Advertisement

Advertisement

Cerbung "Suffer" Part 11

 Genre : Sad, Romance

"maaf.. Maaf.. Maaf..."
kata itu terus keluar dari muluk al. Entah itu tulus atau tidak. Semuanya terjadi tampa prilly duga. Ada rasa iba yang muncul di dalam hatinya membuat gadis itu berusaha untuk membangunkan al.
"bangunlah. Aku tidak suka jika kau sperti ini" pinta prilly. Sekilas ia menatap iris mata hitam al dan menemukan keseriusan di sana berharap pria itu bersungguh-sungguh meminta maaf.
"apakah kau mau memaafkanku?" sekali lagi al bertanya untuk memastikan dan mendapatkan anggukan kecil dari prilly di sertai senyum pertanda ia telah memaafkan al.
"kau benar-benar memaafkanku?" tanya al lagi untuk memastikan. Pria itu sangat berharap apa yang telah ia lakukan membuahkan hasil.
Prilly menarik nafas sekilas lalu menatap mata al kembali "iya. Aku memaafkan mu"
tampa aba-aba dan entah ada angin apa, al langsung memeluk prilly. Ternyata usahanya berhasil membuat gadis itu untuk memaafkannya. Inilah hal yang di lakukan oleh al yang pertama kalinya. Meski sedikit membuang harga diri, apa boleh buat(?)
"trimakasih.." ucap al tampa melepas pelukannya. Sepertinya pria ini sangat senang memeluk gadis itu, namun berbeda dengan prilly. Dengan susah payah ia melepas pelukan al meski tenagannya tak sebanding.
"al, lepasin.."
dengan amat sangat terpaksa al pun melepas pelukannya meski senyum dan rasa senang tak lepas dari raut wajahnya. Seakan tengah memenangkan tander baru. Entah! Mungkin inilah pertama kali pria itu tersenyum.
"sorry, kebawa suasana"
"i..ia" jawab prilly gugup. Sampai saat ini mereka masih tak sadar bahwa dua orang pria berwajah tampan tengah menatap geram ke arah mereka.
Yah! Bisa di bilang cemburu(?) ‪#‎hadeh‬
****
jam istirahat telah berkumandang pertanda waktunya semua siswa meluangkan waktunya untuk beristirahat. Ada pula beberapa siswa lebih memilih membawa buku di perputakaan.
Gritte membereskan buku-bukunya lalu memasukkannya ke dalam tas miliknya. Sejak tadi ia terus bersikap dingin terhadap sahabatnya. Tentu saja hal ini membuat prilly sedikit tak enak, karna tampa sebab gritte sang sahabat berubah begitu saja. Dengan keberanian prilly pun mulai bertanya
"kau kenapa? Kenapa sejak tadi kau mendiami ku?"
"tidak papa" jawab gritte acuh. Selepas semua buku tlah ia bereskan, gadis tomboy itupun pergi meninggalkan prilly dengan seribu tannya.
Tak biasanya gritte sperti itu(?) pikir prilly. Jika ia memang mempunyai kesalahan setidaknya bicaralah.
"kenapa sih dia??" tanya prilly entah kepada siapa.
Gadis itupun memutuskan untuk mengejar sahabatnya mencari kepastian apa yang sebenarnya terjadi terhadapnya. Kenapa ia berubah(?)
"tungguuu" sergah prilly ngos-ngosan. Ia menarik tangan gritte membuat si empunnya menoleh
"kau ini.. Sebenarnya.. Kenapa sih?"
"aku sudah bilang. Aku tidak kenapa-napa. Apakah kau tuli? Huh?" kesal gritte. Rasa cemburu telah menutupi jalan pikirannya.
Prilly tercekang, sejak awal ia mengenal gritte sebagai gadis lembut tak pernah membentak atau berkata kasar sperti ini, meskipun penampilannya terkesan tomboy tapi baru kali ini gadis itu benar-benar murka karna kecemburuan.
"gri..grite"
"maaf! Tapi bisakah kau tidak menggangguku? Aku ingin sendiri"
gritte kembali menarik langkah namun lagi-lagi prilly menghalanginya dengan mengambil gerakan cepat hingga kini ia berada di hadapan gritte
"jika kau ada masalah, ceritakanlah kepadaku. Aku ini sahabat mu.." ucap prilly berusaha membujuk.
"tidak ada masalah. Aku hanya ingin sendiri.. Jadi, minggirlah" dengan satu gerakan gritte sedikit menyenggol tubuh mungil prilly hingga gadis itu sedikit terdorong. Ia benar-benar tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi kepada sahabatnya itu.
Kali ini prilly hanya pasrah dan membiarkan sahabatnya sendiri. Mungkin itu adalah yang terbaik untuknya.
Dengan langkah lunglai, prilly memutuskan untuk berjalan entah kemana, pikirannya tak lepas dari sahabatnya. Akan tetapi hal itu tak berlangsung lama ketika seorang pria berdiri di hadapannya dan sontak menjadi pusat perhatian prilly.
"ali?" ucap prilly. Ali yang tadi nya berdiri dengan posisi tersandar pun berjalan mendekati gadis yang ia cintai.
"kau kenapa?" tanya ali seraya tau bahwa sesuatu tengah terjadi kepada prilly.
Prilly menggeleng "tidak. Aku hanya merasa lelah" dusta prilly. Menurutnya hal ini tak perlu di ceritakan
"yasudah jika kau tak ingin jujur"
ali menarik tubuh prilly membawa gadis itu kepelukannya.
Hal itu tentu membuat prilly terkejut, dan bertanya-tanya
"ali, lepaskan! Gak enak sama anak-anak yang lain" prilly berusaha melepas pelukan itu namun pada akhirnya pasrah, karna pelukan ali semakin erat kepadanya
"biarkan sperti ini, aku hanya ingin memeluk mu" sergah ali seakan tak rela untuk melepas pelukannya.
Seperti ada yang yang ia sembunyikan. Sesuatu yang orang lain tak tau namun sangat berat. Entahlah!
Bersambung..

Tag: ,

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Advertisement

search
Kontak · Privasi · Tentang
© 2015 Cerbung Romantis. Template oleh Naskah Drama. ke Atas