangan gadis itu .
Ia takkan lagi berjalan di depan gadis nya untuk menjukkan jalan atau berjalan di belakang untuk mengawasi prilly-nya , ia akan berjalan di samping gadisnya . Berjalan bersama untuk menuntun jalan gadisnya.
Ia takkan lagi berjalan di depan gadis nya untuk menjukkan jalan atau berjalan di belakang untuk mengawasi prilly-nya , ia akan berjalan di samping gadisnya . Berjalan bersama untuk menuntun jalan gadisnya.
_______
"Ali ... prilly nya ma----" Alena menghentikan ocehnnya , saat melihat prilly berjalan bersisian dengan Ali.
"Loe.. udah sadar prill ?" Prilly mengangguk , ia merasa canggung berhadapan dengan Alena karena sikapnya dulu saat ia mengusir alena.
Ali menyadari kecanggungan prilly berpikir keras agar suasana ini berubah menjadi canggung .
Ali menyadari kecanggungan prilly berpikir keras agar suasana ini berubah menjadi canggung .
"Bryan ... kita keluar dulu ada yang ingin ku bicarakan" Bryan mengangguk kan kepalanya ia meminta izin pada Alena.
"Selesai-in masalah kamu sama Alena ya princess , kalian kan sahabat" Ali mencium puncak kepala prilly dalam dan penuh rasa sayang , Prilly menutup matanya menyiapkan mental nya , Ai menggenggam tangan prilly dan mencium nya mencoba memberi kekuattan pada prilly-nya
"Aku keluar princes . Love you" Prilly hanya tersenyum karena saat ini ia merasa sangat gugup dan malu ...
"Apa kabar lo prill ?" Tanya Alena seraya membantu prilly berjalan menuju sofa di dekat jendela besar yang menghadap ke taman .
"Ehmm .. Gue baik , loe.. gimana ?" Tanya prilly berusaha mungkin agar suara tidak bergetar . Demi apapun seorang ratu di kampus dan mungkin ratu nya dunia gugup hanya di depan sahabatnya .
"Gue baik ... untung banget kita sempet nyelamattin loe... muka loe pucet banget , terus badan loe pa----" Alena memberhentikan ceritanya yang menggebu karena ia mendengar isakkan tangis di sebelahnya .
"Loh .. loe kok nangis ?"Alena merengkuh tubuh prilly , menenangkan gadis tersebut.
"Maaf in gue le , maaf in gue le , makasih juga udah nyelamattin gue dan masih nganggep gue sahabat lo le ... maaf in gue le , waktu itu gue cuman gak mau egois..
Gue pikir loe pasti ingin bebas bukan ngurusin cewe yang dibayangi kesedihan..
Jujur .. loe bukan hanya teman gue le , tapi loe udah gue anggap adek gue le ...
Maaf-in gue le ...
Gue terpaksa ngucapin itu dulu ...
Ya karena gue gak mau egois" Alena tersenyum , dengan pengakuan prilly membuat nya benar - benar bahagia karena ia pun sudah menganggap prilly kaka nya .
Gue pikir loe pasti ingin bebas bukan ngurusin cewe yang dibayangi kesedihan..
Jujur .. loe bukan hanya teman gue le , tapi loe udah gue anggap adek gue le ...
Maaf-in gue le ...
Gue terpaksa ngucapin itu dulu ...
Ya karena gue gak mau egois" Alena tersenyum , dengan pengakuan prilly membuat nya benar - benar bahagia karena ia pun sudah menganggap prilly kaka nya .
"Sampai kapan pun kita pasti akan jadi sahabat prilly ....
Karena tanpa loe gue bukan apa - apa ..." Alena mengeluarkan air matanya ..
Mereka menangis bersama menumpahkan segala kerinduan mereka...
Juga kadang tertawa bersama , entah apa yang mereka tawakan ...
Karena tanpa loe gue bukan apa - apa ..." Alena mengeluarkan air matanya ..
Mereka menangis bersama menumpahkan segala kerinduan mereka...
Juga kadang tertawa bersama , entah apa yang mereka tawakan ...
"Seneng banget kayaknya" celetuk Ali ia meletakkan satu kantung plastik di atas meja.
"Apa itu al ?" Tanya prilly .
"Sop buah buatan bunda princess" Ali mengambil 4 mangkok dan meletakkan di atas meja lalu ia mulai membagikan sop tersebut ke dalam 4 mangkuk tadi.
"Bryan mana li ?" Tanya Alena .
"Tadi di lorong ia ketemu teman lamanya"
"Cowo apa cewe ?" Panik Alena . Berlebihan mungkin . Tapi itulah dirinya .
"Cowo kok ..." Tak lama Bryan masuk dengan membawa sekotak martabak manis .
"Nih tadi temen aku kasih" Bryan meletakkannya di atas meja dan ikut duduk di sebelah Alena.
Sejak hari itu semua kembali seperti semula , dimana mereka akan saling menjaga dan menyayangi ...
Kebahagiaan itu sangat lah mudah ...
Bahagian itu ketika kamu bersama orang yang menyayangimu juga yang kamu sayang.
Berambunggg
Kebahagiaan itu sangat lah mudah ...
Bahagian itu ketika kamu bersama orang yang menyayangimu juga yang kamu sayang.
Berambunggg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar